Follow Us @farahzu

Showing posts with label Recipe. Show all posts
Showing posts with label Recipe. Show all posts

Tuesday, November 24, 2020

(Sharing) Tips Mengatasi Heartburn pada Ibu Hamil

8:49 PM 0 Comments

Assalamualaikum!

Buat para ibu hamil terutama yang sudah mulai besar kandungannya, heartburn adalah sesuatu yang sangat lazim dialami. Heartburn adalah perasaan panas di dada yang disebabkan oleh asam lambung yang naik sampai ke kerongkongan (reflux) (sumber: link). Meskipun lazim dan normal terjadi, namun tentu saja rasanya sangat tidak nyaman ya Bund. Bahkan sebelum asam lambung itu naik ke kerongkongan, sudah terasa ada semacam gelombang panas yang naik ke dada dan itu membuat tidak nyaman serta perih pada ulu hati.

sumber: link
Disclaimer:

Saya bukan tenaga medis yang ilmunya mumpuni tentang ini ya. Saya hanya sharing dari apa yang saya baca, lalu saya praktekkan. Mudah-mudahan tetap bisa diambil manfaatnya 😊

Saat usia kehamilan 25minggu adalah saat heartburn paling rajin menghampiri saya. Saya browsing dan menemukan beberapa tips, seperti makan lebih sedikit namun sering. Saya mencobanya namun gagal, yang ada saya makan lebih sering dengan porsi yang sudah dikurangi, namun saya nambah lagi setelahnya. Masih lapar hahaha…

Tips kedua adalah tidak berbaring 1-2 jam setelah makan. Ini juga saya coba, namun saya tidak merasa terbantu dengan signifikan. Heartburn masih sering saya alami.

Tips berikutnya adalah memperbanyak asupan serat. Naaah, inilah tips yang bekerja efektif di saya. Pas banget beberapa hari belakangan saya lagi ga ada buah di rumah, kecuali sayur-sayuran. Tapi waktu lihat di dapur, ternyata saya punya beberapa agar-agar dan jelly yang belum diolah. Salah satunya stok untuk bikin puding, yang tak kunjung terlaksana karena terbatasnya gerak saya pasca bedrest karena flek dan bleeding. Akhirnya saya buat saja agar-agar dan jelly sederhana sebagaimana seharusnya, tanpa susu dan dengan pemanis gula aren. Fyi, sejak sebelum hamil saya memang sangat sedikit mengonsumsi gula pasir.

sumber: link

Serat yang tinggi pada agar-agar sangat baik untuk menenangkan asam lambung dan membuatnya cukup penuh namun tetap sehat. Di samping itu, gula aren memang memiliki manfaat sendiri untuk membantu menetralisir asam lambung (sumber: link )


Baca Juga: Obat Maag Alami dari Kunyit


Saya mengonsumsi agar-agar ini kapan saja saya ingin, namun terutama di malam hari sebelum makan malam dan setengah jam setelah makan dan minum vitamin. Alhamdulillah sudah hampir 1 minggu ini saya rutin mengonsumsi agar-agar dengan gula aren dan heartburn saya sudah hampir tidak pernah muncul lagi.

Selamat mencoba, semoga berhasil ya!


Sunday, September 15, 2019

(Home Made) Jelly Drink Sehat Tanpa Gula Pasir; Membantu Diet dan Meredakan Maag Secara Alami

3:16 PM 0 Comments
Assalamualaikum!
Siapa di sini yang suka merasa bersalah kalau habis minum/makan yang manis-manis? Saya salah satunya. Meskipun manisnya dari gula asli, tetap saja mengonsumsi gula pasir cukup sering bukanlah kebiasaan yang sehat. Dari berbagai sumber, WHO dan Kemenkes RI menetapkan jumlah aman konsumsi gula pasir adalah maksimal 4 sendok dalam sehari. Takaran ini total ya, jadi baik gula pasir yang terkandung di minuman, makanan, dan kue-kue. Catatan tuh untuk yang suka mengonsumsi minuman kemasan, yang –sudah rahasia umum—mengandung banyak sekali gula. Belum lagi kalau mengandung pemanis buatan 😭😭

