Follow Us @farahzu

Monday, December 31, 2007

Aku belajar lagi

12:56 PM 8 Comments
     Waktu SMA, aku sering pulang bareng seorang teman yang satu jurusan koasi. Dia temanku dari kecil, dari TK. Yah, dia tau lah aku dari lagi lucu-lucunya, genit-genitnya, nakal-nakalnya, dan baik-baiknya,,jelek-jeleknya juga. Laki-laki sih.. Makanya pulang bareng itu pun cuma sampai kami kelas 1. Kelas 2&3, karena udah ngerti, jadi ga lagi.

     Nah, selama itu, aku belajar tentang peran gender. Bagaimana seorang laki-laki dan perempuan bertingkah laku, terutama perilaku di antara keduanya. Lebih ke norma yang berlaku di masyarakat sih. Khususnya Indonesia.

     Tapi karena aku kuliah di psikologi UI, lingkungan membentuk aku –mau ga mau—menjadi akhwat dominan, perempuan mandiri, androgin, dll. Semua harus bisa dilakukan sendiri. Singkat kata, aku jadi lupa bagaimana peran gender yang dulu pernah kupelajari dari sobatku itu.

      Nah, kemarin ada rihlah Fadhil (forum alumni) sama adik-adik asuh di SMA. Ke Ragunan. Pulangnya sih bareng-bareng. Tapi turun dari angkot 01 dari Pulo Gadung, cuma aku dan temanku di atas itu yang turun dan nyebrang bareng. Iya lah, rumahnya deket. Waktu nyebrang, dia duluan dan menyeberangkan aku, sampai tengah. Sampai di tengah, dia pindah ke sebelahku yang satunya, nyeberangin lagi, sampai di seberang. Oh iya, aku lupa. Biasanya, nyebrang di Margonda yang ganas pun, aku sering tanpa sengaja menyeberangkan laki-laki. Terus, jadi inget, dulu, setelah nyeberang dan masuk gang (bukan gang sih) kan jalannya masih bareng selama beberapa meter. Nah, kalo aku jalan di kanan deket jalan, dia suka menarik ranselku, ke sebelah kirinya, jadi dia yang deket jalan.

        Sepele sih. Tapi sebagai perempuan aku merasa dihargai aja gitu. Oh iya lupa satu lagi. Waktu pulang, di bus way, ada mba-mba (jelas masih gadis) masuk, dan berdiri, sedangkan sobatku itu duduk. Melihat si mba-mba itu, dia langsung berdiri mempersilahkan di mba duduk. Ga lama, laki-laki yang tadinya duduk di sebelahnya berdiri juga dan mba yang satunya lagi duduk. Malu kali ye.. Ih, beneran deh. Kalau aku berdiri di bis atau kereta, aku ga pernah dipersilahkan duduk tuh sama laki-laki yang duduk di depanku. Ya, dan aku jadi inget tulisanku di blog yang berjudul ‘Seandainya aku laki-laki’, “memang hanya ummat Muhammad yang memuliakan perempuan”.

Terimakasih Sobat..
Desember 25, 2007

Monday, December 24, 2007

Lihatlah dengan Lebih Sederhana

6:56 PM 7 Comments
Kenapa setiap kembali ke sekolah, saya selalu merasa sedang refreshing?? Walaupun sebenernya di sekolah selalu ada 'kerja-kerja'. Tapi menyenangkan. Sangat menyenangkan. Kemarin saya baru dari Ragunan bersama adik-adik asuh di SMA dan beberapa pengurus Fadhil (ikatan alumni SMAN I Bekasi). Sekali lagi, menyenangkan. Kemarin kelihatan deh, ternyata kakak-kakak alumninya (termasuk saya) juga masih kekanak-kanakan. Maksudnya, masih punya 'selera', sifat, dan lucunya anak-anak. Hehe.. mulai ga jelas.
Yah, menurut saya, sifat kekanakan itu terkadang perlu. Tapi ingat ya, terkadang. Karena seperti kanak-kanak bisa berarti kita kembali 'polos', menyenangkan, bersih, dan memandang dunia dengan sederhana (seringkali kita harus cukup sederhana dalam berpikir memang). Umar bin Khatthab ra. pernah berkata, "Jadilah Kamu seperti anak kecil di hadapan istrimu", kepada para suami. Itu artinya, seorang pemimpin pun ada masanya untuk manja dan sedikit 'beristirahat' dengan menjadi anak-anak. Apalagi buat orang-orang yang kebagian peran 'dipimpin'? Karena, sepertinya, hal itu dimiliki dan dibutuhkan oleh semua orang.
Maksud tulisan ini??

