Follow Us @farahzu

Thursday, October 9, 2008

mustalwaysbehappy

         Setidaknya ada beberapa alasan yang membuatku berpikir bahwa, tidak ada satu hal pun yang dapat membuatku sedih atau mengalami emosi negatif lain (cemas, depresi, dsb) dengannya, selain hal tersebut juga bisa membuatku happy. Meski tidak berurutan, ini dia sebab-sebabnya:
1. Namaku Farah; which means “happy”
2. Kelompok mata kuliah KAUPku bernama, “KAUP GEMBIRA”. Jadi aku harus menjunjung tinggi nama, jargon, serta do’a kami tersebut.
3. Kelompok KAUP kami juga kebagian membahas konstruk Happiness dalam pembuatan alat ukur typical performance test. 
4. Dokter bilang, stres atau beban pikiran lainnya juga dapat memicu tumbuhnya jerawat! Jadi bukan hanya faktor jenis kulit dan makanan yang dikonsumsi saja yang jadi penyebab jerawat.
5. Masalah itu pasti akan selalu menyertai hidup kita. Karena, hidup hanyalah perpindahan dari satu masalah ke masalah yang lain. Jadi kalau tidak mau punya masalah, ya ga usah idup aja =)
Masalah itu salah satu karunia Allah, untuk kita agar senantiasa belajar dan bersyukur agar terhindar dari azab-Nya (QS:14:7). Selain itu, masalah menjaga kita agar tetap dekat dengan-Nya (jadi banyak mendekatkan diri dan berdo’a khaan? Hayo ngaku!).
Pemahaman dan keyakinan mengenai hal ini akan melapangkan dada, mendapat kemudahan dalam bermacam urusannya, dan dilancarkan kekakuan lidahnya. Aamiin.
6. Baik dan buruk, positif dan negatif, itu relatif. Tergantung dari sudut mana kita ‘ingin’ melihat dan menilainya--‘Ingin’, karena sebenarnya sudut pandang itu pilihan. Mau melihat dari sisi negatif, yo wis. Mau dari sisi positif, mangga. Saya sarankan, lihat ‘dulu’ dari sisi positif-- ‘Dulu’, karena yang baik adalah melihat dan menilai dari berbagai sisi, baik-buruknya, positif dan negatifnya. Sudut pandang yang positif dapat menaikkan kepercayaan diri maupun self esteem kita. Atau paling tidak membuat kita mengalami emosi positif. Ketika suasana hati sedang baik, kita lebih dapat menerima hal yang buruk dengan lapang dada.
Contoh: ketika sedang dipusingkan dengan KAUP, seorang teman dari FKM berkata, “KAUP, Kutukan Allah Untuk Psikologi”. Haha, mungkin telah banyak anak psikologi yang mengeluh dipusingkan (sesungguhnya jauh lebih dari sekedar ‘dipusingkan’) oleh si mata kuliah tercinta pada temanku itu. Ah, tapi, aku akan mengubahnya menjadi, “KAUP= Karunia Allah Untuk Psikologi” n_n
7. Ketika “dibantai” oleh dosen dan asdos terkait dengan laporan yang kami kumpulkan dengan penuh keterbatasan (waktu, referensi, psikomotor, dan kognitif), entah kenapa aku dan seorang temanku di kelompok KAUP GEMBIRA, menjadi teramat sangat bergairah untuk menaklukkan si cinta ini. Aku pernah berkata padanya, “Aku selalu berdoa biar KAUP kita dapet A”. Tapi kenyataannya laporan KAUP kami sangat sulit untuk bisa dibilang memuaskan. Kami pun akhirnya menyimpulkan, “Nah, mungkin inilah jalannya untuk dapet nilai A!”. ‘Dibantai’ abis-abisan, dicoret-coret setiap lembar laporan kami, lalu banyak feedback yang terdengar agak menyakitkan meski 89% feedback itu benar… Yah, mungkin inilah jalannya. Dan kami pun bergairah kembali. KAUP, kau benar-benar karunia!!!
And I’m happy!! ;D
Depok, Kota Perjuangan
7-8 Oktober 2008

6 comments:

  1. Wah, artikel yang bagus! Satu hal: Tuhan tidak pernah memberi masalah/cobaan/ujian yang melebihi kemampuan ummatnya, so tidak ada alasan untuk tidak terus hidup, khan? Be happy...!

    ReplyDelete
  2. Smpe sgitunya y? Perasaan dulu klpk kaup kami (khemal,dayat,dian akbar,dkk) hepi2 aja tuh. Bahkan baru sibuk beberapa hari terakhir. He2..

    ReplyDelete
  3. wakakakak!!!
    farah,, inget kan td aku blg apa??
    aku selalu ingin marah dgn bocah2 itu... tp kok ga bisa marah ya?! malah ketawa-ketiwi melulu..
    ahhh...memang kita harus selalu happy!!!
    semoga ga cuma dapet A,, tapi juga dapet berkah n and manfaatnya..
    keep on fighting my beloved sister.............

    ReplyDelete
  4. tulisan bagus...

    bukan cuma isinya, pilihan katanya... baguss...

    ReplyDelete