Follow Us @farahzu

Tuesday, March 5, 2013

Seru-seruan Di Manado

(foto-foto: dokumentasi gabungan; saya&suami, Mas Irham, Pak Mahendra)

Hwah! Alhamdulillaah, akhirnya satu-persatu mimpi saya jadi kenyataan. Saya jadi semakin yakin bahwa sebentar lagi akan ada kesempatan jelajah Raja Ampat. Hehe.. aamiinn..
Yup, weekend kemarin, 1-3Maret 2013, saya dan suami serta teman-temannya di BSM berkesempatan menikmati indahnya Kota Manado. Berbekal tiket seratus ribu ajah sekali jalan, lalu sempat kaget karena akomodasi selama di sana ternyata ga ikutan promo kayak si tiket (ya iyalah buuu!). Tapi asli, puas banget!
Jumat sore dari bandara Hasanudin Makassar, ternyata kami ikut penerbangan perdana Makassar-Manado. Rute baru Air Asia. Dapat pin lalu di foto *penting banget buat mereka..hihihi.



Sampai di bandara Sam Ratulangi kami dijemput oleh teman-teman BSM cab.Manado. Mereka banyak sekali membantu, dari cari hotel, resto, sampai transportasi selama di sana. Terimaaaa kaaasiiihh...

Manado. Ibukota Prov.Sulawesi Utara, terletak di jambulnya Sulawesi. Entah karena weekend, yang jelas tidak seramai Makassar. Kota indah yang kontur tanahnya berbukit-bukit, yang ajaibnya tidak memberi jarak antara gunung dengan laut. Berdekatan. Indah sekali.

Makan malam pertama kami ke rumah makan di pinggir laut. Uuuhhyaaaa tau ga siiiih beneran beniiiing sekali lautnya. Malam-malam gelap saja sudah terlihat ikan-ikan berenang di laut, dari  a t a s.


Eh fotonya ga nyambung. Hehe..
Pagi-pagi, kami bersiap menuju Bunaken!! Salah satu surga bawah laut di Indonesia. Dari dermaga Marina (Manado ya, bukan Ancol), naik kapal 45menit menuju pulau Bunaken. Dari dermaga juga beniiiiiing sekali airnya. Jangan bandingin deh sama Losari.. bikin minder orang Makassar. Hihihi...


Dermaga Marina


di dalam kapal
 Kira-kira 15 menit sebelum sampai, mesin kapal dimatikan, kaca untuk melihat di bawah air dibuka dan diturunkan. Daaaaaaannn....welkaaaaaam to Heaveeeeennn!!!
 Indah banget di bawah lautnya, pemirsa. Karang warna-warni, ikan warna-warni, ah serba warna-warni lah. Jadi ga sabar mau snorkeling...

Oh iya.. ini snorkeling kedua saya. Snorkeling pertama di kep.Seribu, tepatnya di Pulau Pramuka bersama kawan-kawan BEM UI 2009. Kali ini semuanya nampak lebbbiiiihhh indah. Entah karena Bunaken memang lebih indah, tapi bisa juga karena saya pakai softlens. Hehe.. Snorkeling pertama saya ga punya softlens.. sedang kemarin saya pakai soflens waktu nikah 5bulan lalu. Hihihi... Kalau ga pake tuh buram...ya terang saja yaaa... jadi buat rekan-rekan yang punya mata minus tapi mau snorkeling, jangan lupa pakai softlens! Ok? ;)

 Baru menjejakkan kaki di pulau, langsung ditembak sama ibu-ibu yang menyewakan alat snorkeling, 43, 39 (nomor sepatu saya dan suami, untuk fin/kaki katak). Oh iya, paket sewanya 150ribu perorang; snorkel, baju (yang sekalian bisa mengapung), dan fin.

Berkali-kali saya minta ukuran baju lebih besar, karena maklum saja, saya dobel dengan baju panjang. Lalu karena yang dangkal itu karangnya dan tiba-tiba sering ada 'jurang' di bawah lautnya, saya dan kawan-kawan awalnya ga pede, jadilah pakai life jacket lagi.. hihi.. jadi ga keren deh..


Barulah di spot snorkeling kedua, kami mulai pede tanpa life jacket. Karena sebenarnya baju yang kami pakai pun sudah bikin mengambang..haha.. tapi sayang ga sempet di foto. Udah capeeeeek.. 
 Hih. Subhanallaah, indah sekali pemirsa... main-main dengan ikan yang cantik-cantiiiiikk sekali. Warnanya cerah-cerah. Ada yang belang-belang ngejreng, ada juga yang seperti spektrum pelangi. Aaahh indaaahh... Karang-karangnya juga super duper indahnya, warna-warni dengan beragam bentuk. Bahkan ada yang warna ungu (purple lover kayak saya pasti takjub deh) dengan lipatan-lipatan persis seperti otak :D empat jempol deh. Semua dzikir keluar di situ.




Ada tapinya juga nih kawans.. Harus tenang dan jangan panik! Saya sering sekali sedang enak-enaknya 'tengkurap' di air menikmati keindahan di bawah, tiba-tiba arus tenang membawa saya ke pinggir tebing karang, langsung laut biru tua yaaaaaang ga keliatan ujungnya! Huks.. langsung deh lupa kalau bajunya safety, langsung panik, takut tenggelam, lupa nafas dari hidung, ya udah deh langsung batuk-batuk dan Tambah Panik karena yang kehirup bukannya udara melainkan air.. aaassyyiiiinnn..  huwaaahhh... langsung deh, ga berani jauh-jauh dari abang.. eh, kapal.. hahaha...






