Follow Us @farahzu

Thursday, December 27, 2018

Buat DIY Cushion Foundation Yuk!

10:52 PM 2 Comments

Assalamualaikum... saya mau cerita aja nih tentang DIY cushion foundation yang baru aja jadi saya bikin, dibantu seorang temanguru. Hehehe...

Punya cushion foundation yang bagus, cocok sama kulit dan kantong, adalah impian saya sejak lama (duileee). Kebanyakan cushion Korea warnanya keterangan di muka saya, harganya juga mehong-mehong untuk isi yang cuma setengah kemasan foundation biasa.

Cushion foundation atau BB cushion lokal udah lumayan banyak sih, tapi liat video orang-orang, warnanya banyak yang failed buat kulit sejenis saya (contoh: Emina Bare with Me dan Pixy Make It Glow). Selain itu saya ga suka dewy look karena muka udah oily (seperti Pixy Make It Glow). Wardah Instaperfect juga jarang tersedia shade yang cocok. Merek-merek lokal selain 3 itu jarang dibahas, jadi ga rela aja gitu beli barang tapi belum ketauan bagus/enggaknya.

Terus kenapa saya pengen cushion? Karena praktis! Idealnya kalau mau manggung, kan muka mesti disiapin pakai pelembab, sunscreen, lalu primer, foundation, baru bedak. Biasanya sih saya hanya primer/pelembab (salah satu aja) yang ber-SPF, tambah bedak. Tapi cepat luntur dan kulit sering kering karena stay di ruangan ber-AC. Dengan cushion, cus hanya perlu cushion dan bedak tabur. Praktis banget.

bb cushion etude
Etude House AC Clean Up Mild BB Cushion
(tinggal case-nya aja)
Alasan kedua kenapa saya suka cushion foundation, karena higienis proses memakainya. Kulit tangan ga perlu nyentuh muka langsung, melainkan cukup menggunakan air puff bawaannya. Alasan ketiga, ya lagi pengen aja sih, ehehehe.. Dulu pernah saya beli cushion Korea yang warnanya ga cocok. Susah banget ngabisinnya. Sayang udah dibeli kan...  

ini bukan puff aslinya. yang asli sudah tak layak foto hehehe


cushion foundation

Nah dengar-dengar bisa lho bikin cushion foundation sendiri. Isinya customized suka-suka kita, pakai produk yang udah biasa kita pakai dan tentunya udah ketauan cocok dengan kulit kita, warnanya pun kita yang sesuaikan sendiri. Intinya sih pelembab, sunscreen, dan foundation (ganti dengan BB Cream kalau mau buat BB cushion). Tapi orang-orang ada juga yang masukin skincare lain kayak toner, serum, essence, terserah deh. Bahkan, bisa masukin air wudu juga kalo mau, hehehe.. Menarik kan?!


diy bb cushion

Saya pribadi memasukkan bahan-bahan yang biasa saya pakai, atau yang ada di rumah dan ga habis-habis kayak protecting mist. Yang saya siapkan adalah sebagai berikut:
  1. Cushion case bekas yang sudah dicuci bersih. Kalau ga punya, bisa cari di instagram yang jual preloved cushion atau cushion case. Harganya 50-100ribuan. Tapi di carousell banyak yang jual lebih murah! 25ribu juga ada. Salah satu keyword yang bisa dicoba: cushion case.
  2. Pelembab sekaligus sunscreen; pakai yang bentuknya liquid ya (bukan gel/cream) biar mudah terserap di bantalan cushionnya nanti. Saya biasa pakai SkinAqua UV Moisture Gel SPF 30 PA++ yang untuk kulit berminyak.
  3. Primer; opsional. Ini saya masukin soalnya sayang nanti ga dipake kalo keenakan pakai cushion *eh. Saya pakai yang Maybelline Baby Skin Instant Pink Tranformer, ada SPF35/PA+++.
  4. Foundation. Ini adalah kandungan utama dari cushion foundation, jadi komposisinya yang paling banyak dimasukkan. Di sini saya pakai L’oreal Infallible Pro-Matte shade 105 yang cocok banget buat pemilik oily skin seperti saya.
  5. Selain L’oreal, saya masukkan juga Sariayu Foundation yang 11ribuan tapi lumayan bagus ini, warnanya yang kuning pengantin. Dia warna kuningnya kenceng banget dan nyatu banget lama-lama sama yellow undertone kulit saya. Jadi ini dimasukkan biar warna cushion foundationnya nanti makin cocok di kulit saya.
  6. Face mist. Ini opsional banget. Saya masukin supaya lebih cair aja tekstur cushion foundationnya nanti. Produk yang saya pakai adalah Pixy Aqua-Beauty Protecting Mist.

Kemudian, bahan-bahan tersebut diaduk sampai rata dengan pengaduk, biasanya sih cotton bud aja yang gampang. Kalau sudah tes di kulit, tambah-tambahin komposisi bahan sampai cocok, baru masukkan bantalan cushionnya. Bersihkan sekelilingnya dengan tissue, jadi deh!

Alhamdulillah. Impianku terwujud juga akhirnya. Hihihi...
Sekali lagi, isi cushion foundation ini tidak baku ya, jadi bisa dimasukkan apa saja yang kira-kira cocok kandungannya, tidak kontradiktif bahan-bahannya, dan teksturnya sama-sama liquid dan tidak bikin menggumpal.

Fyi setelah cushionnya jadi, saya agak menyesal memasukkan primer Maybelline Instant Pink ini. Karena dia jadi bahan yang terduga bikin foundie-nya ga nge-blend di kulit ketika diaplikasikan pertama kali. Lama-lama bagus sih, tapi saya tetap kurang puas jadinya. Terus, setelah cushionnya jadi juga, saya baca-baca artikel tentang sunscreen di insommia.net yang menurut saya informasinya sangat valid, sebaiknya tidak menggunakan atau mencampurkan produk-produk yang sama-sama mengandung SPF, karena malah akan mengurangi efektivitasnya dalam menangkal efek buruk sinar UVA dan UVB. Next, saya ga akan masukin dia lagi di ramuan selanjutnya kalau yang ini sudah habis.

Baiklah, jadi itu saja sharing tentang DIY Cushion Foundation versi saya. Burung irian burung cenderawasih. Cukup sekian dan terima kasih. Hihihi... semoga ada manfaat yang bisa diambil ya. Mudah-mudahan. Aamiin.

