Follow Us @farahzu

Thursday, November 5, 2009

Manajemen Waktu Ala Kamu

Mohon maaf, tulisan ini tidak akan mengajari anda tentang tips-tips mengatur waktu yang baik. Melainkan, tulisan ini mencoba menyentuh hal yang lebih mendasar dari manajemen waktu tersebut. Bila dilakukan dengan sungguh-sungguh, mudah-mudahan dapat mengubah sikap dan perspektif kita tentang waktu, yang insya Allah akan sangat membantu dalam mewujudkan semua waktu yang kita punya menjadi: prestasi! Itu kan yang lebih penting?!

Apabila kita cermati, kita akan menemukan betapa seringnya Allah SWT bersumpah atas nama waktu dalam Al-Qur’an; waktu matahari naik sepenggalah (QS: Adh-Dhuha), waktu malam (Al-Lail), waktu fajar (Al-Fajr), waktu subuh (Al-Falaq), dan demi waktu itu sendiri (Al-‘Ashr). Sejalan dengan sumpah Allah yang selalu saja atas nama hal-hal yang besar, penting, dan vital, maka sebenarnyalah waktu itu sesuatu yang besar, penting, dan vital dalam kehidupan kita. Sebuah hadits juga menyebutkan bahwa waktu itu ibarat pedang. Bila kita mampu mengaturnya dia akan menyelamatkan kita, namun jika tidak dia bisa menebas leher kita sendiri. Waktu itu sangat penting; vital.

Imam Hasan Al-Banna juga menyebutkan, “Alwajiibatu aktsaru minal auqat”, bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang kita miliki. Maka seharusnya tidak ada malas-malas dong?! Kesadaran bahwa waktu itu vital dan ternyata tidak cukup untuk menyelesaikan semua yang harus kita kerjakan, akan membuahkan sebuah sikap menghargai waktu.

Ketika datang terlambat, sadarkah kita telah menzhalimi orang lain yang telah berusaha tepat waktu? Alih-alih apresiasi, sekitar kita kini sangat terbiasa dengan budaya “menghukum yang benar”, membuatnya menghabiskan waktu untuk menunggu orang lain yang terlambat. Dan itu sungguh tidak menyenangkan. Terlambat datang kelas, sama dengan menghukum yang tepat waktu, mengganggu toh?
Sebenarnya, yang lebih penting dan mendasar dari manajemen waktu adalah manajemen diri. Waktu akan berjalan dengan apa adanya, tak berubah, sesuai kehendak Sang Khaliq. Yang bisa kita ubah hanyalah diri kita. Bagaimana kita bersikap dan berespon terhadap waktu yang kadang kala seperti tak berperasaan, terus saja melesat maju tanpa mau peduli sesuntuk apa pikiran dan hati kita. Juga bagaimana kita mengatur aktivitas kita dengan penyesuaiannya yang tepat terhadap waktu. Berikut cara-caranya:
  1. Know thy self; kenalilah diri anda sendiri, lalu siasati. Bila anda butuh waktu lama untuk berbenah (atau berdandan), bangunlah lebih cepat. Berbenah (atau berdandan) lah lebih awal. Bila anda seorang yang pelupa, buatlah catatan di tempat strategis yang memungkinkan anda untuk selalu melihatnya. Seperti apapun dirimu, selalu ada jalan. Percayalah kawan...
  2. Belajar disiplin. Kalau suatu saat Allah malas memberi kita oksigen untuk bernapas, satu jaaaamm saja, apa yang akan terjadi pada diri kita? Ko’it? Pasti. Nah, Allah sudah mencontohkan kita untuk disiplin. Seperti yang seringkali kita dengar dari nasihat ortu, disiplin itu kunci sukses!
  3. Nah teman, mungkin ini yang agak sulit. Untuk bisa disiplin, kita harus tegas pada diri sendiri. Belajarlah tegas. Tegas terhadap target-target yang telah kita buat. Berani berkata tidak meskipun kelihatan menggiurkan. Tegas terhadap godaan-godaan yang datang dari orang lain untuk bersantai, mengobrol sejenak (niat awalnya, tapi biasanya bablas), senang-senang, dsb. Bukannya tidak boleh, tapi ya itu tadi, kita harus tegas. Semua ada batasannya. Kawan, jadilah raja atas kehendakmu sendiri. Jangan selalu mengikuti arus yang dibuat orang lain. Buatlah arus dan aturanmu sendiri. Lalu tegaslah terhadap dirimu. Kemudian percayalah, orang lain akan menghormatimu. Ketidakmampuan untuk tegas inilah yang biasanya menggagalkan semua usaha dan cara-cara manajemen waktu yang telah ada.
  4. Buat skala prioritas. Kalau tentang ini, banyak lah ya, yang sudah membahasnya. Kelompokkan hal-hal yang harus kita kerjakan, mana yang penting—mendesak, penting—tidak mendesak, tidak penting—mendesak, lalu yang tidak penting—tidak mendesak. Atau mana yang menyangkut kemaslahatan banyak orang, dan mana yang untuk diri pribadi. Lalu kerjakan sesuai prioritas.
  5. Terakhir, pastikan setiap waktu kita efektif. Kata Allah di surat Al-Insyirah ayat 7-8, “apabila kamu sudah selesai mengerjakan suatu urusan, maka kerjakanlah urusan yang lain”, artinya, teman, seharusnya tidak ada waktu kosong dalam hidup kita kan? Saya punya motto (diambil dari La Tansa Male Cafe waktu SMA), ½ + ½ = 0. Maksudnya, setiap pekerjaan yang dikerjakan dengan setengah-setengah, hasilnya pasti tidak akan baik (nol). Maka, jadikan semua yang kita kerjakan juga efektif, signifikan.                                               
Mahasiswa aktivis mungkin seringkali terjebak dengan cap prokrastinasi (menunda-nunda pekerjaan/tugas kuliah) atau cap magabut (makan gaji buta) dari kelompok tugas akademisnya karena jarang datang kumpul kelompok. Seharusnya tidak. Sebenarnya bukan prokras, hanya mendahulukan tugas-tugas yang lebih mendesak. Dan karena deadline tugas masih lama……Yang penting, pastikan tidak ada waktumu yang terbuang sia-sia. Alhamdulillah saya tidak pernah dicap magabut oleh kelompok saya, meski seringkali tidak datang kumpul kelompok. Biasanya, saya mensiasatinya dengan mengambil peran signifikan dalam tugas kelompok. Misal, waktu itu saya sedang riweuh-riweuhnya jadi Kadept Kesma, menyebabkan saya hampir tidak pernah datang kumpul kelompok selain pertemuan di kelas. Saya usahakan komunikasi selalu lancar sehingga teman-teman bisa mengerti. Kompensasinya, saya menawarkan diri untuk menjadi pewawancara (aktivitas inti dari tugas tersebut) yang disambut dengan sangat baik oleh kelompok. Singkat cerita, alih-alih saya, seorang teman yang lain malah dicap magabut karna perannya kurang signifikan dalam kelompok, meskipun ia selalu datang kumpul kelompok.
Hhhwaaahh… alhamdulillah selesaaaaiiii… selamat mencobaaa… semoga bermanfaat… ^__^
--Sudah Malam Sekali, 4 November 2009—