Singkat cerita, kami kembali ke pulau untuk bilas, ganti baju, dan makan siang. Waw, airnya payau, dan untuk mandi harus bayar 10ribu. Ngantri pula.. sayang sekali infrastrukturnya kurang mendukung. Anyway, puas banget kok! Lalu kami kembali ke kapal, menuju pulau besar Sulawesi kembali. Di kapal semua tidur kecapekan, kecuali Pak Bos yang iseng sekali mengambil foto kami-kami yang tidur... ati-ati mangap! Heheh..

pemandangan dari arah Pulau Bunaken

Kami baru sanggup keluar hotel lagi ba'da maghrib untuk makan malam. Tempatnya indaaaaah... dan makanannya enak.. Dari sana kita bisa melihat kota Manado dari atas, karena malam, jadi yaaa sky dining deeehh... manteeeebb!


Lalu ke tempat oleh-oleh khas Manado, Merciful Building.

saya gak ngerti ini kenapa fotonya tiduran :D
Lalu tidur. Zzzzzzzzz...

Besok paginya, lepas sarapan, kami yang sudah check out 'sarapan kedua' dengan Tinutuan, bubur manado. Masih cukup. Tenang saja *dasarr.. Next destination: Tomohon. 


Oh iya, hari Minggu Manado hampir seperti kota mati. Mayoritas penduduknya yang kristen hanya beribadah hari itu, lalu entah hilang ke mana. Mungkin di dalam rumah. Jadi jalan menuju Tomohon yang naik-turun belak-belok seperti di Puncak, Bogor, lancar jaya. Kamu disuguhkan pemandangan indah Gunung Lokon yang meletus beberapa waktu lalu, dan senantiasa berasap sampai sekarang.
Pemberhentian pertama, makam pahlawan kita, Tuanku Imam Bonjol. Nama asli beliau adalah Peto Syarif Ibnu Pandito Bayanuddin. Beliau diasingkan di sini, di gunung dan hutan, sampai wafatnya. 
gerbang situs makam

60meter di bawah (capek sekali waktu naiknya lagi) ada batu tempat shalat Tuanku Imam Bonjol yang sudah direlokasi. Tadinya batu itu di tengah sungai, lalu banjir ketika tahun 2006, batu itu terbawa dan menghantam pabrik miras di sebelahnya (hah. Bagus sekali kau batu!). Lalu direlokasi ke tempat sebelahnya. Tempatnya beerrssiiihh deh, ada yang jaga dan bersihkan.
anak tangga ke bawah menuju tempat ibadah
dari pintu tempat ibadah menghadap keluar, di sebelah kiri  sungai ini ada pabrik miras(fotonya tidur)
 
 

sebagai perbandingan ukuran batu, itu ada orang (bukan saya) di atasnya
Menurut saya, itu batu tempat shalat biasa loh.. makamnya pun makam orang muslim biasa, tapi entah kenapa di deskripsinya selalu menyertakan kata 'keramat' seperti makam keramat atau batu keramat. Yaelah..

Kami berpikir-pikir sepanjang perjalanan. Subhanallaah ya, jauh sekali beliau diasingkan. Sudah itu, kenapa juga penjajah Belanda mesti repot mengasingkan tawanan ke tempat-tempat jauh? Yah..mungkin mereka masih punya hati untuk membiarkan tawanannya hidup. Tapi kemungkinan ini benar-benar husnuzhan yah.. kayaknya sih ga sebaik itu juga tujuannya...


Pemberhentian selanjutnya di Pagoda Ular Putih, sebuah vihara. Entah pose patung-patungnya memang lucu, atau teman-teman BSM yang terlalu ngocol, hah, singkatnya beginilah foto-fotonya...






di belakang duo narsis ini adalah Gunung Lokon yang atasnya masih berkabut
pagoda. btw, langitnya keren yah! masya Allaah


Next: Danau Linau. Iiiiiinnndddaaaaahhh banget sodara, udah kayak surga! Maasya Allaah... Semakin kena sinar matahari, makin bergradasi warnanya. Inilah dia danau 3 warna. Sayang waktu kami ke sana sedang mendung. Tapi tetap merupakan tafakkur alam yang luar biasa. Oia, tiket masuknya 25rb seorang, dapat teh/kopi dengan kue dua biji.




Ketika kembali, beberapa dari kami membeli ikan cakalang fufu (asap) dan oleh-oleh di Merciful Building (lagi). Beli klappertaart, semacam kue khas manado dari telur, kelapa, kismis, dan diberi toping, lalu dikukus atau dipanggang. 

Lalu kami beristirahat di BSM kantor cabang Manado, sambil menunggu sunset di belakang kantor. Nah kan, udah laut lagi...di sini dekat sekali memang gunung dengan laut ;)

Daaaahh...kami harus buru-buru karena kalau tidak ketinggalan pesawat. Benar saja, kami hampir telat hingga koper-koper tak bisa lagi masuk bagasi. Saya dan suami sih nyantai aja, cuma bawa ransel masing-masing dan satu tas jinjing ;)


Sampai jumpa Manado, welcome Monday in Makassar.. Very nice holiday with BSM family... alhamdulillaah

No comments:

Post a Comment