Baca Juga: Tips Mengatasi Jerawat dan Tangan yang Usildengan Verile Aktif Acne Gel dan Cosrx Acne Pimple Master Patch

Update (2 Januari 2019):
Saya baru tahu kalau salah satu dari bahan cushion saya ini ternyata waterproof, yaitu L'oreal Infallible Pro-Matte Foundation. Jadi untuk memastikan wudhu saya sah, saya hanya akan memakai cushion ini kalau lagi halangan (ga solat), atau keluar rumah yang waktunya hanya sebentar, yang tidak sampai memotong waktu solat. Awalnya sedih sih. Tapi jangan khawatir, mending susah dikit di dunia daripada susah nanti di akhirat kan? Bikin lagi aja cushion dengan case baru, pakai bahan-bahan yang sudah dipastikan sebelumnya. Ehehehehe... 
Terima kasih sudah membaca ya Gaes. Lov yuuuu!



Wednesday, December 26, 2018

Obat Maag Alami dari Kunyit

9:03 PM 4 Comments

Assalamualaikum semuanya!
Kali ini saya pengen share tentang cara mudah membuat obat maag alami dari kunyit dan tips-tips untuk membuat ramuan ini nikmat diminum (ciyeee... semoga yah). Kunyit ini salah satunya bermanfaat untuk meredakan sakit maag lho. Juga untuk mengatasi masalah pengentalan darah. Jadi jangan minum kunyit kalau Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah ya!

Jadi beberapa waktu lalu, ayah saya maagnya kumat, agak serius. Minum obat maag dari dokter juga hanya membantu sementara. Nah, ibu saya membuatkan ramuan kunyit ini untuk membantu mengatasi maag dan qadarullah ampuh sampai sekarang. Fyi, kondisi maag ayah saat itu ada luka pada dinding lambungnya. Jadi beneran maag, bukan karena sugesti atau gas lambung berlebih.

Resepnya itu hanya kunyit besar dan gula aren. Kalau bisa sih bonggol kunyit (kunyit ibu) yang agak bulat-bulat bentuknya. Tapi karena satu dan lain hal, saya pakai kunyit saja tapi yang besar-besar. Kenapa bonggol kunyit? Biar ga terlalu bau kunyit aja sih, hehehe.. Bagaimana kalau kunyit biasa yang di tukang sayur? Hhhmm selain bau kunyitnya kenceng, kunyit yang kecil-kecil itu bikin ribet sih bersihinnya. Bonggol kunyit dan kunyit besar memang tidak tersedia di semua pasar tradisional, saya sendiri belinya di pasar tradisional yang cukup besar di sini (Pasar Kranji, Bekasi Barat).

Lalu kenapa gula aren? Bukan gula merah biasa ya, gula aren. Selain sebagai pemanis, gula aren sendiri memiliki manfaatnya sendiri sebagai obat maag, selain juga aman untuk penderita diabetes atau gula darah tinggi (sumber: link ini). Biasanya gula aren itu dijual dengan bungkusan daun seperti di bawah ini.


Nah, cara membuatnya sebagai berikut:
  1. Siapkan sejumlah kunyit besar/kunyit ibu, cuci bersih menggunakan sikat gigi yang tidak terpakai. Kalau mau dikupas boleh, saya sih tidak. Sejumlah kunyit seperti foto di bawah itu untuk takaran 1,2 – 1,5 liter air.

2. Masukkan kunyit ke dalam plastik, dan siapkan cobek (ulekan). Tumbuk kasar kunyit di dalam plastik sampai hancur. Tidak perlu menggunakan ulekan atau diparut. Cara ini efisien karena membersihkan peralatan setelah dikenai kunyit langsung cukup sulit, apalagi membersihkan nodanya di peralatan (seperti ulekan dan parutan) dan di tangan. Selain itu, cara ini juga mencegah kelengketan pada kunyit agar tidak menimbulkan efek samping di dalam tubuh.



3. Masukkan kunyit yang sudah hancur ke dalam panci bersama 1,5 liter air. Rebus hingga mendidih, biarkan sampai benar-benar matang (kira-kira 3 menit setelah mendidih).
4. Sambil merebus, siapkan gula aren secukupnya (kira-kira 2 potong). Iris-iris agar cepat larut. Kemudian masukkan ke dalam rebusan kunyit yang sudah matang (masih menggunakan api).
5. Setelah larut semua, matikan api. Diamkan hingga agak dingin, baru disaring dan ditempatkan ke dalam botol. Masukkan ke dalam kulkas agar tidak basi.



Selesai! Alhamdulillah. Mudah sekali kan? Selain alami (bukan sintetik), in sya Allah bekerjanya juga cepat untuk meredakan sakit maag dan gejala-gejala turunannya; seperti perut perih, kembung, atau mulut pahit. Mudah-mudahan bermanfaat ya!

Baca Juga: Kamu Tidak Sama Dengan Hasilmu

Tuesday, December 18, 2018

Pixi Glow Tonic: Recommended Exfoliating Toner

5:57 PM 2 Comments

Assalamualaikum semuanya! Udah lama ya ga ngomongin tentang produk skin care. Kangen juga (iya, gue aja yang kangen). Nah kali ini saya mau bahas produk yang buat saya cocok dan bagus banget. Namanya Pixi Glow Tonic. Sebenarnya produk ini hype-nya udah lama banget, mungkin tahun lalu. Tapi saya baru mencobanya kira-kira setengah tahun belakangan dan baru membuat artikel racunnya sekarang. Mohon maap.

pixi bahasa

Beda ya, Pixi ini dengan Pixy yang sering dibilang produk lokal, yang akhir-akhir ini lagi rebranding dan membuat banyak terobosan yang bagus-bagus banget. Naik kelas lah. Pixi ini produk dari UK, sedangkan Pixy yang pakai y adalah merk lokal yang berada di bawah PT. Mandom Tokyo di Jepang.


review pixi
pixi vs pixy
Pixi Glow Tonic ini termasuk ke dalam produk exfoliating toner, yaitu toner yang berfungsi untuk mengeksfoliasi alias mengangkat sel kulit mati. Dia mengandung 5% glycolic acid yang merupakan salah satu jenis dari AHA (Alpha Hydroxy Acid). Pembahasan tentang AHA bisa dibaca di sini untuk penjelasan lebih lengkap dan di sini ya untuk penjelasan lebih ringkasnya. Nah, kandungan 5% glycolic acid ini masuk dalam kategori ringan sehingga bisa dipakai daily, alias pagi dan malam hari.

