Aku belajar lagi
farahzu
12:56 PM
8 Comments
Waktu SMA, aku sering pulang bareng seorang teman yang satu jurusan koasi. Dia temanku dari kecil, dari TK. Yah, dia tau lah aku dari lagi lucu-lucunya, genit-genitnya, nakal-nakalnya, dan baik-baiknya,,jelek-jeleknya juga. Laki-laki sih.. Makanya pulang bareng itu pun cuma sampai kami kelas 1. Kelas 2&3, karena udah ngerti, jadi ga lagi.
Nah, selama itu, aku belajar tentang peran gender. Bagaimana seorang laki-laki dan perempuan bertingkah laku, terutama perilaku di antara keduanya. Lebih ke norma yang berlaku di masyarakat sih. Khususnya Indonesia.
Tapi karena aku kuliah di psikologi UI, lingkungan membentuk aku –mau ga mau—menjadi akhwat dominan, perempuan mandiri, androgin, dll. Semua harus bisa dilakukan sendiri. Singkat kata, aku jadi lupa bagaimana peran gender yang dulu pernah kupelajari dari sobatku itu.
Nah, kemarin ada rihlah Fadhil (forum alumni) sama adik-adik asuh di SMA. Ke Ragunan. Pulangnya sih bareng-bareng. Tapi turun dari angkot 01 dari Pulo Gadung, cuma aku dan temanku di atas itu yang turun dan nyebrang bareng. Iya lah, rumahnya deket. Waktu nyebrang, dia duluan dan menyeberangkan aku, sampai tengah. Sampai di tengah, dia pindah ke sebelahku yang satunya, nyeberangin lagi, sampai di seberang. Oh iya, aku lupa. Biasanya, nyebrang di Margonda yang ganas pun, aku sering tanpa sengaja menyeberangkan laki-laki. Terus, jadi inget, dulu, setelah nyeberang dan masuk gang (bukan gang sih) kan jalannya masih bareng selama beberapa meter. Nah, kalo aku jalan di kanan deket jalan, dia suka menarik ranselku, ke sebelah kirinya, jadi dia yang deket jalan.
Sepele sih. Tapi sebagai perempuan aku merasa dihargai aja gitu. Oh iya lupa satu lagi. Waktu pulang, di bus way, ada mba-mba (jelas masih gadis) masuk, dan berdiri, sedangkan sobatku itu duduk. Melihat si mba-mba itu, dia langsung berdiri mempersilahkan di mba duduk. Ga lama, laki-laki yang tadinya duduk di sebelahnya berdiri juga dan mba yang satunya lagi duduk. Malu kali ye.. Ih, beneran deh. Kalau aku berdiri di bis atau kereta, aku ga pernah dipersilahkan duduk tuh sama laki-laki yang duduk di depanku. Ya, dan aku jadi inget tulisanku di blog yang berjudul ‘Seandainya aku laki-laki’, “memang hanya ummat Muhammad yang memuliakan perempuan”.
Terimakasih Sobat..
Desember 25, 2007