Follow Us @farahzu

Monday, February 1, 2010

JAT (Pulau Pramuka, 25, 26, 27 Januari 2010)

Akan tiada lagi kini tawamu
‘tuk hapuskan semua sepi di hati
Ada cerita tentang masa yang indah
saat kita berduka,
saat kita tertawa…

“Ka Farah, apa ya, yang membuat kesan orang beda-beda tentang BEM UI 2009?”, seorang adikku bertanya, “ada yang ngerasa berkesan banget, kehilangan banget, tapi ada juga yang biasa aja… kenapa ya?” Jawabku, “Keterlibatan, Mi”, sebut saja namanya Mimi. Jujur, sebenarnya jawaban itu baru saja aku dapatkan tepat sedetik setelah pertanyaan itu diajukan. Maksudku adalah menekankan sebuah kedewasaan, bahwa kenyamanan itu sejatinya kita sendiri yang menciptakan, bukan diberikan oleh orang lain, rekan kerja maupun atasan kita.

Dear BEMers, sedikit yang dapat kusampaikan malam itu, jelas tidak dapat mewakili semua kesan tentangmu setahun ini. Namun apa daya semua terbatas oleh waktu, BPH yang lain menunggu giliran. Sebenarnya di luar itu pun aku sudah kehabisan kata-kata… dan pastinya tersedak oleh isak.

Hey, kuharap setelah hari ini kita semua semakin dewasa dalam menjalani kehidupan selanjutnya. Meski kita akan menjalaninya masing-masing, namun aku sangat berharap bekal yang telah kita kumpulkan selama setahun kemarin dapat bermanfaat untuk selanjutnya. Dan lagi, jangan pernah membandingkan suasana baru nanti dengan kenangan indah kita yang telah lalu. Karna itu sungguh menyakitkan bagi “orang-orang baru”-mu. Percayalah. Buka hati dan pikiran seluas-luasnya, maka kau akan menemukan kenyamanan di manapun kau berada.

Humh, sedih sekali aku malam itu, teman… Tidak, tidak hanya malam itu, hingga keesokan harinya, bahkan hingga hari ini. Aku merasa sangat, sangat kehilangan kalian.

Ingat, tahun ini perjalanan kita lengkap sudah. Dari gunung di tengah tahun sampai ke laut di akhir tahun. Tiga hari terakhir kebersamaan kita memang so wonderful, unforgettable, sangat berkesan. Gila, berkesan abis! Sejak sebelum hari-H keberangkatan, bahkan H-1 jam kita masih dirisaukan oleh kabar cuaca. Meski pihak berwenang seperti BMG menyatakan perjalanan kita akan aman, namun getir itu tetap menyertai, apalagi banyak sahabat kita yang tidak diizinkan ikut oleh orang tuanya karna masalah cuaca. Bahkan, karna sedikit keterlambatan saja, di tengah arus ombak yang mulai meninggi kapal kita harus menepi ke pulau Pari dan menunggu ditarik oleh kapal berikutnya yang lebih kecil dan kosong muatan. Fiiuhhh,, alhamdulillah selamat sampai Pramuka…
Kebanyakan kita baru pertama kali naik kapal, termasuk aku. Takut mabuk laut, pastinya. Gak lucu dong, masa ibunya anak-anak ikutan mabuk dan tepar, alih-alih menangani yang sakit atau mabuk… Sebelum hari-H, banyak-banyak cari info tentang bagaimana mencegah mabuk laut. Dari wajib sarapan, antimo, hingga koyo penutup pusar. Alhamdulillah sampai akhir tidak ada peserta yang mabuk laut, paling hanya pusing sedikit dan bisa diatasi (dengan tidur).

Perjalanan di kapal menghabiskan 3 jam lebih, saking lamanya, aku ingat, setiap terlihat pulau yang agak besar, kita semua bertanya antusias, “Itu bukan, pulaunya?”. Hum, lapar pula. Sampai dermaga, bawaan yang berat membuat selera foto kami hilang dan berpikir, “Ah, foto-fotonya nanti ajah, masih lama ini”. Kemudian bergerak menuju mess yang telah disiapkan oleh tim (sebut saja EO) SIGMA B UI, gabungan anak-anak biologi yang menaruh minat pada laut dan seisinya. Istirahat, beres-beres sebentar, shalat, lalu berkumpul lagi, pembukaan, lalu briefing dan pengenalan alat-alat untuk snorkling keesokan harinya oleh mentor kelompok, dari SIGMA juga.