Karena dia eksfoliator, maka selain berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati, otomatis dia juga bisa mencerahkan kulit dan membantu mengangkat komedo, khususnya whitehead (komedo putih). Sebenarnya beberapa artikel para beauty guru menyebutkan bahwa AHA lebih cocok untuk pemilik kulit kering, karena dia adalah jenis acid yang larut dalam air. Sedangkan untuk kulit berminyak, lebih cocok pakai acid yang bisa larut dalam minyak, seperti BHA (Beta Hydroxy Acid). Tapi di kemasannya Pixi Glow Tonic ini dikatakan dia cocok untuk semua jenis kulit. Demikian juga di kulit saya yang berminyak, cocok juga alhamdulillah.

pixi review bahasa

Setau saya Pixi merupakan salah satu brand yang vegan. Artinya, produk-produknya tidak mengandung unsur hewani sama sekali. Selain itu produk Pixi Glow Tonic ini juga alcohol free. Jadi aman terutama dari segi kehalalannya. Kandungan lainnya di produk ini ada juga lidah buaya dan ginseng. Ginsengnya tercium cukup nyaman sih buat saya.

Klaimnya produk ini dibuat dari bahan-bahan natural. Maka wajar bila 1 botol dengan botol lainnya warna cairannya bisa berbeda. Kata Customer Care-nya sih karena produk ini dari bahan-bahan alami dan tidak menggunakan pewarna sama sekali. Dan kalau ada perbedaan, itu tetap tidak mempengaruhi kualitas produk, cuman disuruh shake well aja. Praktis banget ya idupnya.

exfoliating toner



pixi glow
Nah, kemasannya ini di botol plastik, warnanya oranye dengan stiker merk dan penjelasannya warna hijau pupus. Tutup botolnya ulir dan ketika dibuka ada lubang kecil di tengah untuk mengeluarkan produknya. Katanya sih orang-orang hanya pakai 2-3 tetes sekali pakai, tapi kalau saya mah merasa kurang. Karena 3 tetes itu kayak cuman terserap di kapas doang, padahal saya pakai kapas yang sudah dibelah 2 jadi lebih tipis. Daripada ga ngefek ya kan, jadi mending agak banyak tapi ngefek. Jadi ga mubazir. Warna cairannya juga agak oranye gitu, dan harum tapi tidak menyengat.

Cara pakainya, di petunjuknya sih pakai kapas, tapi kalau saya sih lebih suka, pakai kapas juga :D jadi kapasnya sebagai media sel kulit matinya yang terangkat. Caranya setelah membersihkan wajah, tuang produk ke kapas lalu usapkan di wajah, hati-hati kena mata. Ulangi usapan di bagian-bagian yang membutuhkan, misalnya bagian yang ada komedonya atau jerawat, atau bekas jerawat. Intinya maksimalkan biar ga ada yang terbuang ya, harganya lumayan soalnya. Hehehe.. Harganya itu 275-300ribuan gitu untuk yang botol 100ml. 

Setelah itu kita diamkan kira-kira 5 menit, lalu gunakan hydrating toner. Ini penting jangan sampai lupaaaaa! Karena setelah pH kulit dibuat asam oleh acid ini, perlu diseimbangkan lagi pH kulitnya supaya ga kering. Kalau saya pakainya Hatomugi Skin Conditioner, disemprot ke muka. Kalau mau bisa dilanjutkan dengan tahapan skin care kalian ya. Kalau saya sih keseringan langsung bobo setelahnya. Hehehe.. Dan juga, besoknya jangan lupa pakai sunscreen/sunblock ya kalau mau ketemu matahari. Karena kabarnya AHA membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari. Atau kalau ga mau pakai sunscreen, pakai masker. Kelar kan perkara.

Oiya meskipun produk ini dinyatakan aman untuk dipakai sehari 2x, saya hanya memakainya di malam hari saja. Alasannya karena saya ingin tetap menjaga jarak dengan bahan-bahan acid, ga mau keseringan mengikis kulit aja sih. Dan hemat juga hahaha... Awalnya sih baca-baca, disarankan 2-3x seminggu dulu untuk pembiasaan bagi yang kulitnya belum familiar dengan acid, kemudian bisa ditingkatkan intensitasnya pelan-pelan.

Setelah pakai Pixi Glow Tonic ini, sejak pemakaian pertama, muka saya jadi lebih cerah. Dalam jangka panjang juga jadi relatif lebih anteng, jarang jerawatan, dan tentunya anti kusam tanpa perlu scrubbing. Bekas jerawat juga nampak sangat memudar, kecuali bekas-bekas jerawat yang udah menahun dan susah banget, emang kudu pakai kesabaran ekstra! Kuncinya jangan dipantengin perubahannya, nanti kalian bosan dan malah jadi ga sabar. Cuekin ajhaaaa... Nah kalau komedo gimana?

Ini agak susah jelasinnya. Buat saya komedo itu sangat tergantung dengan apa yang saya makan. Jadi saya pribadi tidak suka menghubungkan komedo dengan efektivitas suatu produk. Selain karena saya belum menemukan produk yang tokcer banget sih untuk mengatasi komedo. Lalu, saya juga terbiasa mengekstraksi sendiri komedo saya. Jadi saya ga tau apakah Pixi Glow Tonic ini efektif untuk masalah komedo.

Fyi, saya sudah mencoba 3 produk exfoliating toner sejauh ini. Cosrx AHA 7 Whitehead Power LIquid, Pixi Glow Tonic, dan Some By Mi AHA BHA PHA Miracle Toner (beli yang share-in aja). Yang paling cocok dan efektif di kulit saya ya si Pixi ini. Tapi kan kulit orang beda-beda ya. Saran saya kalau mau coba, mending beli yang share-in bottle aja beberapa ml, banyak kok di marketplace. Jangan lupa cari penjual yang ukurannya presisi dan melibatkan proses sterilisasi kemasan-kemasannya ya!

Sekian, semoga bermanfaat ya!


Baca Juga: Review Acnes Products untuk Kulit Berjerawat


Thursday, November 22, 2018

Pentingnya Mudah Memaafkan dan Meminta Maaf dalam Kehidupan Rumah Tangga

7:03 PM 0 Comments
meminta maaf

Disclaimer: 
Artikel ini tidak ada hubungannya dengan berita selebriti yang dikabarkan menggugat cerai suaminya, meskipun selama ini mereka nampak begitu harmonis. 


