Follow Us @farahzu

Wednesday, January 25, 2023

Mengatasi "Penasaran Gadget" Anak dengan Hipnosis

2:31 PM 0 Comments

  Fatih tipikal anak yang merebut handphone kalau melihat, bukan anak yang anteng diperlihatkan tontonan. Seperti biasa, dia ingin dia yang pegang kontrol. Fyi Fatih mulai kenal handphone umur setahun lebih, dengan screentime yang terbatas.


Sibuk weh dia scroll-scroll tap-tap video youtub, baru mutar 2-3 detik, scroll-scroll lagi buka video lain, 2-3 detik, scroll lagi and repeat. Nyeritainnya aja capek Gaes. Apalagi mata telinga dan otak anak umur setahun kan. Akhirnya diambil Hpnya karena diminta dia ga mau ngasih. Lalu tantrum lah dia. Sebentar sih, tapi tetep aja pusing.


Qaddarallah, alhamdulillah saya kayak dikasih ilham,

coba ah hipnotis anak gue
Dulu pernah ditunjukin caranya sama suami hihi, sepertinya masuk akal. Gini caranya.


Pertama, berdoa dulu. Lalu temani anak menjelang tidurnya seperti biasa. Ketika dia mulai jatuh tertidur, tunggu kira-kira 5-10 detik, panggil namanya dengan suara pelan hampir berbisik. Kalau dia tidak merespon, berarti sudah tidur. Tapi pasti belum nyenyak kan karena belum lama. Nah, saat itulah waktu yang tepat untuk memasukkan kata-kata hipnosis. Saat itu kata-kata kita akan masuk ke alam bawah sadarnya yang sedang aktif, dan bisa mempengaruhi alam pikirannya ketika sadar (bangun) nanti.


Saya biasa memulai dengan terima kasih dan apresiasi untuknya hari itu. Terima kasih sudah bersabar saat xxxxxx, Fatih pinter nurut sama Umma saat xxxxx, tadi Fatih mau ya kenalan dan main sama xxxxxx, dan sejenisnya. Jangan banyak-banyak, nanti keburu dia tidur lelap hihi. Kalau mau banyak katakanlah saat dia sadar. Ini hanya sebagai pengantar. Cukup 1 atau 2 apresiasi, lalu masuk ke inti. Katakan keadaan (state) yang kita inginkan, meskipun kenyataannya kebalikan. Justru itu yang mau kita ubah. Ingat ya dengan suara perlahan mendekati berbisik dan intonasi yang calm.                  

Fatih kan gak terlalu suka hape ya. Iya, bikin pusing ya, capek ya kalau lihat hape. Itu karena mata, telinga, dan otak Fatih belum siap. Nanti kalau sudah besar baru bisa. Sekarang belum, makanya Fatih capek kalau liat hape. Iya kan, Fatih gak suka ya lihat hape. Nanti kalau lihat Umma atau Aba pegang hape, biasa aja ya, iya biasa aja, itu karena Umma sama Aba ada urusan. Fatih kan ga suka liat hape ya. Iya, bobo yang nyenyak ya Nak.

 Saya praktekkan ketika dia mau tidur malam dan tidur siang esok harinya, baru saya tes. Sorenya, dia main di lapangan. Tiba-tiba temannya minta hape sama mamanya, dikasih. Nonton lah temannya itu sedangkan Fatih masih sepedahan. Dia sempat nimbrung melihat beberapa detik, lalu sepedahan lagi. Nimbrung lagi beberapa detik, lalu sudah. Dia tidak penasaran lagi dengan hape temennya. Maasyaa Allah! Sungguh sebuah kemajuan yang berarti, alhamdulillah.


Saya teruskan lagi berkali-kali setiap dia akan tidur, maasyaa Allah, ngefek ternyata. Beberapa hari gak lihat hape dia biasa aja. Melihat saya pegang hape (saya juga membatasi diri saya) dia juga biasa saja. Tidak penasaran, tidak ingin merebut seperti biasanya. Belum 100% clean sih tapi sudah kemajuan yang sangat baik. Alhamdulillah. Monggo bisa dicobaaaa buat yang punya masalah yang sama yaaa.