Kira-kira sudah lebih dari setengah tahun ini saya hijrah pemanis ke yang in sya Allah lebih sehat. Pengennya sih hijrah ke madu tapi kan kalau full madu lumayan mahal ya hehehe… saya pindah ke gula aren. Menurut sumber yang saya dapat, gula aren (bukan gula kelapa/gula merah) masih baik dikonsumsi 9 sendok makan sehari. Lebih dari 2 kali lipatnya gula pasir ya. Demikian pula indeks glikemik gula aren yang tidak sampai setengahnya gula pasir. Artinya kurang lebih, gula aren tidak cepat diolah jadi glukosa sehingga tidak mudah menaikkan kadar gula dalam darah sebagaimana gula pasir (Sumber1, sumber 2). 

Bikin kopi untuk suami pakai gula aren, bikin teh manis pakai gula aren, bikin teh daun mint pakai gula aren, bikin jelly drink pun sekarang pakai gula aren. Oh ya, gula aren saya dapatkan dari kampung ibu saya di Ciamis. Tapi di pasar tradisional juga biasanya ada yang jual sih. Hati-hati juga karena suka ada produsen yang curang, seperti memasukkan gula pasir ke adonan gula arennya. 

Nah, setelah intro panjang yang mudah-mudahan ada manfaatnya di atas, sekarang saya mau share resep jelly drink sehat dengan gula aren. Jadi minumnya tenang ga ada rasa bersalah sedikitpun hihihi…

Bahan:
- Air 4 - 4,5 liter
- Agar-agar 1 bungkus
- Nutrijell rasa apapun
(ini opsional, untuk tambahan rasa aja). Resep asli dari ibu saya sih tidak pakai nutrijell. Tapi suami penggemar nutrijell jadi dimasukin deh)
- Gula aren secukupnya. Berhubung ukuran cetakan gula aren tidak standar, hehehe… untuk ukuran seperti di foto ini saya pakai 7 butir

gula aren

Caranya, campur semua bahan dan masak sambil diaduk sampai mendidih. Sudah, selesai. Nah, setelah adem, tinggal masukkan jelly drink-nya ke jug atau botol-botol. Kalau jelly-nya menyatu, tinggal dihancurin dengan mengguncangkan botol atau diaduk dengan sendok atau pisau. Jangan lupa masukkan ke lemari pendingin ya!

Udah, gitu doang? Iya gitu doang. Jadi seperti bikin agar-agar jelly biasa tapi airnya banyaaaaaak. Jadi bisa diminum. Ini cocok banget buat orang yang suka malas ngunyah kayak saya ehehehe... Apalagi ketika cuaca panas melanda atau anggota keluarga kegerahan, minum ini yang sudah didinginkan bisa jadi rasa surga deh. Minuman ini juga bisa sangat membantu untuk meredakan asam lambung berlebih dan menyamankan perut bagi para penderita maag/gerd. 
Apalagi jelly drink ini ditambah gula aren. Klop banget untuk meredakan gejala maag bi idznillah.

Selain itu, jelly drink ini tentunya mengandung banyak serat yang bisa membantu melancarkan pencernaan dan menunda rasa lapar, serta memberi rasa kenyang lebih lama. Cocok banget juga nih untuk yang ingin menurunkan berat badan. Juga cocok untuk yang sekedar ingin minuman manis tapi tidak ingin menaikkan kadar gula dalam darah. Udaaaah cepetan bikiiiin… hihihi…

Sekian sharing resep sederhana kali ini. Semoga jadi inspirasi menyajikan minuman sehat yang nikmat untuk keluarga yaa.. Bisa juga untuk obat, terserah diniatkan untuk apa. Semoga berpahala. Aamiin. 

Baca Juga: Obat Maag Alami dari Kunyit

Wednesday, December 26, 2018

Obat Maag Alami dari Kunyit

9:03 PM 4 Comments

Assalamualaikum semuanya!
Kali ini saya pengen share tentang cara mudah membuat obat maag alami dari kunyit dan tips-tips untuk membuat ramuan ini nikmat diminum (ciyeee... semoga yah). Kunyit ini salah satunya bermanfaat untuk meredakan sakit maag lho. Juga untuk mengatasi masalah pengentalan darah. Jadi jangan minum kunyit kalau Anda sedang mengonsumsi obat pengencer darah ya!