Menjalani beberapa tahun pernikahan yang baru seumur jagung, rasa-rasanya banyak sekali pelajaran yang saya dapat. Bisa dari interaksi dengan pasangan, dengan keluarga, mertua, tetangga, juga pelajaran-pelajaran yang dibagi langsung oleh teman-teman. Tahun lalu saat menjelang anniversary, isu yang saat itu santer di saya adalah tentang komunikasi dan penyelesaian konflik. Gara-garanya, ada sahabat yang cerita tentang sepasang suami istri yang sudah tak lagi muda, sudah punya cucu bahkan, yang sedang memikirkan kemungkinan perceraian mereka.

What?

Iya, ingin bercerai setelah puluhan tahun hidup bersama, membangun semuanya bersama. Konsultasi dengan psikolog, ketika digali ternyata ada konflik-konflik yang belum selesai yang sudah terpendam lamaaaaaaaa sekali dan tidak selesai. Sampai akhirnya salah satunya tak sanggup memendam lagi dan byaaaaarrr meledak lah. Masalah puluhan tahun lalu kembali muncul saat usia sudah tak lagi muda. Syedih syekali mendengarnya akutu... dan ternyata, saya menemukan masalah seperti itu tidak hanya dialami oleh 1-2 pasangan saja.

Jadi setelah itu saya berkeras untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada dengan pasangan. Bahkan sampai hal-hal yang bisa dibilang sepele. Pokoknya semua harus sampai plong! dan kedua pihak merasa senang kembali. Selain itu saya dan suami juga berusaha mencari cara komunikasi yang nyaman dan sehat. Butuh waktu banget ya ternyata hahaha, apalagi kalau kita dan pasangan datang dari budaya dan keluarga yang sangat berbeda, journey-nya emejing pisan!

Terus, beberapa waktu lalu, menjelang anniversary berikutnya, saya mendapatkan lagi sebuah insight yang sangat mendalam. Buat saya, dan buat seorang teman yang sedang mempersiapkan pernikahan, ketika saya berbagi pengalaman *tsailah. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga itu, kita harus mudah memaafkan, dan mudah pula meminta maaf.

Bagaimana tidak, kalau kita berinteraksi sangat intens dengan seseorang, kita pasti tau luar dalam dan baik buruknya kan. Kalau kitanya lagi waras sih no problemo lah sama kesalahan-kesalahan sepele ya gak.. tapi kadang, kalau hati sedang tidak lapang, kesalahan kecil pasangan saja bisa jadi pemicu masalah. Apalagi kalau kesalahannya besar. Misal, dia ga nyimak saat kita cerita (itu aja masalah besar Far? Haha bisa jadi iya). Kzl banget kan... tapi coba deh maafkan, tanpa harus dimintai maaf terlebih dahulu. Pasangan kita manusia, yang pasti punya salah. Sama. Kita juga pasti punya salah sama dia kok.

Waktu saya mengutarakan soal memaafkan ini, teman saya ini memperjelas (atau bertanya), “Memaafkan ya, bukan melupakan?” Iya, harus memaafkan. Kalau melupakan, bisa jadi suatu saat teringat lagi, sakitnya masih berasa, bisa konflik lagi. Kalau sudah memaafkan, suatu saat ingat lagi, in sya Allah sudah ga sakit lagi. Selesai masalahnya.

Kalau kita tidak mudah memaafkan, coba pikir, mau seberapa banyak beban hati yang dipendam untuk kesalahan-kesalahan pasangan? Seberapa kuat nahan diri? Coba ingat, kita kan hidup dengan pasangan bukan hanya mau seminggu-2minggu, setahun- 2 tahun. Tapi maunya sampai maut memisahkan kan? Jadi ya udahlah, hidup ini sebentar, dibikin asik aja... kalau memang ada masalah yang berat untuk langsung memberi maaf, ya bicarakan saja baik-baik. Selesaikan. Nah balik lagi ke awal bahasan deh.  

Kemudian tentang mudah meminta maaf.
Sebagaimana kita tahu betul baik buruknya pasangan, demikian pula pasangan, tahu betul baik dan buruknya kita. Ya sudahlah, namanya juga manusia, tidak ada yang sempurna dan ga punya salah. Apalagi, jujur saja, orang yang paling mungkin untuk sering kita zalimi adalah orang yang paling dekat dengan kita, which is, pasangan kita. Tentunya tidak disengaja. Tapi logikanya ketika sudah berusaha jadi orang baik di lingkungan sosial, behave yang sopan dan proper di depan orang lain dan keluarga, ketika kita lelah dan tak kuasa lagi mengontrol perilaku kita, biasanya sudah saatnya beristirahat di akhir hari, di rumah. Di rumah ada siapa? Ya pasangan. Kennna deh. Hahaha..

Oleh karena itu, jangan gengsi untuk minta maaf. Meskipun pada suatu saat kita meyakini kita yang benar, kalau dia belum minta maaf, cobalah katakan maaf lebih dulu, besar kemungkinan dia juga akan mengikuti, bilang maaf juga. Maaf, paling tidak karena telah membuat suasana hatimu tidak nyaman. Apalagi kalau kita yang salah.

Apa kata stiker-stiker di belakang motor orang-orang? Yang w**** ngalah *eh. Maksudnya, siapa yang eling duluan ya minta maaf saja tho... Sekali lagi, Hidup cuma sebentar, ga usah dibikin ribet. Mending sibuk nyiapin akhirat yang pasti jauh lebih lama.

Jadi begitulah, beberapa hal yang saya dapat dan saya anggap penting untuk dibagi selama 2 tahun terakhir ini terkait dengan kehidupan rumah tangga. Mudah-mudahan bermanfaat ya! Terima kasih sudah membaca. Assalamualaikum!

Baca Juga: Ruang-Ruang Hati

Friday, October 26, 2018

Hati-hati dengan Ikhtiar yang Kita Lakukan, Jangan Sampai Merusak Aqidah

4:35 PM 0 Comments
ar royah

"Ga ada salahnya ikhtiar"


Demikian lazimnya orang-orang kalau menyarankan sesuatu. Padahal kalau menurut saya sih tidak demikian. Benar kita memang diwajibkan untuk berusaha, berikhtiar semaksimal mungkin untuk sesuatu yang kita inginkan; alih-alih hanya menunggu datangnya takdir Yang Maha Kuasa, seperti kaum khawarij. Na’udzubillaah.

Buat orang beriman, tidak ada keraguan lagi akan takdir Allah yang meliputi segala sesuatu, dan pasti terjadi. Ia tetap berusaha dengan memaknai usaha yang dilakukannya sebagai ladang amalnya untuk menjemput takdir tersebut. Jadi kalau sudah berusaha dan berhasil, ia pasti bersyukur, namun tidak sampai menepuk dada mengklaim keberhasilan itu atas usahanya semata; melainkan karena Allah mengizinkan hal itu terjadi. Sebaliknya jika semua usaha terbaik sudah dikerahkan namun belum membuahkan hasil, ia tidak kecewa karena ia yakin hal itu karena Allah pun menghendaki demikian, bahkan ia mendapat pahala atas semua usahanya yang telah ia keluarkan.

