Follow Us @farahzu

Tuesday, May 8, 2012

diserupai, dipanggil-panggil

Ada yang pernah melihat makhluk halus?

Alhamdulillah saya belum pernah. Tidak, semoga saja. Sama sekali tidak penasaran kok. Hehe..

*Setelah lama menghilang dari jagad per-MP-an, tiba-tiba saya datang dan membahas makhluk halus. Haha..*

Pemicunya, kemarin sore, Pak Bos yang sangat sopan itu memanggil ketika saya lewat, lalu bertanya, “Mbak Farah, selama di Situ Lembang, Mba Farah pernah gabung di barisan mahasiswa ga?”

Jadi, ceritanya, pekan kemarin Direktorat Kemahasiswaan UI bekerja sama dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD mengadakan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) UI 2012, tanggal 25-29 April. Kami bermalam semalam di Pusdikpassus Batujajar, Bandung. Paginya kami menuju Pusdikpassus di Situ Lembang, Bandung Utara. Pesertanya ketua-ketua lembaga mahasiswa se-UI, dan kelompok eksekutif yang terdiri dari Manajer Mahalum, Karyawan Kemahasiswaan, dan Subdit PLK. Saya di kelompok eksekutif. Pernah gabung di kelompok mahasiswa beberapa kali di Batujajar.

Tapi tidak di Situ Lembang.

“Ga pernah Pak”, jawabku.

“Masak sih? Waktu itu saya ingat betul, Mba Farah ada di barisan mahasiswa, sedang melihat ke barisan eksekutif. Lalu saya tanya Mas Arman sambil menunjuk, ‘Mas, itu Mba Farah kan ya?’, Mas Arman Cuma ketawa ‘hehehe’. Di eksekutif yang berjilbab ada berapa?”

“Dua Pak, saya sama Dian aja” “Nah, waktu itu saya nengok juga ke belakang saya, eksekutif, yang berjilbab ada 2 kok”

Eng ing eeeeng!!

Haha.. fyi, kata orang Kopassus-nya, di sana memang angker, apalagi kalau lewat maghrib sampe malam, kalau menghitung barisan, suka lebih 1. Fyi lagi, Pusdikpassus Situ Lembang itu adanya di gunung, dikelilingi pegunungan Burangrang, dan hutan. Hutan yang masih ada harimau kumbang, orang utan, dan babi hutannya. Ada makhluk halusnya juga katanya. Damai-damai makanya, biar ga diganggu :D


Itu satu.

Saya jadi ingat kejadian lebih dari setahun yang lalu, di kantor saya yang lama, di daerah Thamrin. Ini kota.

Di suatu siang Februari 2011, semua karyawan keluar kantor menghadiri sebuah acara. Fyi, ruangan saya itu hanya dipisahkan pintu kaca dengan tangga dan pantry, di lantai 2. Di pantry itu, ada 2 orang OB, yang satu senior, lainnya baru.

Mereka mendengar, “Farah, Farah, Farah…”, suara yang agak pelo, ‘mencari’ saya dari arah ruang kerja saya. OB senior berkata pada juniornya, “Siapa tuh Dan, bilangin gih, mba Farah-nya udah turun”. Ehm. Dia senior ya, berpengalaman. Hehe.. Bisa menebak? Ya, OB junior tidak menemukan siapa-siapa di sana.

Ketika kami pulang, OB junior bercerita pada saya, “Mba, tadi ada yang manggil-manggil…”, dst. Ih wow.. Hhmm.. Oke. Singkat kata, saya memutuskan untuk melupakannya. Ternyata, kabar itu sudah menyebar ke seantero kantor.

“Farah, tadi kamu dipanggil ya?”

“Sama siapa?”, ini beneran nanya, kirain dipanggil bos atau siapa.

“Sama Mbak Han”.

Eeehhh!!

Haha.. Sempat serem juga sih waktu itu…

Tapi prinsip saya begini.

Kita ada, dan mereka pun ada. Masing-masing hidup di alam yang berbeda. Mereka bisa melihat kita, dan kita tidak bisa melihat mereka. Kecuali Di dalam diri kita ada mereka. Jadi selama masih ngaji tiap hari, nyantai aajaa ;)

Dari 2 cerita di atas, yang diganggu bukan saya kan? :D

2 comments:

  1. kenpa dirimu yang diserupai dan dipanggil panggil ?
    coba sekali kali cek di tengkukmu ada apa?

    ReplyDelete
  2. Wah, asik tuh kalau memang bisa menduplikasi diri...

    ReplyDelete