Jadi beberapa waktu lalu, ayah saya maagnya kumat, agak serius. Minum obat maag dari dokter juga hanya membantu sementara. Nah, ibu saya membuatkan ramuan kunyit ini untuk membantu mengatasi maag dan qadarullah ampuh sampai sekarang. Fyi, kondisi maag ayah saat itu ada luka pada dinding lambungnya. Jadi beneran maag, bukan karena sugesti atau gas lambung berlebih.

Resepnya itu hanya kunyit besar dan gula aren. Kalau bisa sih bonggol kunyit (kunyit ibu) yang agak bulat-bulat bentuknya. Tapi karena satu dan lain hal, saya pakai kunyit saja tapi yang besar-besar. Kenapa bonggol kunyit? Biar ga terlalu bau kunyit aja sih, hehehe.. Bagaimana kalau kunyit biasa yang di tukang sayur? Hhhmm selain bau kunyitnya kenceng, kunyit yang kecil-kecil itu bikin ribet sih bersihinnya. Bonggol kunyit dan kunyit besar memang tidak tersedia di semua pasar tradisional, saya sendiri belinya di pasar tradisional yang cukup besar di sini (Pasar Kranji, Bekasi Barat).

Lalu kenapa gula aren? Bukan gula merah biasa ya, gula aren. Selain sebagai pemanis, gula aren sendiri memiliki manfaatnya sendiri sebagai obat maag, selain juga aman untuk penderita diabetes atau gula darah tinggi (sumber: link ini). Biasanya gula aren itu dijual dengan bungkusan daun seperti di bawah ini.


Nah, cara membuatnya sebagai berikut:
  1. Siapkan sejumlah kunyit besar/kunyit ibu, cuci bersih menggunakan sikat gigi yang tidak terpakai. Kalau mau dikupas boleh, saya sih tidak. Sejumlah kunyit seperti foto di bawah itu untuk takaran 1,2 – 1,5 liter air.

2. Masukkan kunyit ke dalam plastik, dan siapkan cobek (ulekan). Tumbuk kasar kunyit di dalam plastik sampai hancur. Tidak perlu menggunakan ulekan atau diparut. Cara ini efisien karena membersihkan peralatan setelah dikenai kunyit langsung cukup sulit, apalagi membersihkan nodanya di peralatan (seperti ulekan dan parutan) dan di tangan. Selain itu, cara ini juga mencegah kelengketan pada kunyit agar tidak menimbulkan efek samping di dalam tubuh.



3. Masukkan kunyit yang sudah hancur ke dalam panci bersama 1,5 liter air. Rebus hingga mendidih, biarkan sampai benar-benar matang (kira-kira 3 menit setelah mendidih).
4. Sambil merebus, siapkan gula aren secukupnya (kira-kira 2 potong). Iris-iris agar cepat larut. Kemudian masukkan ke dalam rebusan kunyit yang sudah matang (masih menggunakan api).
5. Setelah larut semua, matikan api. Diamkan hingga agak dingin, baru disaring dan ditempatkan ke dalam botol. Masukkan ke dalam kulkas agar tidak basi.



Selesai! Alhamdulillah. Mudah sekali kan? Selain alami (bukan sintetik), in sya Allah bekerjanya juga cepat untuk meredakan sakit maag dan gejala-gejala turunannya; seperti perut perih, kembung, atau mulut pahit. Mudah-mudahan bermanfaat ya!

Baca Juga: Kamu Tidak Sama Dengan Hasilmu

Tuesday, September 29, 2015

Dendeng Balado Basah (Recipe)

9:10 AM 0 Comments

Mungkin karena foto merah cabai yang berminyak itu membangkitkan selera siapapun, qadarullah postingan saya di facebook beranak komentar nagih resep. With my pleasure sista, tapi maaf nih, saya tidak menyertakan jumlah bahan dan bumbu yang digunakan. Tanpa diukur soalnya. So, kira-kira aja lah ya.. emak-emak biasanya jago nih soal ini. Hehehe.. Oh ya sebelum menyesal (??) saya informasikan bahwa proses untuk memasak dendeng balado ini cukup boros gas yaaa...