Keywords: adiksi gadget, kecanduan gadget, hipnosis, hypnosis, hipnotis, hypnotherapi, hipnoterapi

Monday, January 23, 2023

Menyapih dengan Cinta; No Tipu-tipu, No Pait-pait

4:50 PM 1 Comments

Fatih berusia 21 bulan ketika akhirnya Umma dan Aba sepakat untuk menyapih. Berat pastinya karena Fatih belum 2 tahun, sedikiiiitt lagi. Tapi Umma sudah ga tahan sakit dan ngilunya saat menyusui Fatih sejak bayi sampai 21 bulan itu. Ketika diperah pun, asi Umma sudah sangat sedikit, masih jauh dari 10ml setelah dipompa 10 menit, sudah gabungan dari PD kanan dan kiri. Jadi ya, dia kebanyakan hanya ‘mentil’ saja ketika menyusu, tidak mendapatkan asi yang cukup. Mungkin itulah kenapa dia sering sekali terbangun ketika malam, minta nenen, tapi ga kenyang-kenyang. Ya emang asi-nya ga ada. Kasian anakku.


Dari dulu Umma sering mendengar cerita menyapih anak dengan oles-oles dedaunan yang pahit, kasih plester, atau sambal, atau daun sambiloto, dan sebagainya. Ada juga yang 'membohongi' anak dengan bilang susunya ga enak, payudaranya sakit dan berdarah (dikasih sesuatu yang merah) sehingga anak tidak mau menyusu. Tapi Umma sungguh tidak ingin melakukan hal serupa. Kalau kata orang-orang, 

Memulai (menyusui) dengan cinta, masa mengakhirinya dengan dusta? 

Sebenarnya Umma sudah sounding sejak Fatih 18 bulan, bahwa ia akan disapih nanti ketika umur 2 tahun atau 24 bulan. Salah satu caranya adalah dengan membacakan buku Serunya Disapih. Awalnya dia menolak, tapi lama-lama dia menerima dan dia malah jadi suka sekali dengan buku itu. Selain membacakan buku, Umma juga sering mempertemukan Fatih dengan anak-anak yang usianya lebih tua, seperti abang-abang sepupunya dan anak-anak tetangga, seperti Kak Alfaro dan Kak Tanisha. Menceritakan bahwa Kak Alfaro dan Kak Tanisha sudah besar, sudah tidak nenen lagi. Apalagi anak seusia Fatih ini sangat excited dengan anak-anak yang lebih tua, ingin ikut mereka bermain, ingin memainkan mainan yang sama dengan mereka. Jadi memberikan contoh bahwa ‘panutan-panutannya’ juga sudah tidak nenen lagi alhamdulillah sangat efektif. Fatih akhirnya menerima kenyataan bahwa dia pun akan disapih.

Buku "Serunya Disapih" yang awalnya ditolak tapi akhirnya jadi favorit Fatih

Tapi tetap saja, ketika tiba masanya Fatih disapih, terjadi drama kumbara di rumah kami. Hahaha. Fatih ini kalau menangis bisa terdengar oleh tetangga 5 rumah kanan dan 5 rumah ke kiri. Tenaganya juga ekstra, maasyaa Allaah, fyi, waktu usia 10 bulan dan harus diinfus saat rawat inap, Fatih harus dipegangi oleh 5 orang dewasa untuk menahan ‘pemberontakannya’, lalu 2 orang lagi untuk menusuk dan memasang jarum infus. Total 7 orang dewasa (6 perawat dan abanya) serta Umma yang tinggal bisa nangis melihatnya. Maka bayangkanlah apa yang terjadi saat ia yang sudah 21 bulan ini, mengamuk minta nenen tapi ga dikasih. Padahal sebelumnya, tenaganya sudah ‘dihabiskan’ untuk seluruh aktivitas fisik, eh ternyata yang sisa juga masih banyak. Buktinya kuat menangis meraung dan mengamuk selama 1-1,5jam sebelum akhirnya ia jatuh tertidur.


Alhamdulillah, drama kumbara itu tidak berlangsung lama. Doa sudah mulai dipanjatkan sejak beberapa bulan sebelumnya agar Fatih bisa disapih dengan mudah. Umma juga melakukan sounding sepanjang hari, 

“Fatih, nanti bobonya ga usah nen ya, jangan nangis nanti Fatih capek. Umma tepuk-tepuk nanti Fatih langsung tidur ya”. 

Berkali-kali dikatakan begitu sepanjang hari, alhamdulillah malamnya dia sudah tidak mengamuk lagi minta nenen. Cuma gelisah, balik kanan-kiri, peluk Umma, kira-kira setengah jam, dia tertidur. Alhamdulillaah.


