Follow Us @farahzu

Saturday, June 3, 2017

Pasca Laparoskopi Mioma Uteri (Part 2) Cyclo-proginova

2:08 PM 0 Comments
Hellooo... kali ini daku ingin bercerita tentang beberapa obat yang eijk konsumsi pasca operasi laparoskopi miom. Secara umum sudah dijelaskan di part 1 ya. Tapi ada yang spesial yang pengen gua bahas di sini. Nama obatnya Cyclo-proginova; obat hormon, untuk menormalkan kembali hormon-hormon yang merangsang pembentukan dinding rahim setelah dikerok ama ibu dokter.

Sebelumnya saya sudah pernah mengonsumsi obat ini selama 10 hari (dari total obat untuk 21 hari, yaitu waktu bleeding pasca minum primolut waktu umrah sebelumnya, sehari sebelum ke Sangatta, Kaltim. Alhamdulillah doi efektif menghentikan darah tersebut dan hayati bisa lanjut trip ke Sangatta 12 hari dengan sehat. Tentunya dikasih juga vitamin dan zat besi dosis tinggi, namanya iberet.

Jadi si cyclo ini minumnya harus penuh konsentrasi, u know? Jangan sampe telat, apalagi sampe salah urutannya, bisa kacaaaaww....(dan gue salah urutan). Hhhh... Obat ini harus diminum di jam yang sama setiap harinya, setelah makan. Pertama kali minum setelah dari RS kan gue jam 8 malem. Besoknya gue majuin jadi jam stgh8. Besoknya lagi, gue majuin lagi jam 7. Sampai sekarang, gue minum tu obat jam 6 sore. Ehehehe... Abisnya kemaleman kalo gue harus makan jam stgh 8, da gue biasanya ga suka makan malem.. Jadi diakalin deh. Hehe...ama diri sendiri aja licik yaaaak.. 



Kalau minum obat ini, perlu konsentrasi karena lo harus ngikutin panahnya, biar ga salah urutan. Panahnya kayak spiral gitu, dimulai dari kiri atas. Nah di hari ke-8 ketika pindah baris obatnya, mungkin gue bengong apa gimana, gue minum obat di bawah obat ke-7 yang warna merah, di mana harusnya gue minum obat di bawah nomor 1, warna putih. Dan gue baru sadar besoknya pas mau minum obat lagi T_T.

Hari ke-8 itu, siangnya, gue ke dokter untuk kontrol dan pasang IUD. Sekali lagi, IUD sementara doang ye, biar rahim eijk ga lengket. Efek pemasangan IUD ternyata sakit peruuut, mules kayak dapet, dan ya, berdarah. Ditambah gua salah minum obat. Besoknya, perut gue sakiiiiitt banget. Waktu itu siang, belom sadar kalo salah minum obat. Dua hari setelahnya, masih mules. Plus keluar darah agak banyak dan merah. Waktu itu sore habis ashar, hari kedua Ramadhan. Karena ragu, gue masih lanjutin puasa sampe maghrib. Waktu sahur, keluar darah lagi. Galaaaaaauuuu.... ini darah karena obat, karena IUD, apa karena emang haid?

Setelah telfon temen yang dokter ga diangkat (yaiyalah nelfonnya pas sahur), diskusi sama suami, doi prefer gua ga usah puasa. Trus gue ikut. Kira-kira jam setengah 6 pagi, akhirnya tanya temen yang orang kesehatan. Sebut saja namanya Tika. Gue ceritaiiiinn dari awal, sampai akhirnya, setelah dihitung-hitung, gue emang haid. Ga puasa. Dan yang kemarennya pun berarti gua batal juga. Baiklah. Hayati ikhlas bang. Eeehh qadarullah ya, setelah ikhlas, baru deh darah demi darah mengalir, ya, aku darah bulananmuuu,,, katanya.


The End. Hahaha... itu tentang si Cyclo-proginova. Saran gue, kalo dikasih dokter obat hormon, apapun, dengarkan dengan seksama. Gue hampir lupa waktu pertama diresepin sebelom operasi kalo hanya disuruh minum 10 hari aja. Alhamdulillah dapat hidayah, berupa ingatan yang samar-samar, lalu diyakinkan oleh teman sekamar di Sangatta yang merupakan dokter klinik mess. Ehehehe... 


Pasca Laparoskopi Mioma Uteri (Part 1)

11:17 AM 0 Comments
Bismillah. Saya terdorong untuk menulis ini karena mengalami banyak kebingungan di masa-masa pemulihan ini. Sebenarnya dari dulu sih. Hidup dengan sebongkah daging asing di dalam tubuh yang membawa beragam dampak, sungguh tidak mudah. Di situ saya merasa sedih, eh sori, merasa sangat terbantu dengan tulisan orang-orang yang pernah mengalami hal yang kurang lebih sama, yang menuliskannya di dalam blog mereka, alih-alih hanya komentar di forum yang susaaaaah banget nyari keywordnya. Mudah-mudahan tulisan-tulisan ini juga bisa membantu banyak orang ya. Aamiin..

