Follow Us @farahzu

Thursday, April 18, 2013

Kota Kita


www.makassarkota.go.id

 Dua bulan lalu saya dan suami pulang ke Bekasi. Ambil flight paling pagi dari Makassar, dan flight paling malam dari Jakarta.  Supaya bisa lama ketemu keluarga. Hehehe…


Rasanya saya seperti meluap-luap kala pagi buta itu digenggam tangan oleh suami, di atas taksi yang melaju menuju Bandara Sultan Hasanuddin. Lalu mengharu biru kala bertemu kembali dengan mamah di rumah, berpelukan lamaaaa sekali, sampai ditungguin supir taxi. Belum bayar. Hhe…

Ketika hendak ke Makassar kembali, jujur saya agak merasa terintimidasi saat di mushala Bandara Soekarno Hatta, saya mendengar orang bercakap-cakap dalam bahasa Makassar. Ah, saya akan kembali ke kampung orang lagi. Bukan kota saya yang nyaman.

Tapi entah bagaimana ketika sedikit lagi kami sampai di rumah di Makassar, masih di dalam taxi yang menembus kegelapan malam, tiba-tiba saya menginsafi sesuatu. Bahwa kota ini indah.

Indah karena di kota inilah kami belajar hidup. Berdua saja. Tanpa bantuan keluarga atau kerabat. Tidak punya siapa-siapa kecuali satu sama lain. Tanpa punya tempat untuk kabur. Haha. Di sinilah kami belajar bertoleransi, saling memahami, menyelaraskan cita dan rasa, belajar syukur dan sabar bersama. Belajar bertetangga. Belajar berjamaah. =)

Yaaaa kota ini memang panas. Berdebu. Orang-orangnya keras. Pengendara motor dan mobilnya seringkali mengerikan. Tapi udara di sini lebih bersih. Tapi perekonomian masyarakat lebih maju. Tapi kuliner lebih nikmat lho. Hehehe pastinya.

Dan selebihnya, ini kota kita. Kota tempat kita menyemai cinta, menjadikannya warna-warni pelangi.  


2 comments:

  1. uhuk, indah karema dinikmati berdua saja yaa :p

    ReplyDelete
  2. iyaaaa... membangun semuanya berdua saja.. dari nol.. :)

    ReplyDelete