Follow Us @farahzu

Saturday, May 31, 2014

Tentang Ikhlas dan Apa yang KIta Inginkan

3:52 PM 6 Comments

Ikhlas itu kata yang mudah dan ringan sekali diucapkan. Tapi susah jalaninnya. Serius. Tapi indah banget hasilnya kalau kita berhasil melakukannya. Duarius.

Mungkin di antara kita banyak yang telah mengetahui analogi pemberian Tuhan dan rajukan anak kecil. Kita sering kan menggoda anak kecil, menahan mainan yang dia inginkan, menyembunyikannya, mendengar rayuan dan rengekannya; kita senang mendengarnya bukan? Namun setelah dia bosan, biasanya kita baru akan memberikannya. Seringkali Tuhan juga menahan mengabulkan doa dan keinginan kita.. Kenapa? Karena Dia senang mendengar “rengekan manja” kita ketika meminta kepada-Nya. 

Tapi bukan ketika kita bosan. Melainkan ketika kita ikhlas kepada takdir-Nya, barulah Dia akan memberikannya kepada kita. (Tuhan ga pernah sama dengan makhluk-Nya kan…hehhehe)  

Kita tidak lagi berharap mati-matian memohon A dan semoga bukan B yang terjadi, yang ‘baik’ menurut perhitungan dangkal kita. Tapi menginsafi bahwa Allah lebih tau yang terbaik untuk kita, membuat kita mudah berserah sepenuhnya kepada-Nya. Sampai akhirnya dada kita lapang ketika berkata, “Ikhlas saja lah, Allah lebih tau mana yang terbaik”, sambil menyempurnakan ikhtiar. Bukankah itu (berserah) artinya muslim?

Kita ini seringkali ribet, ya ga? Berpikir harus begini, gak boleh begitu, karena nanti dampaknya akan begini begitu. Sotoy, atau sotta, kata teman-teman saya di Makassar, sok tau. Padahal seriusan deh, Allah yang Punya Skenario! Kita tinggal jalanin. Ikhlas aja.. 

Saya menulis ini karena di beberapa waktu terakhir saya sedang sering dihadapkan pada ujian ikhlas ini. Hasilnya selalu sama; ketika saya ngoyo ingin sesuatu, saya ga pernah dapet, eh ketika saya pasrah, ikhlas, langsung dapet! Kalau dipikir-pikir, sebenarnya dari dulu saya sudah sering mengalami ini. Tapi kok yaaa dasar saya, kok ga belajar dari pengalaman. Pantesan ujiannya masih sama-sama aja =(

Suatu ketika saya curhat pada teman* mengenai sesuatu yang merisaukan hati, dia bilang, “Ya udah lah Far, kan elu sendiri yang bilang ikhlasin aja. Allah Yang Tau takdir terbaik lo!” Jleb. Oiya yah, saya yang cerita sama dia, sayanya juga yang lupa. Alhamdulillah dikasih pengingat =) makanya sekarang saya share di blog, semoga ketika suatu saat saya khilaf lagi, ada yang mengingatkan. 


* namanya YunidibulanJuli (nama disamarkan)

Baca Juga: Cerita Nelayan (vs Karyawan)

Saturday, May 17, 2014

Serial Ucil-Icenk -Part 2

5:27 PM 0 Comments


Beberapa waktu lalu, Ucil dan Icenk sedang berduka atas kepergian seorang sahabat mereka. Mereka saling berpelukan dan menangis sedih. Kemudian masing-masing terdiam dan merenung. Bahwa hidup ini hanyalah sementara, segala yang kita miliki sejatinya hanyalah titipan Yang Maha Memiliki. Allah menyusupkan rasa cinta dan sayang yang lebih dan mendalam di hati mereka berdua.

“Paling tidak, aku merasa makin menghargai yang aku miliki sekarang. Lebih menginsafi memiliki kamu, ingin lebih membahagiakanmu, sebisa mungkin mumpung aku masih bisa, mumpung kamu masih ada di sisi aku,” kata Icenk di tengah kesyahduan perenungan mereka.

“Aku juga. Uhm…..

Beliin Hush Puppies lagi ya Cenk,” rayu Ucil dengan mata masih berkaca-kaca, namun dengan senyum jenaka penuh kemenangan.
“………………………………………….”
----
Di suatu hari libur yang cerah (panas), Ucil dan Icenk menonton Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck di bioskop. Mereka 2 orang aneh yang memiliki banyak sekali perbedaan. Mereka sama-sama tersentuh, tapi adegan yang menjadi penyebabnya sangat berbeda. Singkat kata, Icenk sangat tersentuh dengan adegan ketika Hayati meninggal dunia. Sedang Ucil sangat tersentuh saat melihat Zainuddin berhasil move on dengan sangat gemilang setelah Hayati meninggal.

Malamnya di rumah,

“Cil, sendal yang kemarin kamu pengen itu berapa harganya?”
“jskfwijfnreigheri. Tapi kayaknya lagi diskon deh. Kenapa? Mu Beliin??!” Berbinar mata Ucil.
“Ayuk, aku takut nyesel nanti, sekarang mumpung kamu masih ada =)” Icenk tersenyum penuh makna.

Sampai di mall, kok item dimaksud ga diskon yah? Totalnya malam itu mereka menyambangi 3 mall. Dan ketiganya tidak menunjukkan perkembangan berarti.

Dengan penuh kesabaran menahan dompet dan melapangkan dada, Icenk akhirnya membelikan sendal yang diidamkan Ucil dengan harga normal. Mahal. Tapi biarlah, mumpung kekasihnya masih ada…