Follow Us @farahzu

Thursday, July 24, 2008

Sahabat, Beri tahu Aku, Apa Artinya Dewasa? (PART II)

10:44 AM 18 Comments
Ini adalah kata-kata dari Bung Ketua sebuah Karang Taruna,
“Dalam Islam dewasa adalah mukallaf yaitu orang yang sudah akil baligh. Tapi secara psikologis dewasa adalah tanggung jawab.”
(0219211xxxx)

Kalau digabungkan, harusnya orang yang sudah aqil baligh memiliki tanggung jawab semua. Ya nggak? Berikutnya dari partner aku yang paling baik,
“Shahabiyah aku pun tak terlalu tahu apa itu dewasa. Namun, subjektifku menyatakan, bahwa yang mampu memadukan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya”
(0219863xxxx)

Memadukan 3 potensi manusia. Untuk apa ya,, untuk menjadi manusia seutuhnya kali yaa.. Nah, kalau yang ini adalah kata-kata seorang akhwat shalihah dari MIPA,
“Mmm.. Bagiku dewasa adalah paham peran dan memerankannya dengan baik”
(0219108xxxx)

Peran. Karna tiap-tiap kita memiliki lebih dari sebuah peran. Mainkan itu sebaik-baiknya. Penuh totalitas. Kalau menurut anak Hukum,
“Dewasa itu artinya sudah cakap dalam melakukan perbuatan hukum =) maksudnya sudah cukup umur, mampu membedakan mana yang benar/baik&salah/tidak baik, tidak berada di bawah pengampuan dan mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya.”
(0219217xxxx)

Subhanallah, ada teorinya… Sekarang mari kita simak kata-kata seorang akhwat tangguh yang jadi garda depan dalam memperjuangkan nasib ribuan maba 2008,
“Ketika kita bisa memposisikan diri sesuai dengan kondisinya. Dapat berpikir dengan matang dan dapat me-manage emosi.”
(0219475xxxx)

Ini dia. Manajemen emosi. Anda sudah? Saya masih ble’e nih…
Naaahh,, kalau yang ini, dalam tulisan ini, ia usianya paling muda. Lebih muda dari-ku. Tapi,, baca deh, 
Dewasa itu…
Matang dalam merasa
Cerdas dalam berpikir
Teguh dalam bersikap

Dewasa itu…
Saat kita mampu menangguk hikmah
dalam kondisi berkesukaran serta menjauh dari keluh kesah…

Dewasa itu…
Ibarat pejalan kaki,
Ketika ia jatuh terperosok maka dengan bersegera bangkit berdiri,
 tidak menangis meratapi luka yang menganga,
Melainkan mencari penyembuhnya

Dewasa itu,
Kala seseorang dilimpahkan ujian,
 lalu bertambah-tambahlah keyakinannya
akan pertolongan Sang Robbul Izzati…

Silahkan pilih versi mana yang kakakku suka!
Karena…
Dewasa itu…
Ketika kita mampu memilih
tanpa melibatkan siapapun selain diri sendiri…
Wallahu a’lam
(081539272xxx)

Memaksaku untuk kembali bercermin… Dan pada akhirnya memilih. Salah satunya kah, atau semuanya? Itu juga pilihan.

And now, it’s time to my lovely “teacher of life,
Menurut ana dewasa tu kalo kita benar2 memahami hakikat kita sebagai makhliq Allah, dari sini semua berawal. Kita akan punya pandangan yang jauh, memapu menempatkan sesuatu pada tempatnya, bisa melihat sesuatu dari segala sisi. So, dewasa tu bukan masalah umur tapi masalah iman. Makanya sahabat/sahabiyah pada muda tapi sudah dewasa, mereka tidak pernah ikut training kepribadian kan? Tapi ke-IMANan kepada Allah dan Rasul-Nya yang bikin dewasa
(081908846xxx)
Hiks, hiks,, sangat fundamental. Menyentuh sisi terdalam kalbuku..

