Follow Us @farahzu

Thursday, June 16, 2011

Siapa suruh datang Jakarta *tulisan iseng

Katanya Jakarta itu padat, jadi panas, semrawut, ga tahan sama macetnya, banjir pula, belum lagi polusi, ah, banyak lah keluhan orang-orang tentang Jakarta. Bahkan kata orang Jakartanya sendiri. Bahkan kata pendatangnya sendiri.

Tapi coba tanyakan, bukan pada penduduk asli (udah jelas soalnyah), melainkan para pendatang itu. Bertahun-tahun terjebak dalam rungsingnya kota ini, kenapa tidak juga mereka mau berpindah, atau kembali ke daerah asalnya?

Beberapa orang yang saya tanyakan, pendatang juga, merantau ke Jakarta bukan karena ikut orang tua, tapi merantau sendiri. Beberapa orang itu, meski ikut mengeluhkan seperti apa Jakarta, tetap saja, tidak mau pindah dari kota ini, maupun kembali ke daerah asalnya.

Atau juga, kebanyakan mahasiswa dari daerah yang sekolah di Jakarta dan sekitarnya, perkiraan kasar saja, berapa banyak yang memilih untuk kembali ke daerah asalnya? Katakanlah teman-teman dari daerah yang kuliah di Depok atau Bogor, setelah lulus, kebanyakan akan mencari kerja di Jakarta. *sama sekali tidak ingin menyindir atau memberi penilaian yah teman-teman...

Sebenarnya kenapa sih? Saya saja yang hanya numpang menghabiskan waktu beberapa jam sehari di kota ini, sangat enggan keluar menjumpai matahari di siang hari. Datang pagi-pagi, pulang senja atau lepas maghrib. Makan siang juga di dalam kantor *biar ga tambah item juga. Hehe.. Iya, panas. Debu. *lenjeh banget yee..

Tapi orang-orang yang saya tanyakan, apa mereka bilang?

‘di daerah asalku susah aksesnya’
‘udah beda banget sama masyarakat di tempat asal, terutama pendidikan dan lingkup pergaulannya’
‘aku udah cinta sama Jakarta’
...dan sebagainya...

Harusnya kalo gitu, jangan ngeluh ya?
Siapa suruh datang Jakarta..? Tidak ada.. Keputusan sendiri. Meski pada akhirnya menemukan banyak ketidakpuasan (juga kenyataan tidak semua pendatang sukses),, orang-orang tetap enggan meninggalkan kota ini.

Uhhmmm...
Yaaa.. orang Jakarta, terutama karena di ibu kota, cepat sekali perubahannya. Lebih luas pergaulannya dari hari ke hari. Makin banyak juga belajarnya.

Uuhhhmmm... kira-kira kalau ibu kota dipindahkan, ke Kalimantan, dan berkembang pesat misalnya, masih ga ya, orang-orang cinta banget sama Jakarta?

*iseeeeennggg doang koookk... ^_^v

4 comments:

  1. Kalo pindah ke papua atau ke daerah yang penduduknya masih selaras sama alam sekitarnya., mauu.. Haha

    ReplyDelete
  2. hwooooooww.... ke baliem or digul ya vin?? aku juga mauuu (jalan-jalan ke sana). hehe..

    ReplyDelete
  3. -___-''
    di papua sana, sayang.. ^_^

    ReplyDelete