Qaddarallah, Umma belum sempat sounding tentang kalau terbangun tengah malam. Kebanyakan, nanti dia pusing, hihi. Jadi malam kedua itu, ketika terbangun tengah malam, Umma masih kasih nen. Gapapalah, bertahap. Besoknya, tentu diapresiasi dong, 

"Maasyaa Allah, anak Umma pinter ya semalam bobo-nya ga nen dulu. Nanti malam dan seterusnya juga ya Nak, udah gak nen lagi ya Fatih, langsung tidur ya"


Sekaligus yang tidak boleh terlupa, sounding tentang kalau terbangun! Wkwkwkwk…


Jadi setelah apresiasi di atas, disambung dengan, 

“Nanti kalau kebangun tengah malam, Umma kasih minum, Fatih bobok lagi ya”. 

Sama, berkali-kali juga sepanjang hari. Alhamdulillah berhasil juga malamnya.


Taaappiiiii…. Ini belum selesaaaaii… Malam setelahnya entah bagaimana dia Kembali rewel sebelum tidur. Apresiasi dan sounding tetap dilakukan selama 1-2 minggu setelahnya. Di awal-awal menyapih Umma juga sudah bersiap dengan memakai baju dan bra yang tak bisa diterobos Fatih meski sengamuk apapun. Bye-bye baju busui friendly untuk sementara. Ini penting untuk menguatkan hati Umma juga. Bahwa menyapih tidak boleh gagal, kalau gagal, segala kesulitan hanya tertunda, tapi tetap akan terjadi juga; cepat atau lambat. Bismillah. Alhamdulillah, kalau tidak salah ingat, dua minggu lah ya sampai benar-benar settle dia menerima bahwa dia sudah tidak menyusu lagi pada Umma. Tapi rewelnya yaaa siap-siaplah sebulan sampai anteng kembali hihi. Alhamdulillaah.


Untuk para Bunda yang akan menyapih si kecil, semangat ya! Ingat bahwa menyusui itu ibadah, menyapih pun ibadah karena itu juga perintah Allah :) 

 

"Ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." QS; Al-Baqarah:233 


Berikutnya untuk toilet training, mungkin menunggu ia benar-benar nyaman di usia 2,5tahun nanti. Rencananya demikian. Semoga Allah mudahkan. Aamiinn.


Bekasi, 23 Januari 2023


Keywords: menyapih, weaning with love

Fatih, Umma Rido

4:24 PM 0 Comments

 Di lingkungan kami ada seorang penjahit keliling yang terkenal dengan panggilan Mang Rido. Suara motornya khas dan mudah diingat, dengan sahutan ‘iiitt’ sebagai penanda ketika ia lewat. Fatih melihat beberapa kali Mang Rido sedang mengerjakan jahitan di depan rumah kami atau rumah tetangga. Dia melihat kaki Mang Rido bergerak naik-turun di pedal mesin jahit, serta ‘roda’ mesin jahit yang berputar ketika digunakan.

Ketemu Mang Rido lagi ngaso


Di rumah, Fatih biasa memainkan barang apapun yang ada di rumah. Suatu saat ia melihat tape dispenser dalam keadaan bisa diputar; selotip terpasang tapi tidak menyangkut di bagian tajam pemotong, serta bagian pemotong tersebut telah ditutup oleh beberapa lapis selotip sehingga aman. Ia asik memutar-mutar selotip sambil menaik-turunkan telapak kakinya, dan berkata, “Iiiitt”. **ngakak** Selotip yang diputar itu seperti roda mesin jahit, dan kakinya naik-turun meniru Mang Rido saat menjahit. Ternyata pemandangan Mang Rido sedang bekerja sangat melekat di ingatannya.



Di lain kesempatan, suatu malam Fatih menolak makan malam tapi mengantuk minta tidur. Selain kegundahan ibu-ibu kala anaknya menolak makan, Umma khawatir karena kalau perutnya kosong ketika tidur, ia akan sering terbangun karena lapar. Minta susu, padahal konsumsi susunya sudah sangat banyak, khawatir sembelit. Sering terbangun juga berisiko mengurangi kualitas tidur anak yang dampaknya juga panjang. Banyak dan kompleks sekali lah kalau anak ga mau makan itu. Tapi, anaknya benar-benar menolak makan malam itu.


Umma ingat, rido ibu itu sangat penting bagi anak. Kalau ibu tidak rido, maka anak akan menemui banyak kesulitan. Meskipun Fatih masih kecil, belum punya dosa, tapi Umma berusaha selalu rido padanya, agar rido Allah pun mudah ia dapatkan. Umma berusaha menenangkan diri dan mengikhlaskan hati, lalu Umma berkata, “Fatih, Umma rido.”


Tanpa diduga, Fatih sedikit termenung kira-kira 2 detik, lalu ia menggerakkan telapak kakinya naik-turun dan berkata, “Iiiit!”

Hahahaha entahlah. Fatih, Umma benar-benar rido ðŸ˜Š


Bekasi, 22 Januari 2023