Monday, December 17, 2007

bingung,, dan kaget

11:05 AM 2 Comments
Senin pagi, seperti biasa jam 6 lewat dikit aku sudah sampai di kosan. Biasanya sih langsung bersiap untuk berangkat kuliah. Atau sepekan kemarin, berangkat ujian. Tapi hari ini, aku benar kaget, "masak sih ga ada yang harus kukerjakan?" Biasanya, kalau tidak ada yang mendesak, aku bisa mengerjakan tugas-tugas kuliah atau membaca buku yang 'harus' dibaca. tapi hari ini, tiada tuh.
Hoaahhmm.. Beneran, ga ada yang harus kukerjakan. Alhamdulillah.. akhirny semester ini sebentar lagi berakhir. tinggal satu ujian lagi! Semester yang.. menurut beberapa temanku, di psikologi maupun di mipa, adalah 'semester neraka'. Tugas-tugas menggila, kepanitiaan, organisasi.. Hhff..
Alhamdulillah....
Aku ga tau harus nulis apa lagi. Amanah di suksesi selesai. Tinggal hari ini Grand Closing dan Evaluasi. Eh, satu lagi.. makan-makan panitia (hoho)
Akademis.. Tinggal 1 ujian lagi, Psikologi Komunitas. Membuat program pula! Alhamdulillah
Alhamdulillah..

Monday, December 3, 2007

Seikhlasnya Aja Deh..

9:00 AM 1 Comments
                Tadinya kupikir Warnet Kasuari selalu penuh jika ahad malam atau malam (saja) tiba. Tapi siang tadi ketika aku mampir hendak mengambil e-mail tugas dari teman, penuh juga. Olala.. Akhirnya karena mendesak, malam ini aku pergi lagi ke sana sambil membawa laptop, karena katanya bisa kalau bawa laptop sendiri.
                Sampai di sana, penuh lagi (tuh kan??!). Kata mas-nya bisa pake wireless. Baru aja laptop nyala, ada orang yang telah selesai memakai komputer. Ya sudah, aku pakai komputer warnet saja. Seribu... tapi kok lama banget dan... ah.. problem loading, semua page yang kubuka! Kata masnya setelah kutanya, kemarin jaringannya abis ’jebol’ (ga ngerti deh) dan mungkin sekarang belum stabil. Akhirnya kami kembali sibuk dengan laptop.
                Agak lama n ribet,, akhirnya kubilang, ”Sebenernya cuma mu ngambil data doang sih mas, di Yahoo Mail”. Ooo.. So, masnya menyuruh temannya yang sedang memegang laptop (yang berfungsi sebagai komputer induk) untuk membuka Yahoomail. Oke,, walau awalnya agak lama.. sambil ngobrol sama masnya n temennya itu ttg laptop, selesailah hajatku ke warnet malam itu.
                Waktu mau bayar, kutanya kan, ”Berapa Mas?” Masnya bingung, ”Berapa ya?” haduh. Kuperjelas, ”Yang di sana sih seribu”, maksudnya waktu pake komputer warnet. Waktu si mas yang lucu ini lagi bingung, temennya yang punya laptop ngomong, ”Seikhlasnya deh”, yang diiyakan sama si mas. (??) Aku sempet bingung sih. Tapi kulihat dompet, seribuannya cuma satu. Ya udah kukasih selembar lima ribuan, dan kubilang, ”Kembaliannya juga seikhlasnya deh”, nah lo, masnya tambah bingung (daripada aku yang bingung???)
Jelang Pilkada SUKA (Syaikhu-Kamal)
2 Desember 2007