Kalau disimpulkan menurut orang-orang hebat ini, dewasa itu mencakup sangat banyak aspek. Karena menjadi dewasa itu tidak mudah. Orang sering bilang, “tua itu pasti, tapi dewasa itu pilihan”
(padahal sih nggak juga, kalau umurnya ga sampai tua?? J hehe..)

Nah, bagaimana menurut anda, mau memilih salah satunya, memilih semuanya, tidak setuju, atau ingin menambahkan??
Dengan hormat saya persilahkan…
Karena setiap masukan dari anda sangatlah berarti J

Sahabat, Beri tahu Aku, Apa Artinya Dewasa? (PART I)

10:42 AM 2 Comments
Dewasa itu…
Bisa ngerti diri sendiri, bisa menempatkan diri dan juga bisa ngerti orang lain dengan apa yang ia miliki” -- (08133150xxxx)
Dengan kata lain, dewasa bisa berarti “mengerti, memahami, bersikap, dan menerima orang lain dan kondisi apa adanya”. Demikian setelah dikonfirmasi. Menurut seorang sahabatku yang sangat tulus,
Dewasa itu punya banyak makna. Setahuku yang gak tau apa2, salah satunya, dewasa itu adalah bagaimana cara kita menyikapi sesuatu/hal apapun dengan bijak..” –(085691999xxx)
Punya sikap, bijaksana. Nah, kalau ini kata sahabatku yang sangat baik dan perhatian padaku sejak zaman baheula,
Dewasa, artinya matang secara akal dan mental, bisa bedain salah atau benar, bertanggung jawab atas pilhan yang diambil, mampu bertindak adil, tau bagaimana memposisikan diri dalam masyarakat, dll. Itu cuma pendapat gue lho. Banyak kemungkinan salahnya(085694630xxx)—
Matang, bisa membedakan, tanggung jawab, memposisikan diri.
Seorang akhwat yang memiliki peran sangat besar membentuk karakterku semenjak di psikologi bilang,
Hmm,, dewasa itu, ketika seseorang sudah punya kemampuan reflective thinking, dan memasuki tahap pemantapan nilai dalam hidupnya” –(085693078xxx)
Bisa melakukan reflective thinking, dan memantapkan nilai-nilai yang ia anut. Yang berikut ini juga punya andil besar dalam masa pembentukan karakterku dulu,
Dewasa bisa mengambil pilihan dalam hidup
(08568648xxx)
So simple. Bahwa hidup adalah pilihan-pilihan. Kalau katanya “mantan partner”ku di SMA dulu, 
Dewasa dalam bahasa Arab adalah aqil baligh yang berarti akalnya telah sampai. Jadi umur tidak bisa dijadikan patokan, bisa saja anak yang baru berumur 15 tahun telah mampu mendayagunakan akalnya untuk mengatasi problem kehidupan, dan yang telah berumur 60 tahun terkadang belum dapat seperti itu. Wallahu a’lam
(08567918xxx)
Mendayagunakan akal, untuk hidup. Wah, mulai sulit nih.. Sekarang mari kita simak kata seseorang yang sangat aku sayang,
Dewasa itu bisa menjalani hidup menjadi lebih baik…
(08158827xxx)
Sama simpel-nya. Tapi komprehensif. Dan memaksa kita untuk belajar berfikir sendiri (me-nyampai-kan akal kita), apa artinya “baik”.
Berikutnya adalah kata-kata dari mahasiswa yang masuk jajaran “paling pinter” di angkatanku,
Dewasa menurutku adalah mampu bertanggung jawab dengan dirinya sendiri, mampu mengendalikan diri, dan mengambil keputusan yang bijak secara mandiri..
(02194122xxx)
Mengendalikan diri. Tidak hanya dari hal di luar diri, tapi juga godaan dari dalam diri sendiri. Kalau kata “penasihat spiritual”ku dan anak-anak Karang Taruna, 
Dewasa itu adalah tidak hanya tau namun juga mengerti dan memahami arti dan tujuan hidup penciptaan kita sebagai manusia. Wallahu a’lam
(08568700xxx)
Filosofis. Tapi eksis. Mengapa kita ada? Untuk apa kita diciptakan? Apa tujuan hidup kita?

