Follow Us @farahzu

Thursday, October 30, 2014

Risiko: Wirausaha vs Pesawat Udara



*latepost*
Beberapa waktu lalu saya diskusi dengan suami tentang risiko berwirausaha; melepas status sebagai karyawan/orang yang dibayar atau digaji lalu mendirikan bisnis sendiri. Pasti banyak yang tidak yakin, tidak berani, takut gagal, takut bangkrut, dan sebagainya.

Tapi coba deh bandingkan dengan risiko naik pesawat udara. Apa risiko terburuknya? Tentu saja pesawat jatuh dari ketinggian dan kehilangan nyawa (Na’udzubillahi min dzalik). Tapi iya kan, risiko itu selalu ada kan? Nah, mana lebih berat, kehilangan harta benda (bangkrut), atau kehilangan nyawa?

Tentu saja menurut kami sih lebih besar risiko kehilangan nyawa. Tapi sepertinya sekarang ini lebih banyak orang yang berani naik pesawat, tapi tidak berani berwirausaha. Kenapa?

Mungkin salah satu alasannya, kalau naik pesawat, ada pilot dan kru yang ahli mengemudikan pesawat. Kita tinggal percaya, dan sedikit berdoa. Lalu kita bisa tidur santai setelahnya.
Tapi kalau wirausaha, kita mau percaya dan serahkan pada siapa? Kita harus meju sendiri, terombang-ambing sendiri, sukses sendiri, atau gagal sendiri. Kita tinggal usaha yang keras, berdiri di atas kaki sendiri, sambil banyak berdoa dan meminta pada Allah. Dan mungkin kita sulit tertidur dengan nyenyak.

Pertanyaannya, setelah sekian banyak pesawat yang jatuh yang kita saksikan di berita, apakah di pesawat itu tidak ada pilot atau kru ahlinya sehingga bisa jatuh?

No comments:

Post a Comment