Dendeng Balado (basah)

Bahan:
Daging sapi tanpa lemak
Air untuk merebus daging
Minyak untuk menggoreng

Bumbu:
Cabai merah keriting (sebanyak selera pedas anda)
Cabai merah besar (4-5 buah, untuk rasa sedap saja bukan untuk pedas)
Bawang merah
Garam
2 iris jeruk nipis

Cara memasak:
1. Rebus daging dengan air yang kira-kira kalau hampir sat, dagingnya sudah empuk. Sampai hampir sat dan menyisakan sedikit kaldu.
Sambil menunggu, siapkan bumbu.
2. Rebus cabai merah keriting, cabai merah besar, dan bawang merah sampai matang. Kalau kurang matang, kelak dendengnya tak tahan basi.
3. Setelah direbus, haluskan cabai merah keriting dengan garam, sampai halus.
4. Setelah halus, campurkan dengan cabai merah besar dan bawang merah, asal dihancurkan saja jangan sampai halus.
5. Menunggu (seringkali sangat membosankan *ebiet mode: ON)
6. Bila daging sudah empuk dan kaldunya hampir sat sisa sedikit, angkat dan potong daging tipis-tipis dan lebar.
7. Tambahkan garam secukupnya pada kaldu yang tinggal sedikit tersebut.
8. Tumbuk-tumbuk (pakai cobek) daging yang sudah diiris tipis dan lebar sampai pipih (tapi pelan-pelan jangan sampai hancur), lalu masukkan pada kaldu yang sudah diberi garam. Aduk-aduk.
9. Tumis bumbu yang sudah disiapkan tadi, PLUS masukkan sisa kaldu bergaram tersebut dalam tumisan bumbu. Hhhhmmmmmm ini yang paling bikin maknyusss...
Ah ya supaya agak seger, kasih perasan jeruk nipis. 
      10.   Setelah matang, secara terpisah goreng daging yang sudah dipipihkan dalam minyak panas dan api sedang, sampai kering. Tiriskan.
      11.   Campurkan daging yang sudah digoreng kering dengan bumbu yang sudah matang. Tidak perlu pakai api lagi.
      12.   Selesai!

This is it!




Mudah kan? Iya mudah. Boros gas kan? Iya boros banget untuk nunggu kaldunya hampir sat. Tapi in sya Allah akan terbayar dengan wajah-wajah penuh kepuasan anggota keluarga yang menyantapnya. Hehehehe... selamat mencobaaaa...

Tuesday, December 23, 2014

Mango Frappe

10:56 AM 2 Comments

Halo! Jarang-jarang kan saya posting tentang makanan/minuman? Ehehehe… ga tau kenapa lagi pengen buat minuman yang unik dan enak-enak yang biasa ada di menu-menu restoran/kafe, ditambah lagi musim manga, akhirnya saya membuat Mango Frappe. Sumbernya dari sebuah blog milik mantan seorang barista di Jakarta. Sila klik link ini.

Bahan-bahan:
-          Buah mangga; karena saya suka arumanis, jadi ya saya pakai mangga arumanis
-          Susu cair putih
-          Es batu
-          Ice cream vanilla; tapi saya nemunya vanilla-strawberry, hayuk ajah
-          Simpel syrup (gula cair); optional

Alat:
-          Blender/Tokebi (kalo males nyuci)
-          Gelas

eskrimnya terlambat dibeli, lupa!

Blend semua bahan-bahan kecuali gula cair. Sampai halus, sajikan di gelas (kalau ada yang bagus). Berhubung saya lagi di rumah dan bahan-bahan yang ada ya seadanya (dan saya kurang rajin), jadi ga pake garnish apapun. Oia, kalau ada whipped cream juga bagus, taruh di atasnya sebagai garnish.
Mango Frappe
(seadanya, bahkan sedotan pun saya ga punya. note: itu sumpit buat ngaduk aja, looked like sedotan, right?)
Yo wis, kalo ada potongan buah yang cantik kayak strawberry, lemon, or others, silahkan ya.. Sajikan dengan gula cair terpisah. Tergantung yang minum suka manis atau tidak.

