Follow Us @farahzu

Saturday, June 3, 2017

Pasca Laparoskopi Mioma Uteri (Part 1)

Bismillah. Saya terdorong untuk menulis ini karena mengalami banyak kebingungan di masa-masa pemulihan ini. Sebenarnya dari dulu sih. Hidup dengan sebongkah daging asing di dalam tubuh yang membawa beragam dampak, sungguh tidak mudah. Di situ saya merasa sedih, eh sori, merasa sangat terbantu dengan tulisan orang-orang yang pernah mengalami hal yang kurang lebih sama, yang menuliskannya di dalam blog mereka, alih-alih hanya komentar di forum yang susaaaaah banget nyari keywordnya. Mudah-mudahan tulisan-tulisan ini juga bisa membantu banyak orang ya. Aamiin..

Jadi guys, setelah gue menjalani Laparoskopi itu, gue jagoan bangaatt. Setelah mengigil berjam-jam pasca sadar dari bius total di ruang observasi, gue didorong keluar oleh suster sudah dengan muka biasa dan bisa tersenyum lebar menemui semua keluarga yang khawatir menunggu sejak pagi. Terutama suami yang benar-benar stand by nungguin dari pagi. Orang-orang di ruang tunggu sudah berganti-ganti, dia doang yang ga dipanggil-panggil. Tabah banget kamu, sayang. Trus muka kedua dan yang nampak paling mewek adalah si mamah, emak gue yang cantik dan solihah. Kayaknya agak jegleg gitu dia dengan kekhawatirannya yang memuncak dari siang, trus pas keluar anaknya cengengesan. Trus bibi gue, yang segera menyimpulkan, “Tapi seger tuh mukanya”, sangat membantu buat menenangkan semua orang bahwa I’m okay anyway. Alhamdulillah. Kemudian uwak paling senior meskipun sudah tua dan di kursi roda, dan sodara-sodara yang juga sudah menunggu lama dalam doa... terima kasih banyak...

Suster bilang, “Ibu kayaknya baru boleh minum 2 hari lagi nih bu, soalnya operasinya lama banget. Nanti kalo kering banget bla bla bla bla...”. Iya, okay, kan ada infus. Gue ikhlas. Fyi, standarnya orang abis operasi paling 12-24 jam kemudian baru boleh minum. Sampai ruang perawatan, sebelum pergi suster nyuruh gue untuk latihan banyak gerak biar cepat pulih. Siap. Kemudian gue shalat isya seadanya, dengan badan berasa remuk karena ga bergerak lebih dari 8 jam rasanya. Selama tidur malam itu, gue bolak-balik hadap kanan, telentang, hadap kiri, telentang lagi.

Jam 4 pagi, ada dokter dan suster datang, mau sinc apa sink atau apa gitu, mau dengerin usus gue. Entahlah, mungkin merdu. Haha.. dokter bilang, boleh minum (what?!), setengah jam lagi lapor suster, mual apa engga. Kalau engga udah boleh makan makanan halus. Maa sya Allaah.... bahagia banget dengernya... udah boleh minum ga sampe nunggu berjam-jam. Trus, gue mulai duduk. Jam 6 pagi, kateter dilepas, dan gue disuruh mandi sendiri. Owkayh. Alhamdulillah bok... bisa! Fyi, itu adalah mandi paling surga seumur-umur idup gue..rasanya kayak dibasuh air kehidupan dari khayangan, seggeeeeeerrrr banget! Kayak kembali hidup lagi gue.. Alhamdulillah ya Allaah...

Habis itu makan bubur, terus nonton kartun sambil balas-balasin whatsapp. Terus ternyata di infusan tangan kiri ada darah beku (dimana itu adalah tojosan kedua di tangan kiri karena nadi gue kecil banget, jadi yang pertama gagal). Ditojos lah juga tangan kanan gue, pake infusan buat bayi katanya yang kecil banget :D Praktis gue ga bisa maen handphone lagi T___T Ya udah konsentrasi nonton kartun aja.

Selama di RS hari Jumat itu, gue nyicil qadha shalat zuhur, ashar, dan maghrib yang kemarin gue tinggalkan karena dibius total. Sebelum ini gue sudah sangat sering meng-qadha shalat karena memiliki miom berarti cenderung mengalami banyak kebingungan tentang keluarnya darah. Sering mengira sudah haid sepanjang hari, eh ternyata istihadhah. Jadi meng-qadha shalat yang ditinggalkan. Yang semacam itu lah contohnya. Gue pun sudah lama menemukan hadits tentang qadha shalat ini, bahwa ia adalah boleh dan pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Haditsnya shahih riwayat Bukhari. Nanti kalau sempat in sya Allah postingan ini diedit ya saya tambahin haditsnya. Bukunya ada di rak buku di ruang tamu di bawah. Hehe...punten.

Hhhhmmmm selama masih di RS itu, gue disuntik beberapa obat. Setelah divonis boleh pulang sama dokter sore harinya, udah ga sabar mau lepas infus! Dikasihlah gue obat-obat minum beragam macamnya. Sebagai berikut:
-        - Ostelox; sebagai pereda nyeri. Gua segar bugar sampai obat ini habis, abis itu ngedrop. Baru kerasa sakitnya. Hihihi..
-        - Kalnex; untuk pembekuan darah, menghentikan pendarahan
-        - Cravit; antibiotik
-        - Flagyl Forte; antibiotik, terutama untuk keputihan yang pasti terjadi setelah tindakan
-        - Cyclo-proginova; obat hormon, untuk menormalkan kembali hormon-hormon yang merangsang pembentukan dinding rahim setelah dikerok ama ibu dokter kesayangan.

Yang paling unik dan harus mendapatkan perhatian penuh adalah obat terakhir, tapi kita lanjut di part 2 yaaah.. di sini udah kepanjangan. Hehe... Terima kasih sudah membaca pendahuluan yang panjang ini... :D

#My Thought

No comments:

Post a Comment