Ikhtiar itu harus, tapi mengikuti aturan agama lebih harus lagi. Berhati-hatilah dalam menentukan ikhtiar yang akan kita tempuh, jangan sampai di dalamnya terkandung hal-hal dosa apalagi jika berbau kesyirikan. Kesalahan ini nampaknya tipis sekali, saking tipisnya banyak orang terpedaya karena sudah dianggap biasa dilakukan di masyarakat. Contohnya saya paparkan di bawah ya.

Beberapa waktu lalu ibu-ibu tetangga menyarankan saya untuk ‘urut peranakan’, katanya biar subur. Karena ada tetangga lain yang habis urut terus hamil. Pertama, dia hamil karena Allah mengizinkan dia hamil, sedangkan urut itu hanya sebagai sebab, tidak akan terjadi jika Allah tidak menghendaki. Kemudian, saya juga coba cari tahu tentang urut peranakan ini. Saya bertanya pada kakak ipar yang dulu pernah juga. Katanya urut pertama dan kedua sih ga ada yang mencurigakan, tapi setelahnya dia diminta membawa sebuah minyak wangi; nah saat itu kakak saya mulai curiga dan ga datang lagi setelahnya. Saya lalu bertanya juga pada tetangga yang berhasil itu, kalau menurut dia sih ga ada yang aneh-aneh (beda tukang urut ya), pure diurut secara fisik, ga ada unsur metafisiknya. Oke, ini berbeda.

Kemudian saya browsing juga pendapat orang-orang. Sampai ada yang bilang, “Tapi harus yakin. Kalau ga yakin mendingan ga usah (urut)”. Nah, saya pribadi paling curiga kalau ada orang yang menyarankan dengan kata-kata ini. Saya khawatir ada hal-hal yang membahayakan aqidah di dalamnya. Saya pun bertanya pada guru ngaji saya tentang itu. Beliau bilang, memang ada yang urut secara fisik (mungkin seperti kisah tetangga saya), tapi ada juga tukang urut yang pakai jin. Haduh. Na’udzubillah min dzalik. Nah ini poin kedua, pastikan ikhtiar kita tidak mencederai aqidah kita.

Contoh lagi, saya juga sering mendengar orang merekomendasikan seorang dokter, yang disebutnya bertangan dingin. Artinya, kalau dokter obgyn yang menangani program hamil, banyak yang berhasil hamil setelah dipegang/ditangani olehnya. Atau sakit tertentu dan sudah berganti-ganti dokter namun belum sembuh juga, baru sembuh ketika ditangani oleh Dokter A misalnya. Hati-hati ya, ini berbahaya sekali.

Bukan dokternya yang salah, melainkan yang ngomong begitu yang salah. Bukan dokter yang menyebabkan seseorang itu berhasil hamil atau tidak, melainkan Allah. Bukan dokter yang menyembuhkan penyakit, melainkan Allah. Dokter-dokter itu hanya sebagai sebab, yang Allah izinkan takdir-nya melalui dia, tapi kesembuhan sama sekali bukan berada di tangannya. Dokter-dokter yang lurus aqidahnya, pasti akan meralat bila pasiennya mengatakan demikian. Bahwa hanya Allah yang bisa menyembuhkan. Dokter hanya berikhtiar, sama seperti si pasien. Bukan yang menentukan.

Demikian juga, ada orang-orang yang menyalahkan gurunya karena tidak berhasil mencarikannya jodoh. Yaelah, jodoh itu di tangan Allah, bukan di tangan guru ngaji! Boleh-boleh aja minta tolong cariin, tapi keyakinan harus lurus tetap pada Allah, bukan pada guru ngaji. Siapa tau Allah berkenan memberi dari jalur yang lain. Ya gak?

Contoh lain juga, orang mengatakan dia mendapatkan rezeki atau keberhasilan setelah mengamalkan ibadah ini atau wirid itu. Astaghfirullah. Belum pula pasti ibadahnya itu diterima, sudah diklaim sebagai sebab berhasilnya. Astaghfirullah, semoga Allah melindungi kita dari kesombongan semacam ini. Terdengarnya sih syar’i ya, keren, tapi berbahaya sekali bicara begitu. Kalaupun memang amalannya seperti yang dijanjikan Allah dalam Al-Quran atau sunnah nabi seperti ganjaran berlipat untuk sedekah dan shalat dhuha misalnya, jangan lupa selalu katakan, alhamdulillah, atau bi idznillah, dengan izin Allah, kembalikan semuanya pada kekuasaan Allah. Karena siapalah kita ini bisa menjadi sebab manfaat atau mudharat, melainkan hanya Allah yang bisa memberi atau menahan rezeki.

Maka usaha itu tetap harus, Sobat. Karena itu ladang kita untuk memupuk amal yang mudah-mudahan dengannya Allah jadi rido sama kita. Tapi pastikan usahamu benar. Jangan sampai aqidah yang sudah susah payah ditanamkan oleh orang tua dan guru-guru kita ini, rusak gara-gara kita tidak jeli melihat hal-hal yang bisa merusaknya. Semoga Allah menjaga kita semua. Yaa Muqallibal Quluub, tsabbit qalbi ‘alaa diinik. Aamiin. 

Friday, October 19, 2018

Liburan Kami Mudik Aja (dulu)

2:48 PM 0 Comments
Halo Assalamualaikum! Fulanahnya ada?

Ehehehe.. apa kabar teman-teman? Mudah-mudahan pada kangen ya sama saya *eh. Iya langsung saja, saya mau bahas tentang perjalanan mudik saya minggu lalu. Spoilernya sudah ada di IG Story saya waktu itu, kesannya kayak liburan kemana gitu ya, padahal mah mudik aja hehehe. Lokasinya di Desa Pasirtamiang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Dekat sekali dari Prancis (prapatan Ciamis), tinggal belok terus naik ke Gunung Sawal. Tahun 2010 juga saya sudah pernah posting tentang jalan ke kampung sama teman-teman bph bem UI waktu itu. Ini link-nya. Tapi jelas saja yang sekarang ceritanya berbeda yhaa...

