Follow Us @farahzu

Monday, April 5, 2010

Manusia Modern, part 1, Dan Ponselnya

Pertama kali mendapat kata-kata 'manusia modern' ini ketika kuliah filsafat manusia di semester 2. Kalau kita perhatikan, jadi manusia modern itu. Atau gampang-gampang susah. Contohnya, di zaman ini yang namanya komunikasi sudah tidak lagi terbatas dan membutuhkan waktu yang lama. Waktu ABG saya masih lho, berkorespondensi dengan teman-teman di luar daerah. Masih, dengan surat: kertas, amplop, dan perangko. Karena waktunya lama, jadi isinya tidak jauh dari bertanya kabar dan memberi kabar. Kalau mau paling cepat sampai, pakai kilat khusus dengan membayar lebih. Itu pun 2 hari.
Sekarang, beeeuuuhh… cepat sekali ya masa? Komunikasi zaman ini pun, selain makin cepat dan efisien, juga semakin privat. Dulu kalau ada perlu dengan teman misalnya, kita datang ke rumahnya. Di sana bertemu dengan keluarganya: pastinya ada lah sedikit perbincangan. Saya SD, mulai kelas 4 kalau tidak salah (tahun 1996), pesawat telepon mulai marak. Kalau ada perlu dengan teman, tidak perlu datang, tinggal tekan nomor. ‘Mau bicara dengan X’. Paling tidak, ada kontak dengan keluarganya yang mengangkat telepon kita. Sekarang hampir semua orang di negeri ini punya ponsel. Ingin menghubungi, langsung pada orang yang dituju. Tidak ada kontak dengan keluarga apalagi tatap wajah seperti sebelumnya. Semakin privat.
Itu kemudahannya. Kekurangannya, kita semakin tidak saling mengenal dan bersilaturrahim. Tapi sadarkah kita, sering kali kebebasan kita dibelenggu oleh teknologi itu? Pernah seorang temanku masuk kelas dengan sangat mengantuk di pagi hari, alasannya karena temannya curhat via ponsel sampai lewat tengah malam, sampai hampir pagi. Dalam hati saya waktu itu, “Kasihan amat nih orang”. Kalau aku jadi dia, aku akan bilang kalau aku sudah mengantuk, atau aku tinggal terlelap saja agar si pencurhat sadar bahwa ia sudah sangat mengganggu orang lain, atau bahkan tidak saya angkat sama sekali dari awal. Itu hak toh?
Contoh lain, kebanyakan manusia modern itu jadi sangat tergantung pada benda. Kalau berangkat sekolah/kuliah/kerja dan ponsel tertinggal di rumah, langsung panik. ‘Gimana nih??’ Kalau saya, ketinggalan ponsel (meskipun sangat jarang, mungkin baru 1x dalam 5 tahun ini) adalah hal yang sangat menyenangkan. Artinya seharian itu saya akan ‘bebas’.
Teman, jangan mau jadi seperti manusia modern kebanyakan, yang tidak punya kebebasan karena dirampas oleh teknologi. Haha. Tapi juga jangan lantas mengasingkan diri dari peradaban ya…

10 comments:

  1. sekali dalam 5 tahun??? duh....klo aku mah sering Far... tapi berhubung ponselku tergolong "sepi", ya ga terlalu masalah juga, hehehe....
    >,<

    ReplyDelete
  2. iya,aku juga sering pas masih keciil..ToT

    ReplyDelete
  3. hape ketinggalan, msh ada ym sama gtalk atau bahkan fb.qiqiqi

    ReplyDelete
  4. @Kelik: yaaa...enak kan hp sepi lik?jarang yg ganggu.ups. Manusia modern jarang yg bebas. *Oia lupa.kelik kan dulu dibilang odul. Ghe..piz ah!
    @Rifda: oia,wkt aq abg kan kamu msh kecil ya? *hiks,ngerasa tua bgt..

    ReplyDelete
  5. K donny: dasaaar..ya gini nih,cth manusia modern...ralat deh judulnya, manusia modern n social cyber-nya. Wkwkwkwk...

    ReplyDelete
  6. iyeee..saya kan emang masih muda.. masih seumuran ama idola cilik --"

    ReplyDelete
  7. Kalo kesulitan lantaran PLN mutus aliran listrik di perumahan kita dari pagi sampe malem, termasuk terbelenggu oleh yang modern-modern ga, Far?

    ReplyDelete
  8. Teknologi memang membawa perubahan pada pola interaksi manusia, tidak hanya dalam tataran individu, tapi sudah mencakup tataran sistem dan budaya. Jadi gak heran jika alat2 modern yang tadinya hanya berfungsi sebagai sarana, telah berubah menjadi inti dan tujuan hidup manusia. Kalau sudah begini, jadinya terbalik. Manusialah yang menjadi sarana bagi perkembangan teknologi. Entah jadi pangsa pasar, ataupun jadi mesin produksi.

    ReplyDelete
  9. Nurul: iya rul,aq tw.wkwkwk...
    Ka jams: iya bgt ka! orang dulu ga pake listrik msh bs produktif... Harusnya kita bisa lebih. Ya gak sih?
    Sepakat banget Ka ims!!

    ReplyDelete