Friday, July 11, 2008

Rollies

2:07 PM 0 Comments
Cinta yang tulus di dalam hatiku
T’lah bersemi karena-Mu
Hati yang suram kini tiada lagi
T’lah bersinar karena-Mu

Biarkan hujan membasahi bumi
Atau bulan yang tiada berseri
Namun jangan Kau biarkan cintaku
Yang tulus suci,
Hanya pada-Mu

Semua yang ada pada-Mu membuat diriku tiada berdaya
Hanyalah bagi-Mu, untuk-Mu Tuhanku
Seluruh hidup dan cintaku

Ada yang tau lagu ini?? Sepertinya Gito Rollies (Alm.) membawakannya dengan sepenuh hati. Sedalamnya jiwa. Romantis. Menggetarkan hati dan dengan segera menggenangkan mata ini.

Ah, lagi melo nih
11 Juli 2008

Bercermin tentang Kesyukuran, Kehormatan, dan Kesahajaan…

2:05 PM 5 Comments

Beberapa hari ngurus advokasi biaya kuliah mahasiswa baru, membuatku banyak belajar tentang arti kesyukuran. Kehormatan. Kesahajaan. Konkret bo!

Bersyukur karna Allah memudahkan rizki-ku dan orang tuaku.
Juga bersyukur atas pemberian Allah yang terbaik; orang tua yang jujur dan menjaga kehormatannya

Atas dijauhkannya ketamakan, merasa cukup dan bersyukur atas apa yang dimiliki.

Atas didikan kesahajaan,
Atas pemahaman akan arti penting pendidikan
meski kadang pusing dengan kondisi keuangan, namun selalu yakin bahwa Allah Maha Kaya

Juga yang paling penting, syukur atas nikmat orang tua yang beriman. Yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya. Bahwa Allah akan memudahkan dan mengatur semuanya. So, tenang saja. Masih banyak kok yang lebih membutuhkan daripada kitaaa..

*Coba, masa dengan penghasilan jauh di atas rata-rata (kami pun terbengong-bengong melihat slip gajinya) bayar 5 juta/semester aja pake nangis-nangis segala??? Jangan dikira kita ga pake akal dan hati dalam memutuskan. Cape otak&hati sekaligus tau, dengan pertimbangan tanggungan, konsumtivitas, aset, tralalatrilili… Secara mahasiswa psikologi UI semester 4 aja pasti udah belajar metode observasi dan wawancara… sepatunya aja mahal…tas-nya apa lagi… belum lagi lipstick dan bajunya juga pasti merek mahal, buat kost maunya yang mahal, masa buat sekolah anak maunya yang murah???
Masuk UI harus didorong-dorong (ih, kalo anaknya aja males kuliah, bukan masalah kita doong?!), kalo biaya makan dikurangin, takut anaknya ga makan dengan benar (gimana orang Indonesia umumnyaaa??? Gimana gue, temen-temen guee???)*

Makanya teman, dari jauh Rasul sudah mengingatkan, kalau tentang dunia, jangan bandingkan diri kita dengan orang yang diatas kita…melainkan lihatlah ke bawah. Agar kita bersyukur dan lebih lapang serta bahagia menjalani hidup. Sebaliknya, dalam hal ilmu dan amal, baru harus membandingkan dengan yang di atas kita, biar kita selalu berusaha untuk lebih baik…
Jangan malah terbalik…

Ada
lagi. Seorang ayah menerima keputusan kami dengan sangat lapang dada dan sepenuh keyakinan pada Allah. Walaupun ia tidak memiliki uang itu, ia hanya minta, “Doain aja sama mba ya..” biar dicukupkan rizqinya. Amat yakin dengan doa. Yakin terhadap Allah yang Maha Kaya. Dengan menjaga kehormatan diri dan keluarganya dari meminta yang bukan hak-nya. Meski sebenarnya semua diakomodir.

Ah, sungguh, bukalah mata, telinga, dan hatimu teman, karena hikmah dan ilmu terhampar di sekitar kita. Di mana-mana. Ambillah mereka. Dan kau pun akan kaya
                       Juli 6th, 2008
 

Thursday, July 3, 2008