Baca Juga: Cerita Mudik si Abege

Mudik kali ini spesial, soalnya saya cuma berdua sama suami, tanpa ada agenda khusus sebagaimana biasanya kita mudik: idul fithri, idul adha, musim liburan. Alhamdulillah akhirnya suami dapat cuti 2 hari, dan memang doi sudah lelah sekali, pengen ke kampung katanya. Ini kampungnya ibu saya. Jadi lumayan menghemat ga sewa penginapan kan. Hahaha..

Kami naik Bus Budiman dari Bekasi. Baru masuk Tol Bekasi Timur udah macet aja subhanallah. Jangan tanya bagaimana Cikarang. Normalnya perjalanan ke sana tuh 5 jam, tapi itu hanya bisa didapat oleh ortu saya yang kalo berangkat jam 5 pagi naik mobil sendiri (eh berdua) dan ga berenti-berenti, jam 10 biasanya udah selonjoran di sana. Selain itu, wassalam. Kemarin total perjalanan saya 7,5 jam. Padahal bukan musim mudik.. 

Begitu udah dekat langsung nelfon bibi di sana, pas sampe nasinya belum mateng :D Alhamdulillah dimasakin. Sebenernya, Ibu saya bilang ga enak ke sana kalau ga sama beliau, ga ada yang masakin, soalnya biasa bawa bahan makanan dari rumah buat diolah di sana. Saya pun bekal kebab dari rumah untuk di jalan, tapi berniat juga sih mau bawa nuget dari rumah dan beli telor di warung sana untuk bertahan hidup. Fyi, dari rumah yang letaknya di kaki gunung itu, pasar itu hanya ada di Rajapolah, Tasik. Kira-kira 2,5km dengan kontur jalanan pegunungan. Ada motor sih, tapi kayaknya ribet karena pasar di sana tidak sama dengan pasar di kota sini. Dan ga banyak yang jualan kayak di kota. Yah namanya juga desa kan... Tapi alhamdulillah semua dimudahkan, dan saya dibuat lupa mau bawa nuget.

Setelah dibeliin telor di warung sama Bi Ecin (gak pake ‘m’ ya!), kami pun langsung metik-metik sayuran untuk dimasak dan bikin sambel. Dan nyerok ikan di empang (yang ini saya ga ikutan) buat lauknya. Ga jadi goreng telor. Alhamdulillah ga jadi bawa nuget, kalau bawa mungkin diketawain sama ayam-ayam di kandang, 
Yaelah Far itu ayam generasi aki-nini gue, baru mau lo makan sekarang?


ciamis
Gunung Sawal 
ikan-ikan yang masih kecil gini sayang
kalau langsung digoreng 
pohon pepaya kecil aja udah berbuah banyak ma sya Allah
tau kan mana yang genjer dan mana yang kangkung?

tomat biasa dan tomat cheri
daun genjer. my love.
langsung nyiangin bayam 
setelah jadi
itu SD-nya ibuku




keliatan ga jalannya nanjak?
 Kalau sayur-sayuran di kebun belakang rumah alhamdulillah banyak tinggal metik, lauknya gimana? Alhamdulillah ternyata bisa tinggal nyerok ikan aja dari empang. Mau motong ayam ga berani, punya babe. Wkwkwkwk... kami lagi ga pengen repot aja siiiy...

Sebagaimana di desa, lepas maghrib di sana hampir tak ada lagi kehidupan, kecuali di mushola-mushola. Saya dan suami keluar jalan-jalan ke Rajapolah naik motor, lewat jalanan yang tiada penerangan sama sekali, kecuali lampu motor kami, dan bulan sabit yang menggantung di langit gelap *tsaaahh.  Setelah isya, benar-benar masuk rumah semua kayaknya. Mungkin mengamalkan sunnah nabi shallallaahu alaihi wasallam, tidak banyak berbicara setelah isya, dan beranjak tidur segera. Biar bisa bangun dini hari. Ehehee, husnuzhan.

In sya Allah sehat lah kalau tinggal di sana. Secara makanan jelas lebih segar, tidak banyak diolah, kecuali micin (emang orang sini kayak ga bisa idup tanpa micin... dibilang jangan pake micin, diganti *oyco :D). Terus juga selain makanan, di sana terbiasa bergerak cepat kayak orang turun bukit. Ya emang nurunin gunung sih hahaha, atau nanjak. Kalau ga biasa ya ucapkan selamat berjuang lah pada betismu. 

Terus, air juga langsung dari mata air di gunung, bersiiiihh, dingiiiinn, dan kalau diminum kayak ada manis-manisnya (ini serius, bukan iklan). Udara juga pastinya, bersih. Jarang kendaraan, kalaupun ada, pohonannya jauh lebih banyak, in sya Allah bisa mencegah polusi. Tapi di sana ga ada yang ngangkut sampah, jadi penduduk biasanya langsung buang sampah organik ke empang biar dimakan ikan-ikan dan terurai di air. Orang sana ga merasa bersalah kalau buang makanan, karena diniatin buat sedekah ke ikan :D Kalau non-organik? Biasanya menggali tanah di rumah masing-masing, buat tempat membakar sampah hahaha polusi juga dong :D yaaa 'ala kulli hal, masih lebih bersih lah daripada udara Jabodetabek hihihi...

Hari pertama kami datang, hari kedua kami jalan-jalan, hari ketiga kami pulang pagi. Antara puas dan ga puas sih. Cepet banget.. tapi puasnya terutama setelah berhasil ke Galunggung sih. Sama quality time berduanya. Hehehe.. 

Alhamdulillaahilladzii bini’matihi tatimmushshaalihat. 

Thursday, September 13, 2018

Tips Mengatasi Jerawat dan Tangan yang Usil; dengan Verile Aktif Acne Gel dan Cosrx Acne Pimple Master Patch

9:17 PM 0 Comments
Halo semuanya! Assalamualaikum!
Kali ini saya mau bahas tentang bagaimana saya mengatasi jerawat. Fyi, pertama-tama, kulit saya itu tipe berminyak dan mudah berjerawat. Hhmmm tapi sekarang sih udah ga terlalu mudah berjerawat kayak dulu, setelah pakai Cetaphil sih tepatnya. Hehehe..