Yak! Semudah itu! Hahaha..
Alhamdulillah.


Friday, July 19, 2013

Kisah Mairo

9:00 AM 0 Comments

Saya pernah janji di tulisan saya sebelumnya ( Lelong ), untuk menulis masakan ikan mairo yang (konon) sangat mudah dibuat itu. Yah, mudah sih. Tapi kok saya gagal, hiks.. Tapi tenang saja, saya sudah tau sebab kegagalan saya.


Begini. Waktu ke Lelong itu saya membeli 2 jenis ikan, yaitu ikan sunu (kerapu) dan ikan mairo. Sampai rumah, saya cuci lagi ikan yang telah dibersihkan tukang ikan, lalu saya lumuri dengan jeruk nipis yang banyak dan garam, supaya tidak amis. Lalu saya simpan di dalam kulkas. Aman.


Nah, salahnya saya, saya memutuskan untuk memasak ikan sunu lebih dahulu, karena lebih mudah lagi. Goreng tepung. Hehehe.. Barulah 4 hari kemudian saya proses itu si Mairo *gubrag*. Ketika dibuka,  si mairo sudah tergenang air yang berasal dari jeruk nipis dan tubuh mairo itu sendiri. Airnya berwarna abu-abu.


Sebenarnya nurani saya (lebay) sempat mengatakan, buang dulu itu airnya. Tapi entah kenapa saya acuhkan. Saya tuanglah itu semua ke dalam wajan, saya tambahkan air asam, kunyit bubuk, dan garam sesuai resep. Lalu saya aduk-aduk sampai airnya sat (habis).


Jeng jeeeeeeng! Tidak ada masalah dalam rasa. Enak! Alhamdulillaah. Tapi si mairo hanya kami makan sedikit, sisanya, sukses jadi makanan favorit kucing. Mereka super lahap makan mairo pakai nasi. *sampai sini masih jempol ya, walau sudah plus tanda tanya*


Masalahnya adalah, tubuh si mairo hancur, kawan, ya, hancur. Terlalu lama terendam air jeruk. Lalu masalah kedua, ‘air abu-abu’ tadi setelah diberi kunyit dan air asam, berubah jadi hijau. Hijau army. Keren sekali untuk warna baju. Tapi untuk makanan, saya agak ‘geli’ memakannya karena warnanya itu. Seperti warna kotoran apaaaaa gitu. Hahahaha…suami saya bilang, jangan mikir macem-macem! Wkwkwkwkwk… maaf, saya memang terlalu mudah berimajinasi dan melakukan asosiasi.


Esoknya saya ceritakan pada teman di kantor. Dia bilang, ya iyalaaaah maksimal 2 hari mairo itu harus segera dimasak! Oke, catat. Saya berniat beli lagi dan mencoba lagi sih, karena si abang doyan pas makan di rumah temannya. Doi juga mendukung saya untuk mencoba lagi.


Tapi entah bagaimana, di kali kedua dia memberi makan kucing dengan mairo, bisa-bisanya beliau berkata, “Neng, kayaknya mendingan beli mairo deh daripada sarden (buat kucing)”.


Hhhhhh!


:D
Baca Juga: Saya Ga Suka Jualan

Monday, January 14, 2013

bakwan jagung wortel

4:39 PM 4 Comments


Alhamdulillaah, berhubung tetangga saya baik-baik, masih ada 2 piring tetangga di rumah yang belum saya balikin. Hhhhmmm diisi apa ya? Tentu saja yang ga susah-susah karena saya ga bisa bikin macem-macem. Hehe.. Hujan-hujan yang dingin, kayaknya enak kalau… taraaaaa! Akhirnya keputusan jatuh kepadaaaaaaa bakwan jagung. Tapi campurannya ga hanya jagung. This is it.

Eh.. maap nih, saya ga tau ini layak disebut resep atau tidak. Soalnya saya pake ilmu kirologi. Kira-kira aja takarannya yaaaa… Udah gitu, saya agak-agak lupa bumbunya. Pakai kemiri gak yah? Ya kira-kira begini lah. Saya ga jadi nambahin kemiri karena pas dirasa udah enak. Hehe.. 

