Dari kuadran 1 sampai 4, ada jenis-jenis kader sebagai berikut: kreatif, taklid, statis, dan kader pembangkang. Sepertinya aku agak jarang berhubungan dengan kader-kader di kuadran 2 dan 3. Apalagi di SMA dan fakultas.
Nah, ini nih.. antara kuadran 1 dan 4. Mereka sama-sama memiliki independensi, kreativitas, dan kritis, yang membedakan hanyalah ketha’atan dan produktivitas kerja nyata. Ada kader-kader yang hanya bermain di tataran wacana, hebat, dengan pemikirannya yang sangat cerdas dan memukau. Tapi kehebatan itu tidak pernah membuahkan kerja konkret di lapangan. Sekali lagi, hanya wacana. Wacana yang menurutnya lebih baik dari keputusan-keputusan qiyadah yang telah diambil, lantas ogah mengikuti keputusan (tha’at) karena keputusan itu dinilainya tidak lebih baik dari ’wacana’ atau usul yang ia kemukakan. Padahal ia hanya jundi.
Kader lainnya yang juga memiliki independensi, kreativitas, dan juga kritis, berhasil memadukan ketiganya dengan kerangka jama’ah, tau posisi, mengikuti keputusan qiyadah selama tidak maksiat, dan proaktif dalam beramal. Nah, ini nih, yang biasanya sangat kurang dalam jiwa-jiwa kita. Atau saya. Inisiatif.
Bukannya meminta amanah, tapi peka dan tanggap terhadap kebutuhan ummat dan da’wah di lapangan. Pada akhirnya bisa menjadi orang-orang yang menggerakkan orang lain untuk bersama-sama beramal. Pada akhirnya (yang tadi belum akhir berarti) menjadi orang-orang yang lebih utama, yang memenangkan kompetisi/perlombaan dalam kebaikan. Fastabiqul khairaat.
Udah lama nih ga nulis. Lagi sibuk bangetz! Dari tujuh mata kuliah yang kuambil, satu tugas makalah biasa, satu tugas makalah dan buat program, dan lima sisanya adalah penelitian. Fiiuuhh.. semester 5 emang luar biasa!
Belum lagi amanah-amanah lain, suksesi dan dep.Pol FUSI.
Ga boleh lupa juga, jelang PILKADA KOTA BEKASI Januari 2008 mendatang. Belum tanya Pak RT lagi! Ayo semangat!! Istirahat kita di surgaaa!!!