Informasi penting kedua yang perlu kamu tau, saya ini termasuk jamaah jari usil yang suka megang-megang bahkan kalau udah gemes, suka mencetin jerawat. Hayooooo kamu juga gak? Meskipun semua orang bilang bahwa jerawat itu jangan dipencet nanti tambah parah, jangan sering disentuh nanti berbekas hitam, jangan ini jangan itu, tetep aja, orang yang melarang pun banyak yang melanggar ketika dirinya sendiri punya jerawat. Mhahaha.. Seumur-umur, saya baru nemuin 2 orang yang konsisten ga megang-megang jerawat mulai dari tumbuh sampai selesainya. 2 orang, dalam umur saya yang udah masuk kepala 3 ini. Ujian memang.
Tapi itu dulu... sekarang in sya Allah udah gak lagi. Gimana caranya? Baca sampai habis ya!

mengatasi jerawat
Verile Acne Gel dan Cosrx Acne Pimple Master Pacth
 Ada 2 produk yang saya pakai ketika lagi jerawatan, biasanya karena siklus bulanan. Pertama, obat jerawat Verile, dan plester jerawat dari Cosrx (brand Korea). Kita bahas ya. 

Verile Aktif Acne Gel

obat jerawat verile

Ini tuh semacam obat jerawat untuk ditotol langsung di jerawatnya. Klaimnya adalah membantu merawat kulit berjerawat, dan menyejukkan bagian kulit yang berjerawat. Tapi saya pribadi ga merasa kulit tersejukkan sih. Biasa aja. Hehehe.. tapi saya cocok dengan si Verile ini. Kalau di saya, dia sangat efektif untuk membuat jerawat lebih cepat matang dan kering. Jadi masalahmu lebih cepat selesai, ga lama-lama tergoda untuk megang-megang jerawat yang belum matang.

verile acne gel
Kandungan niacinamide dalam Verile Acne Gel
Daaaaaaaannn.... yang saya suka juga adalah, dia lumayan bisa membuat pudar bekas jerawat, soalnya ada kandungan niacinamide (vitamin B3) yang heiiiitz bangeeet untuk mencerahkan kulit, termasuk dark spot bekas jerawat.  Kece yah? Apalagi kalau tau harganya, cuma20ribuan atau kurang dari itu.  
Nah jadi ketika jerawat mulai tumbuh, saya oleskan si Verile ini di jerawatnya.

Cosrx Acne Pimple Master Patch

Nah ini nih. Ini produk yang saya suka banget untuk menuntaskan jerawat. Jadi si Cosrx Acne Pimple Master Patch ini adalah semacam plester untuk jerawat gitu, untuk menutupinya dari kotoran, debu, dan tangan-tangan jahil yang suka megang-megang jerawat apalagi memencetnya. Dan yang penting juga, si hydrocolloid dressing ini menyerap sebum-sebum blablabla, gampangnya menyerap isi jerawat lah ya.. jadi ga ada lagi tuh cerita kamu mencet jerawat, yang isinya mungkin keluar mungkin juga enggak, habis itu masih ada sisanya, atau berdarah, iyuh baybaaay cerita lama! :D
Jadi, si acne pimple yang kemasannya putih merah ini isinya ada 24 patches dengan 3 ukuran, yang bisa disesuaikan dengan ukuran jerawatnya. Kecil, sedang, dan besar. Cara pakainya, tempelkan di bagian jerawat yang sudah kelihatan matanya (yang putih-putih itu lho), setelah wajah bersih dan belum memakai skin care apapun. Biarkan semalaman, angkat paginya. Kalau ada putih-putih di plesternya, nah itu sebum isi jerawat yang berhasil dia angkat. Kalau belum, berarti pakai lagi hahaha... 
Note: Ga ngaruh ya kalau jerawatnya masih baru dan belum ada putih-putihnya, kecuali untuk mengobati kegatalan jari kamu hehehe...
Oiya ini bisa kamu beli online, harganya sekitar 35ribu rupiah. Satu kemasan itu dulu saya habis sebulan, tapi setelah pakai Cetaphil, habisnya bisa 3 bulan lebih karena  jerawatnya ga banyak lagi yang muncul. Alhamdulillaah!
(Fyi ada juga merk lain namanya Nexcare, tapi harganya sedikit lebih mahal, isinya lebih sedikit, dan stikernya lebih tebal, jadi keliatan banget tempelannya. Jadi saya gak pakai lagi).

Okaaai itu tadi penjelasan produk-produknya.. Sekarang saya mau kasih tips untuk memaksimalkan fungsi kedua produk di atas. Begini cara saya:
  1. Ketika jerawat muncul, setiap habis bersihin muka, saya olesin si obat jerawat Verile, semakin sering (pas muka bersih ya) semakin baik. Dia akan mengeringkan jerawat lebih cepat.
  2. Setelah jerawat kering dan bisa dicoel-coel (tetep! Hahaha), saya cabut sedikit ujung jerawatnya, atau kalau memungkinkan, pencet dan keluarkan isinya yang bisa keluar. Sekali aja! Sebenarnya ini fungsinya untuk membuat jalan keluar untuk si isi jerawat sih biar bisa segera terserap sama si plester jerawat (iya, gapapa kok kalau kamu mau bilang ini justifikasi saya aja biar tetep bisa mencet jerawat). Tapi beneran loh ini memaksimalkan penggunaan acne pimple patch-nya. Jadi menghindari kemubadziran, di mana jerawatnya belum pecah tapi udah dipakein plester, ya belum terserap kotorannya laah..
  3. Setelah mengeluarkan jerawat sekenanya, segera tempel acne pimple patch dari Cosrx-nya, di atas jerawatnya yang sudah dicoel. Tunggu deh semaleman. In sya Allah dia akan segera mengangkat sisa-sisa di dalam jerawatnya. Biasanya sih semalem cukup. Kalau pas pagi dicabut rasanya masih ada sisa yang belum keangkat, bisa kamu tempel lagi acne pimple patchnya. Setelah itu, tamatlah si jerawat. Tadaaaaaaaa!
Tips nomor 1-3, semuanya dilakukan dalam keadaan kulit muka dan tangan yang bersih ya!