Jadi guys, setelah gue menjalani Laparoskopi itu, gue jagoan bangaatt. Setelah mengigil berjam-jam pasca sadar dari bius total di ruang observasi, gue didorong keluar oleh suster sudah dengan muka biasa dan bisa tersenyum lebar menemui semua keluarga yang khawatir menunggu sejak pagi. Terutama suami yang benar-benar stand by nungguin dari pagi. Orang-orang di ruang tunggu sudah berganti-ganti, dia doang yang ga dipanggil-panggil. Tabah banget kamu, sayang. Trus muka kedua dan yang nampak paling mewek adalah si mamah, emak gue yang cantik dan solihah. Kayaknya agak jegleg gitu dia dengan kekhawatirannya yang memuncak dari siang, trus pas keluar anaknya cengengesan. Trus bibi gue, yang segera menyimpulkan, “Tapi seger tuh mukanya”, sangat membantu buat menenangkan semua orang bahwa I’m okay anyway. Alhamdulillah. Kemudian uwak paling senior meskipun sudah tua dan di kursi roda, dan sodara-sodara yang juga sudah menunggu lama dalam doa... terima kasih banyak...

Suster bilang, “Ibu kayaknya baru boleh minum 2 hari lagi nih bu, soalnya operasinya lama banget. Nanti kalo kering banget bla bla bla bla...”. Iya, okay, kan ada infus. Gue ikhlas. Fyi, standarnya orang abis operasi paling 12-24 jam kemudian baru boleh minum. Sampai ruang perawatan, sebelum pergi suster nyuruh gue untuk latihan banyak gerak biar cepat pulih. Siap. Kemudian gue shalat isya seadanya, dengan badan berasa remuk karena ga bergerak lebih dari 8 jam rasanya. Selama tidur malam itu, gue bolak-balik hadap kanan, telentang, hadap kiri, telentang lagi.

Jam 4 pagi, ada dokter dan suster datang, mau sinc apa sink atau apa gitu, mau dengerin usus gue. Entahlah, mungkin merdu. Haha.. dokter bilang, boleh minum (what?!), setengah jam lagi lapor suster, mual apa engga. Kalau engga udah boleh makan makanan halus. Maa sya Allaah.... bahagia banget dengernya... udah boleh minum ga sampe nunggu berjam-jam. Trus, gue mulai duduk. Jam 6 pagi, kateter dilepas, dan gue disuruh mandi sendiri. Owkayh. Alhamdulillah bok... bisa! Fyi, itu adalah mandi paling surga seumur-umur idup gue..rasanya kayak dibasuh air kehidupan dari khayangan, seggeeeeeerrrr banget! Kayak kembali hidup lagi gue.. Alhamdulillah ya Allaah...

Habis itu makan bubur, terus nonton kartun sambil balas-balasin whatsapp. Terus ternyata di infusan tangan kiri ada darah beku (dimana itu adalah tojosan kedua di tangan kiri karena nadi gue kecil banget, jadi yang pertama gagal). Ditojos lah juga tangan kanan gue, pake infusan buat bayi katanya yang kecil banget :D Praktis gue ga bisa maen handphone lagi T___T Ya udah konsentrasi nonton kartun aja.

Selama di RS hari Jumat itu, gue nyicil qadha shalat zuhur, ashar, dan maghrib yang kemarin gue tinggalkan karena dibius total. Sebelum ini gue sudah sangat sering meng-qadha shalat karena memiliki miom berarti cenderung mengalami banyak kebingungan tentang keluarnya darah. Sering mengira sudah haid sepanjang hari, eh ternyata istihadhah. Jadi meng-qadha shalat yang ditinggalkan. Yang semacam itu lah contohnya. Gue pun sudah lama menemukan hadits tentang qadha shalat ini, bahwa ia adalah boleh dan pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Haditsnya shahih riwayat Bukhari. Nanti kalau sempat in sya Allah postingan ini diedit ya saya tambahin haditsnya. Bukunya ada di rak buku di ruang tamu di bawah. Hehe...punten.

Hhhhmmmm selama masih di RS itu, gue disuntik beberapa obat. Setelah divonis boleh pulang sama dokter sore harinya, udah ga sabar mau lepas infus! Dikasihlah gue obat-obat minum beragam macamnya. Sebagai berikut:
-        - Ostelox; sebagai pereda nyeri. Gua segar bugar sampai obat ini habis, abis itu ngedrop. Baru kerasa sakitnya. Hihihi..
-        - Kalnex; untuk pembekuan darah, menghentikan pendarahan
-        - Cravit; antibiotik
-        - Flagyl Forte; antibiotik, terutama untuk keputihan yang pasti terjadi setelah tindakan
-        - Cyclo-proginova; obat hormon, untuk menormalkan kembali hormon-hormon yang merangsang pembentukan dinding rahim setelah dikerok ama ibu dokter kesayangan.

Yang paling unik dan harus mendapatkan perhatian penuh adalah obat terakhir, tapi kita lanjut di part 2 yaaah.. di sini udah kepanjangan. Hehe... Terima kasih sudah membaca pendahuluan yang panjang ini... :D

#My Thought