Pembagian kelompok, aku dapat kelompok 1. Ada Adit-P&K, Rohli-P&K, Nanda-Waka, Eva-Kesma, dan Zaky-BWB. Sekitar jam setengah 5 sore ada waktu kosong. Aku, Eva, Zaky, Adit, Rohli, dan Fajar-Kremas memanfaatkannya dengan berjalan-jalan ke dermaga, menunggu sunset. Mengambil beberapa foto berlatar laut dan matahari senja, lalu jalan, jalan, jalan, hingga akhirnya kami menemukan suatu tempat beberapa puluh meter dari dermaga yang cukup indah, lautnya bening, dan ada semacam gazebo yang menambah kesan eksotis tempat itu (halah, agak lebay). Fajar dan Rohli melompat dan berenang di laut itu, yah, setinggi perut lah airnya, dengan ombak yang lumayan tenang. Sempat juga merekam Rohli yang membuat adegan orang bunuh diri tapi pas lompat teriaknya Allahu Akbar. Hehee,, agak aneh ya?

Semakin gelap, kami berenam pulang ke mess dengan bertualang, menjadi Bolang (bocah ilang) menyusuri pinggir pantai, berharap dapat menemukan mess kami kembali. Sengaja kami tidak mengambil jalan yang sama dengan berangkat, ‘kan lagi jadi bolang ^_^ alhamdulillah kami selamat!

Malamnya saat performance, kelompok yang lain lucu dan seru-seru. Tapi kelompok kami (berniat) serius dengan menampilkan tari saman (seadanya). Padahal waktu latihan di mushola udah bagus tuh… tapi sepertinya karena keberadaan “seorang oknum”, konsentrasi penonton terpecah dengan tawa.. hiaaaahh… ah, tapi, alhamdulillah waktu voting di akhir yang milih kelompok kami cukup banyak juga kok. Hehee..

Esok paginya, gerimis! Nah lho! Kita kan mau snorkling,,, terancam butek deh airnya kalo ujan… tapi alhamdulillah ketika kami mulai jalan ke tengah laut, langit cerah. Subhanallaah, laut luar biasa bangeettt!! Melewati hutan mangrove, mulai berenang melihat ke bawah air, kita disambut oleh karang-karang, kemudian “dihadang” hutan lamun yang gemulai menari-nari mengikut ombak. Terus ke tengah, ikan-ikan mulai banyak berlalu-lalang, muncul-sembunyi dari balik karang. Aku bertemu Nemo, si ikan kelonpis (di pulau itu ada nama jalan Ikan Kelonpis, kurasa asalnya dari clown fish) yang ternyata kecil sekali, hanya sebesar 1 buku jari kelingkingku! Lalu kelompokku bertemu dengan bantal raja, yang masih saudaraan sama bintang laut. Bantal raja ini, Cuma kelompokku lhoh yang nemuin!! Jadi asoy,, hehhhee…

Lallluuu… kami sempat juga makan anggur laut. Tapi jangan bayangkan rasanya senikmat anggur darat deh. Karna buahnya sangat kecil (meskipun bergerombol) dan kadar garam air laut di situ juga lumayan, jadi yang terasa di lidah hanya asinnya. Pfiuh… Bulu babi, ketemu juga dong… alhamdulillah ketemunya bukan yang ganas. Warnanya hitam, menempel pada batu-batu, dan ternyata durinya panjang-panjang! Lumayan gatel dan sakit lah kalo sampai nempel. Kalau bulu babi yang warna-warni malah bahaya! Meski ukurannya lebih kecil, tapi kalau nyengat bisa lah, bikin manusia yang kena meriang panas-dingin.. Teeruus… ketemu apa lagi yaa? Oh iya, ketemu fotografer underwater! Yang tak lain adalah anak SIGMA juga,, tapi senang bisa foto dan berpose di bawah laut. Hehee.. Ah, banyak lah yang ditemuin, tapi lupaa… dan 2 jam di laut lewat tanpa terasa…

Setelah pulang kembali ke darat, kita diajak jalan-jalan. Dijelaskan tentang mangrove yang ada di pulau itu, lalu kita ke penangkaran penyu. Di sana, ada seekor penyu yang seumuran sama aku dan BPH umumnya, sekitar awal 20 tahun, yang menjadi primadona. Bukan karna keindahan tempurungnya, melainkan justru karna ia mengalami cacat tubuh. Hemmm.. taukah, dia merasa. Dia marah ketika kita bergerombol mengelilingi “bak pribadinya”. Dia berenang keliling bak sambil mengepak-ngepakkan kaki depannya ke arah kita hingga membentur-bentur pinggir bak. Dia juga punya rasa. Dia juga ingin dihargai dan dianggap sama dengan yang lainnya…

Pakaian yang basah mulai mengering, baru mulai… Tujuh bidadari (sebut saja begitu) yang terdiri dari aku, Eva, Mimi dan Tika -PSDM, Erika-P&K, Fariz dan Wulan –Sosmas memisahkan diri dan berjalan menuju dermaga, tempat Rohli dan Fajar berenang sore hari sebelumnya. Aku dan Eva yang sudah tahu kedalamannya berniat berenang juga di sana, di laut lepas. Tapi… kok ombaknya lebih tinggi dan tidak tenang ya..? Dan ketika kami nyebur, kok, sedada?? Waaaw, ternyata masih sisa pasang semalam.. Kami berenang menuju karang di depan sana dengan susah payah, karna ombaknya lumayan ganas bo! Jadi makin tertantang… Tak lama, Wulan dan Tika ikutan nyebur juga… Sisanya, fotoin kami yaahh!! ^_^

Kami bersih-bersih di masjid yang indah di dekat dermaga, mencuci muka dengan sabun, shalat, dan memakai sunblock kembali, tanpa berganti pakaian. Berlari-lari kami mengejar rombongan BEMers yang sudah akan naik kapal untuk petualangan berikutnya: Pulau Air!