Nah, itu dia review dan tips mengatasi jerawat dari saya. Mudah-mudahan ada manfaat yang bisa diambil ya... Jangan lupa, jauh lebih penting mencegah jerawat timbul daripada hanya mengobati jerawat yang sudah keburu muncul menghiasi kulitmu.
(Masak saya harus bilang pake cetaphil lagi sik. Eh yah udah kesebut, ya udah lah) :p

Monday, August 20, 2018

Bagaimana Sebaiknya Perempuan Muslimah Menyikapi Tren Kecantikan

5:37 PM 0 Comments
Mudah-mudahan para pembaca yang budiman (langsung deh ketauan cohort-nye) diberikan kelapangan dan ketulusan hati dalam membaca artikel ini. Saya tidak ingin mendebat pendapat siapapun, hanya mencoba melihat hal ini secara komprehensif, dan berusaha menempatkannya pada posisi yang proper dan berimbang. Dalam hal ini saya pun masih jauh dari sempurna, sehingga artikel ini mudah-mudahan bisa menjadi pengingat untuk diri saya pribadi.
Isu kecantikan biasanya dibagi dalam 2 aspek, yaitu perawatan kulit (skin care) dan merias wajah (make up). Saya pribadi lebih tertarik dengan yang pertama, tapi isi artikel ini mudah-mudahan bisa mencakup keduanya ya. Bismillah.

muslimah cantik

Zaman sekarang ini, dengan sedikit-banyak peran media sosial, tren kecantikan menjadi sangat booming. Terlebih setelah masuknya Korean Wave termasuk di dalamnya K-Beauty, skin care tuh udah jadi semacam kelaziman dalam kehidupan seorang perempuan, termasuk muslimah di Indonesia ini. Makin banyak juga muslimah yang menggeluti profesi beauty blogger, beauty vlogger, beauty enthusiast, beauty influencer, make up artist (MUA), daaaaaaan sebagainya. Buanyak.  Buanget.

Kalau ditanya, ‘seberapa penting sih pake skin care yang banyak (dan/atau mahal) itu buat kamu?’ Ada yang bilang penting banget, ada juga yang biasa aja. Golongan kedua biasanya punya kulit yang cenderung tidak bermasalah, atau punya banyak hal lain yang diurus selain penampilan. Sah-sah aja sih, selama ga dosa ya kan..

Nah, kalau kamu bilang merawat diri itu penting banget, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama jika kamu seorang muslimah.

Pertama, kamu harus pastikan produk-produk yang kamu pakai bebas dari bahan-bahan yang diharamkan. Bisa dari ditemukannya logo halal di kemasannya, riset ingredients-nya sendiri, atau keterangan vegetarian atau vegan kalau produknya dari luar negeri. Vegetarian artinya produk tidak mengandung bahan-bahan dari hewan, kecuali madu, beeswax, dan lanolin. Vegan, artinya produk tersebut benar-benar tidak mengandung bahan-bahan dari hewan.(1) Untuk lebih jelasnya, salah satu artikel yang bisa kamu baca ada di blognya mrsprimadewi. Udah? Klik aja =)

Selain memastikan bahan-bahan produk yang aman, poin kedua yang mesti diperhatikan juga adalah, jangan sampai kamu lebih sibuk merawat kulit daripada menjaga kesehatan badanmu. Objektif saja, kulit ini hanya selapis organ pembungkus banyaknya organ lain dan fungsi dalam tubuh kita, di mana kesehatan dalam tubuh-lah yang teramat sangat jauh lebih perlu dipentingkan daripada lapisan luarnya. Bagaimana rasanya kalau kulit wajah halus dan glowing karena skin care yang rutin dan mahal, tapi badan berasa lesu, mudah sakit, peredaran darah tidak lancar karena makan sembarangan dan kurang gerak? Nyesek ya?

Ketiga, kita perlu ingat bahwa Allah Al-Khabiir telah menganugerahi manusia dengan 3 potensi untuk kehidupannya. Potensi tersebut yaitu fisik (jasmani), akal, dan hati (ruhani/ruhiyah). Nah, ketiga potensi itu punya kebutuhan makannya masing-masing lho(2).

Makanan jasad adalah makanan dan minuman yang halal dan sehat, olahraga, istirahat, dan kebutuhan jasmani lainnya, bisa juga termasuk perawatan tubuh dan skincare. Nah kan, skincare hanya sebagian kecil dari upaya memenuhi kebutuhan jasad kita. Selanjutnya makanan untuk akal adalah ilmu; terus belajar, banyak membaca, berdiskusi, dan aktivitas pemikiran lainnya. Sedangkan makanan untuk hati adalah dzikir dan ibadah, yang mendekatkan diri kita pada Allah secara umum. Muslim yang baik dan bersyukur, adalah yang bisa menyeimbangkan dan mengoptimalkan ketiga potensinya tersebut (fisik, akal, hati). Berat? Buat saya iya. Tapi kita harus selalu berusaha kan?! =)

Maka, kita boleh cantik, tapi akal juga harus cerdas, pengetahuan harus terus ditambah. Kulit mulus penting, tapi hati dan ruhani harus lebih mulus dan cantik ya! Jangan sampai jadi cantik tapi nyebelin karena pemarah dan suka dendam misalnya; atau cantik tapi telmi gara-gara gak rajin nambah ilmu.

Sebenarnya, kenapa sih merawat kulit itu penting? Sebagian muslimah biasanya menjawab karena merawat kulit itu merupakan bentuk syukur kita dan menjaga amanah atas anugerah yang telah Allah berikan. Atau menjawab dengan, Allah itu indah, dan menyukai keindahan. Atau menghubungkannya dengan menyenangkan pasangan, yaitu merawat diri untuk menyenangkan suami, di mana hal tersebut termasuk ibadah. Yes. Saya setuju.

Tapi jangan lupa. Kalau kita rajin merawat kulit, kita pun harus lebih rajin ibadahnya. Karena Allah (yang lebih utama daripada suami, yang ngasih kita anugerah kulit itu) tidak melihat bentuk rupamu, Allah lebih melihat ke dalam hati hamba-Nya(3). =’(

Setelah itu, kalau kita rajin merawat kulit, kita juga harus lebih rajin menambah keilmuan kita, karena orang yang berilmu jauh lebih bisa bermanfaat dan menebar kebaikan daripada sekedar orang yang rupawan. Betul apa betul?

Sebagai penutup, ada contoh ujian sangat sederhana yang sering dialami para muslimah, coba dijawab pertanyaannya. Kalau skin care routine malam kamu sudah lengkap dan siap tidur, lalu tiba-tiba kamu berhadats (contoh: buang angin), setelahnya kamu ikhlas ga untuk membasuh wajahmu yang telah penuh bahan perawatan itu untuk menegakkan sunnah wudhu sebelum tidur?

In sya Allah ikhlas ya =D


Sumber:
(3) “Diriwayatkan dari Abu Hurairah Abdirrahman bin Syahrin radhiyallahu ‘anhu, ‘Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh kalian dan tidak pula kepada rupa kalian, tetapi Dia melihat kepada hati kalian.” (HR. Muslim)
https://sepdhani.wordpress.com/2014/07/16/mutiara-hadits-sesungguhnya-allah-tidak-melihat-kepada-rupa-melainkan-kepada-hati-manusia/