Follow Us @farahzu

Tuesday, October 1, 2019

Hanya Titipan


Pernah dalam satu hari, saya mendapatkan 4 kabar yang mengaduk-aduk emosi jiwa. Kabar kelahiran, kabar kematian, kabar pernikahan, dan, kabar perceraian. Semuanya dalam 1 hari guys. Gimana rasanya? Ya bener deh, macam teraduk-aduk hati saya. Sebenarnya biasa mungkin ya, jangankan dalam 1 hari yang ada 24 jam, dalam 1 jam saja pasti di dunia ini sangat lazim terjadi beberapa kelahiran bersamaan dengan beberapa kematian. Di tempat yang berbeda-beda semuka bumi ini. Tapi karena tidak semua hal itu menyangkut orang yang kita kenal apalagi dekat dengan kehidupan kita, kita sih tidak merasakan apa-apa. Nah bagaimana kalau semuanya bertumpuk bersamaan seperti contoh saya di atas?

Iya, saya cukup terguncang hari itu, apa lagi kabar terakhir yang diterima adalah kabar perceraian seorang kawan dekat. Sampai terbengong-bengong dan bisa tiba-tiba nangis sendiri. Kayak orang gila yak… Iya, sampai harus disogok jalan dan jajan wardah ama suami, baru bisa senyum lagi *jangan ketawa, beneran inih.

Dari cerita singkat ini, saya cuman mau mengingatkan, terutama untuk diri saya sendiri. Bahwa sesungguhnya semua yang nampaknya kita miliki sekarang, adalah bukan milik kita. Keluarga, teman-teman dan saudara, harta benda, kekuasaan dan jabatan, serta segala atribut yang menempel di diri, bahkan jasad yang ditempati ruh kita ini, semuanya hanya titipan, hanya numpang lewat. Terserah Yang Punya, kapan Ia akan mengambil milik-Nya kembali. Kita tidak bisa menahannya bahkan satu detikpun.
friendship

Maka hati-hatilah mempergunakan barang titipan yang telah Allah percayakan pada kita itu. Hati-hati memperlakukan jasad kita, hati-hati memperlakukan keluarga dan orang lain, hati-hati mempergunakan harta, terlebih lagi hati-hati menggunakan jabatan dan kekuasaan. (Ini nyindir pejabat dan penguasa yang lagi didemo saat ini ya? Iya boleh juga sih. Semoga saja Allah berkenan membukakan mata dan hati mereka agar kembali mengingat pertanggungjawabannya yang berat, dunia apalagi di akhirat agar tidak berlaku sewenang-wenang.) Dan semoga penguasa dan kita semua senantiasa mengingat kematian dan kehidupan setelahnya.
Karena sesungguhnya kita semua pasti mati.
Balik lagi Guys, hati-hati sama mata kita, telinga dan mulut kita, tangan kaki dan semua yang Allah titipin sama kita. Bisa diambil kapan saja. Harus disyukuri dan digunakan dengan baik, karena nanti ada pertanggungjawabannya 😭 Dan hisab itu berat. Semoga Allah masukkan kita ke dalam surga-Nya tanpa hisab. Aamiinn... 

Demikian juga, hidup kita ini pun titipan; kita dititipkan nyawa dan ruh oleh Sang Pemilik. Yang namanya titipan itu kan sementara ya. Jadi kalau (berhasil) mendapatkan sesuatu jangan terlalu gembira sampai lupa diri, karena kita gak tau kapan sesuatu itu masih akan dititipkan ke kita. Begitu juga kalau mengalami kehilangan atau kesedihan, jangan terlalu marah atau bersedih. Karena sejatinya toh kita gak punya apa-apa. Hanya dititipi. Jadi sabar dan syukur cukuplah untuk orang mukmin, demikian kata Sayyidina Umar Ibnul Khaththab.

Baca Juga: Nikah dan Maut; Nomor Cabut, Bukan Nomor Urut

4 comments:

  1. Terimakasih sudah diingatkan, Kak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama-sama tik, saling mengingatkan :) terima kasih sudah berkunjung

      Delete
  2. Duh semakin menyadari pentingnya jaga diri dari banyak pengen padahal belum tentu bisa mempertanggungjawabkannya kelak. Huhu..

    ReplyDelete