Baca Juga: Cut Nyak Dien; Sebuah Novel Epik Perang Aceh

27 comments:

  1. Wah, sebagai seorang prokastinator, sy merasa tersindir niy fars.. :p

    ReplyDelete
  2. hmmm... ini yang ana cari!
    tapi susah juga yak klo point yang ke 3 tu?
    klo ana sih gangguannya si ngantuuuk! bagaimana cara melibas ngantuk mba?hehe...
    TFS^_^

    ReplyDelete
  3. paling seneng sama poin ini...
    like this lah pokoknya!
    nice info gan!!

    ReplyDelete
  4. sengaja ka, mau nyindir orang-orang sejenis ^_^

    ReplyDelete
  5. ngantuk?? coba pelajari cara tidur yang efektif. tidak perlu lama, kalau efektif insya Allah pas bangun langsung segar... selamat mencari.. dan selamat mencoba!

    ReplyDelete
  6. trims ^__^ saya rasa ini poin yang paling membedakan dengan tulisan-tulisan yang sudah ada sebelumnya.. semoga bermanfaat..

    ReplyDelete
  7. b b b b b
    *kasih jempol yg byk

    farah..! Aku suka bangeet! Jazakillah khairan utk tulisan bmanfaatnya..
    Sip! Lebih cepat lebih baik!

    ReplyDelete
  8. makasi aii..
    *bertanya-tanya: kamu punya berapa jempol emangnya?

    ReplyDelete
  9. 2 jempol kaki n 2 jempol tangan far. Aku pake 2 jempol tangan, sisanya minjem n_n

    ReplyDelete
  10. Kalau begitu kita sejenis ya fars.. :p

    ReplyDelete
  11. Ai: subhanallah.. Usahanya sgt patut diapresiasi =)
    ka ims: sejenis?iya kak,manusia. =D

    ReplyDelete
  12. Ow, kirain fars sebangsa bidadari..

    *gombal mode: on*

    wkwkwk

    ReplyDelete
  13. kak farzu...
    aku jadi ingat sesuatu...
    aku sering banget telat dateng krida
    aku juga belum bayar denda...

    ReplyDelete
  14. alhamdulillaahh.. sadar.. hahaha,,harus lebih baik ya saaayy!!!

    ReplyDelete
  15. kak faraah, repost di fb dooong..atau aku aja deh yg ngerepost..baguuus:)

    ReplyDelete
  16. makasih ka di ingatkan...doakan sya walaupun sulit...

    ReplyDelete
  17. prokastinator itu apa? *polos..ga tau kosakata

    ReplyDelete
  18. sifat menunda-nunda pekerjaan dik... nanti ah, sekarang main dulu. ntar aja ah, ngantuk nih.. ntar deh, lagi males =(

    ReplyDelete
  19. aku bangettt..hehehe...nggak lg2 deh >,

    ReplyDelete
  20. sip. gitu dong. kayak kamu bakal masih punya waktu luang aja ^_^

    ReplyDelete
  21. yaaa...ka farah ngeledek nii..
    waktu luang mah seharusnya banyak,tapi.. mungkin aku nya aja yg blum jago atur waktu ^^

    ReplyDelete
  22. hhmmm,, setelah "melihat dunia" kamu ga akan berpikir seperti itu lagi =D

    ReplyDelete
  23. mungkin karena sudah melihat dunia,makanya jadi ga punya waktu *XD pdhl emang ga jago atur waktu*

    ReplyDelete