Follow Us @farahzu

Monday, February 21, 2011

cukup singkat untuk jadi sahabatku


Sahabat itu...
Biasanya kita anggap demikian karena menemukan kebaikan-kebaikan yang konsisten diberikannya untuk kita. Biasanya kita bisa merasakan ketulusan, meski tanpa keterangan, ‘aku tulus memberikannya/melakukannya untukmu’.

Sahabat adalah setelah pertemanan yang panjang; biasanya. Setelah saling mengenal, berinteraksi, saling memberi, menerima kebaikan-kebaikannya, bersabar atas sifatnya yang kurang baik, dan menerima dengan lapang bahwa, “dia baik, dia sahabatku”.

Namun ternyata, aku punya beberapa sahabat, beberapa orang yang belum lama berinteraksi denganku. Yang aku tau hanya, aku merasa nyaman dengan mereka. Selanjutnya mereka tidak menyebalkan. Atau, selain nyaman, mereka juga baik kepadaku. Itu saja.

Hey, sahabat-sahabatku, terima kasih ya ^^

5 comments:

  1. setuju dgn tulisanmu mba.. *salam kenal.. ;)

    ReplyDelete
  2. Wah,gw pasti gak masuk kriteria karena menyebalkan,he...

    ReplyDelete
  3. hmmm :think:
    tergantung tiap orang juga sih, ada yang dikit2 langsung nganggep sahabat, ada yang saking strict-nya tentang kriteria sahabat, dia sampe2 ga gitu percaya sama semua orang yang dikenalnya...

    ReplyDelete
  4. @all: sebenernya sih tulisan ini cuma refleksi aja atas sahabat-sahabat saya yang prosesnya menjadi sahabat saya itu agak "anomali". :D

    ReplyDelete
  5. hmm :think:
    entah kenapa saya jarang pake kata sahabat, saya lebih sering pake kata teman ato teman baik...
    entah kenapa strata sahabat itu amat sangat tinggi menurut saya sehingga menurut saya belum ada orang yang bisa saya panggil sebagai sahabat buat saya...

    ReplyDelete