Bahan-bahan:
-          Jagung manis, dipipil
-          Wortel
-          Terigu
-          Tepung beras; optional, supaya lebih renyah
-          Daun bawang; optional, biar wangi aja
-          Margarin; optional
-          Minyak goreng
-          Air 

Bumbu:
-          Bawang putih
-          Merica
-          Ketumbar; sedikiiiiiiit aja, kalau kebanyakan ga enak
-          Kunyit; untuk memberi warna cerah
-          Garam

Campur dan aduk jagung manis, wortel, terigu, tepung beras, dan bumbu yang telah dihaluskan, dengan air secukupnya. Lalu panaskan wajan.

Setelah wajan panas, baru tuangkan minyak goreng, supaya tidak lengket. Setelah panas baru masukkan margarin hingga meleleh, lalu goreng deh adonan tadi sesendok-sesendok.

Apinya jangan terlalu kecil ya, nanti bisa nyerap minyak dan ga enak, ga garing. Kalau terlalu besar? Yap, tepat! Nanti gosong =) Oia, ini fotonya, yang ga bagus kameranya kayaknya. hehe.. Kata ibu sebelah sih enak. Kata saya juga. Kata suami saya juga, haha, yaiyalah...

siap dikirim ke rumah sebelah


Hias Tumpeng

4:23 PM 2 Comments


Saya lagi tanya-tanya istri kepala cabang tentang agenda bulan itu. Nyari kesibukan, biasa. Pas banget ternyata, beliau lagi nyari anggota tim yang akan wakilin cabang untuk ikut lomba hias (mini) tumpeng dalam rangka Milad BSM yang ke-13. Trus saya deh. Wah, tau ga, lomba tumpeng ini ternyata mampu menyadarkan saya bahwa, saya udah ibu-ibu. Hufh :D

Tim kami bertiga. Kesepakatannya, pembuatan tumpeng dan semua lauknya oleh Bu Tatik, dan hiasannya saya. Note ya, saya cuma buat hiasannya aja. Mana bisa masak masakan seribet ituuuh?? Huhu..alhamdulillah, Bu Tatik malah ga bisa menghias katanya. Cucok.
Dari H-1 saya udah main-main sama sayuran buat dibikin hiasan. Setelah browsing tentunya. Cabai, tomat, daun bawang, seledri, wortel, timun, dan jelly; tapi ga semuanya berhasil. Hahah.. masuk kulkas lagi. Trus, sorenya saya nelfon mertua. Ngobrol-ngobrol, trus laporan kalo tangan saya perih bukan main gara-gara mainan sama cabe rawit berlama-lama. Naaaaahhh alhamdulillah, tak dinyana, ternyata beliau ngasih advise untuk merendam hiasan-hiasan itu dalam air dingin, supaya mekar. Tadaaaaa! Alhamdulillah jadi mekar kayak bunga-bungan beneraaaaannn… hhmmm lama ah ceritainnya. Langsung aja ini fotonya.

ngomong-ngomong, ini fotonya diambil waktu lombanya udahan, jadi udah ada beberapa hiasan yg copot

Kriteria penilaian diantaranya adalah keindahan, rasa, dan efisiensi pembuatan tumpeng. Dengan hanya bermodalkan Rp60.000,- ternyata tim kami dapet Juara 1! Yang lain sampe ada yang ratusan ribu, tapi ternyata harga yang mahal malah mengurangi poin penilaian. Terus juga tentunya, masakan Bu Tatik yang paling enak! Horeeee!! Selamat ibuuuuuk! Maaci yaaaa…  =)

Tapi pas gathering, tim kami yang hadir saya doang, jadi deh saya yang maju ngewakilin tim menerima hadiah. Tepat sebelumnya suami saya yang nerima penghargaan juara 1 Public Speakng Contest. Selamat ya honey! Kalau dia mah pure sendirian lombanya. Emangnya sayaaaa, keroyokaaaannn… hehehehe…
Nah. Ini dia hadiahnya.

alhamdulillaah... lumayan banget hadiahnya...