Manusia
Di
Tahun 2009
Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 50 tahun, tetapi kelihatan seperti
sudah 85 tahun.
Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama masalah ginjal karena aku
minum sangat sedikit air putih.
Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku adalah orang yang
paling tua di lingkunganku, Aku teringat disaat aku berumur 5 tahun semua
sangat berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau di sekitar,
setiap rumah punya halaman dan taman yang indah, dan aku sangat suka
bermain air dan mandi sepuasnya.
Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai
yang di basahi dengan minyak mineral.
Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan semua perempuan. Sekarang,
kami harus mencukur habis rambut untuk membersihkan kepala tanpa
menggunakan air.
Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan menyemprotkan air langsung dari
keran ledeng. Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air bisa
digunakan untuk apa saja.
Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan: “JANGAN MEMBUANG
BUANG AIR”
Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut. Orang beranggapan bahwa
air tidak akan pernah habis karena persediaannya yang tidak terbatas.
Sekarang, sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya telah
tercemar atau sama sekali kering.
Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun pasir yang tandus.
Infeksi saluran pencernaan, kulit dan penyakit saluran kencing sekarang
menjadi penyebab kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan,
tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat dramatik. Pekerja hanya
dibayar dengan segelas air minum per harinya.
Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi. 80% makanan adalah
makanan sintetis. Sebelumnya, rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan
adalah minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang, aku hanya
bisa minum setengah gelas air setiap hari.
Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju, pakaian bekas
pakai langsung dibuang, yang kemudian menambah banyaknya jumlah sampah.
Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti pada masa lampau,
karena tidak ada air.
Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh sangat lemah; kulit
pecah-pecah akibat dehidrasi; ada banyak koreng dan luka akibat banyak
terpapar sinar matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin
habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20 tahun kelihatan
seperti telah berumur 40 tahun.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi
tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak bisa membuat air. Sedikitnya
jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat
berkurang, yang membuat turunnya kemampuan intelegensi generasi mendatang.
Morphology manusia mengalami perubahan… yang menghasilkan/ melahirkan
anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami hirup: 137 m3 per
orang per hari. [31.102 galon]
Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan dikeluarkan dari
“kawasan ventilasi” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik
raksasa bertenaga surya yang menyuplai oksigen.
Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi” tidak berkulitas baik,
tetapi setidaknya menyediakan oksigen untuk bernafas.Umur hidup manusia
rata-rata adalah 35 tahun.
Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi mempunyai sumber air
sendiri. Kawasan ini dijaga dengan ketat oleh pasukan bersenjata. Air
menjadi barang yang sangat langka dan berharga, melebihi emas atau
permata.
Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat jarang turun hujan.
Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam.Tidak dikenal lagi adanya musim.
Perubahan iklim secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca
dan polusi.
Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat penting untuk menjaga
kelestarian alam, tetapi tidak ada yang peduli. Pada saat anak perempuanku
bertanya bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku
menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam sekitar yang masih hijau.
Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga, asyiknya bermain air,
memancing di sungai, dan bisa minum air sebanyak yang kita mau. Aku
menceritakan bagaimana sehatnya manusia pada masa itu.
Dia bertanya: - Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi sekarang ?
Aku merasa seperti ada yang menyumbat tenggorokanku. ..
Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah, karena aku berasal dari
generasi yang menghancurkan alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan
secara serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga !.
Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah keadaan, tetapi
tidak ada seorangpun yang melakukan. Sekarang, anak dan keturunanku yang
harus menerima akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di
planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena kehancuran alam akibat ulah
manusia sudah mencapai titik akhir.
Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia
untuk mengerti apa yang akan terjadi… Pada saat itu masih ada kemungkinan
dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini !
Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda, walaupun hanya
berupa pesan, kesadaran global dan aksi nyata akan pentingnya melestarikan
air dan lingkungan harus dimulai dari setiap orang.
Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal yang nyata dan
terjadi di sekitar kita.
Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak”
“AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN”
-copas imel dari ayah-
save the earth.....
ReplyDeleteAyah far punya akun mp jg gk?
ReplyDeletewah klo cuma setengah gelas per hari sungguh tak kuat aku kak....
ReplyDeleteserem...
mungkin bisa mulai dari penghematan dalam berwudhu dgn tidak membuka keran air penuh2...
mari....
ReplyDelete