Ketika kapal belum (hampir) merapat ke dermaga Pulau Air, anak-anak SIGMA mulai berloncatan dari atas kapal, ke laut. Dalamnya, katanya sih sekitar 3 meter. Keren dan asik sekali kelihatannya. Disusul anak-anak BEM yang memang bisa berenang dan mengambang. Aku bisa berenang, tapi tidak bisa water-trap jadi tidak bisa mengambang di satu titik. Tapi udah keburu mupeng, aku titipkan kacamataku, memakai jaket pelampung, masker dan snorkel, lalu ikut melompat. Hyeeeii!! Tapi di sini ada sebuah pengalaman traumatis, aku mencederai temanku yang melompat lebih dulu, beberapa detik sebelumku. Kupikir aku akan tercebur di sebelah kanannya, tapi ternyata aku tepat di atasnya, hingga ia yang belakangan kutahu sudah siap muncul kembali ke permukaan untuk mengambil napas tertindih olehku di dalam air, dan mengalami cedera. Maafkan aku sobat, sama sekali tidak sengaja… aku benar-benar merasa berdosa atas itu…

Ketika di laut itu, aku ingin berenang merapat ke pantai, tapi ternyata aku terlalu cepat merapat ke dermaga sehingga aku hampir saja terkena duri bulu babi yang sangat banyak menempel di situ. Aku yang memang panikan sempat panik parah melihat duri-duri hitam tajam itu di dekatku, lalu aku langsung menjauh sebisaku. Pfiuh, alhamdulillah selamaatt… lumayanlah, sampai snorkelku kemasukan air laut dan terminum, yang ternyata lebih asin daripada air laut di Pramuka! Parah beuutt.. Sampai di pantai, tak lama aku berenang kembali menuju pulau seberang yang terlihat dekat, dengan satu-satunya gaya katak yang kubisa tanpa memakai pelampung. Sampai di tengah aku ngos-ngosan dan hampir tenggelam (ternyata jauh bo!), tapi alhamdulillah aku bisa menguasai keadaan sehingga dapat memutar arah kembali ke pulau Air.. Hhh.. gak lagi-lagi deh.

Ternyata pantai di pulau itu sama sekali tidak landai. Cepat sekali turunnya. Jadi, demi keselamatan, aku selalu mengenakan jaket pelampung. Jadi ga keren (hahaa), tapi biarlah, siang itu aku menganggap diriku tidak bisa berenang hingga harus pakai pelampung kemana-mana. Hiks. Menyakitkan.

Lomba tarik tambang di dalam air dengan pijakan kaki berupa pasir yang njeblos ternyata susah banget! Jangankan di air, di darat saja aku belum pernah ikut tarik tambang. Dan sampai menulis ini, telapak tanganku masih luka-luka. Kemungkinan besar karna tambang itu (lenjeh banget ye…?).

Malamnya, saat para staf dan panitia (BWB) tukar kado, BPH berkumpul merencanakan performance untuk terakhir kalinya. Singkat cerita, setelah nonton “film dokumenter” BEM UI 2009, ada sesi renungan dari ketua kami, Tiko. Hiks, hiks,, basah deh ni muka, sedih dan sangat haru… dilanjutkan dengan ucapan terima kasih dan permohonan maaf dari setiap BPH kepada semua BEMers terutama staf masing-masing, diiringi lagu Semua Tentang Kita-nya Peter Pan. Sedddddiiiihhh banget… betapa ini kenyataan, kita akan berpisah. Ditutup dengan BPH menyanyikan reff lagu Ingatlah Hari Ini-nya Project Pop, kami masih menangis, saling memeluk haru, memaafkan dan berterima kasih satu sama lain. Terutama sama staf-staf PSDM yang perempuan, tumpah deh semua air mata. PSDMers yang cowok, cuma ngeliatin aja, ikut haru, tapi tak mungkin ikut berpeluk kan? Hehee.. lalu kami semua berlari menuju dermaga.

Gelap. Gerimis. Angin laut membadai. Lagi-lagi Tiko berkontemplasi sebentar tentang kebersamaan kita setahun kemarin, berdoa agar kita semua bisa berjumpa lagi di surga kelak. