Follow Us @farahzu

Monday, June 13, 2011

(Jangan) ‘Salahkan’ Setan


Coba ingat-ingat, banyakkah di antara kita yang pernah mengucap, ‘duh, males mulu nih, banyak setannya kali’, atau, ‘si**an nih setan, ketiduran lagi kan gw’, atau kata-kata lain yang ‘menyalahkan’ setan dalam setiap kemalasan dan kelalaian kita?

Hihi, kasian juga ya setan dijadikan kambing hitam atau biang kerok terus-terusan, padahal atas kelalaian diri kita sendiri. Memang sih, setan akan menggunakan segala daya dan upayanya untuk menggoda anak cucu Adam dan melalaikannya dari mengingat Allah, lantas melupakan kewajiban, lalu berbuat maksiat deh.

Memang benar begitulah setan, yang kegigihannya dalam menggoda manusia seringkali menyindir kegigihan kita yang lesu dalam berbuat dan mengajak manusia pada kebaikan. Bahkan berani-beraninya dia bersumpah pada Rabb untuk senantiasa merekrut pengikut sebanyak-banyaknya, dari zaman Nabi Adam as hingga akhir waktu dunia ini. Memang benar juga, mereka tidak mati sebelum kiamat seperti manusia, maka jumlah mereka terus-menerus bertambah berkali-kali lipat, sehingga tidak akan kekurangan sumber daya untuk mengeroyok manusia.

Benar kawan, benar sekali. Tapi satu hal: setan tidak bisa memaksa. Mereka hanya bisa menggoda kita, dengan rayuan paling manis, paling gombal, tapi tidak bisa memaksa kita untuk menuruti keinginannya. Soal akhirnya kita tergoda, salah sendiri... itu pilihan.

Kedua, dalam surah An-Naas Allah sendiri telah menyebutkan, bahwa setan itu ada dari golongan jin dan manusia. Ini yang seringkali menjadi jawaban dari pertanyaan, ‘di bulan Ramadhan kan setan-setan dibelenggu, tapi kenapa masih banyak godaan?’. Ialah karena, mungkin saja setan itu sudah menjelma dalam sifat-sifat dan kebiasaan buruk kita, manusia.. jadi tidak perlu lagi setan dari golongan jin untuk menggoda, karena... *terusin sendiri yah. Ga tega ngetiknya. Hehe..

Oleh karena itu kawan, yang bisa memutuskan ikut godaan setan atau melawan adalah diri kita sendiri. Kalau malas, salahkan diri sendiri. Kalau terus termakan bujukan setan, salahkan diri sendiri. Karena seringkali musuh terberat kita hanyalah diri kita sendiri. *seringkali ya, tidak selalu, karena jihad yang utama tetap saja melawan musuh Allah, bukan hawa nafsu.

Kalau terus menyalahkan setan, kita bisa terjebak dalam kepribadian yang tidak sehat. Sikap menyalahkan setan (dan hal lain di luar diri) akan menetap jadi kebiasaan buruk: mencari kambing hitam atas kesalahan kita.

Jelas saja, kalau kita telah menyadari (dan mengakui) yang salah adalah kita, kita bisa segera memperbaikinya (sekali lagi, kalau mau). Tapi kalau yang salah pihak lain, kita tidak punya kuasa untuk mengubahnya kan?

*soal setan memang banyak dosa dan pasti masuk neraka, itu urusan dia lah.. urus saja urusan kita sendiri, bagaimana agar tidak mudah tergoda oleh mereka.  

9 comments:

  1. Akhirnya nulis lagi.. Hehe
    hmm.., jadi kalo setan di bulan ramadhan itu adalah manusia ya ka?

    ReplyDelete
  2. baca doa ah... (baca al Baqarah : 286)

    ReplyDelete
  3. My dad often makes fun of this, whenever any of us including him get mad, angry, or doing things unproper, he would mock, even himself, and saying, "aselinya tuh keluar, hehehehe"

    ReplyDelete
  4. hoo ralat konteks my previous comment sewaktu Ramadhan karena ada hadist selama Ramadhan setan dibelenggu.

    Tapi memang dari sudut psikologi sikap blaming bersifat merusak (mulai sotoy nih anak hukum).

    Tamsil soal iblis manusia dan sikap untuk tidak menyalahkan juga diceritakan dalam Al-Quran, dialog antara orang-orang yang terjerumus godaan iblis, dan iblis sendiri, klo nga salah di surah Ibrahim 20-an.

    ReplyDelete
  5. alhamdulillaah...semoga rajin nulis lagi ;)

    mungkin setannya sudah laten di dalam diri manusia itu.. wallaahu a'lam

    ReplyDelete
  6. ada setan yang curhat ma dirimu yah hehe

    ReplyDelete
  7. "...........tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu..." demikian kata setan itu kelak (Ibrahim: 22) makasih tambahana infonya kak..

    yak betul.. meskipun dirimu anak hukum :D

    ReplyDelete
  8. ehehehee..bisa aja pak.. doi curhat ya dijadiin kambing hitam mulu.. hihi.. jangan sampe deh curhatnya ama akuuuu >_

    ReplyDelete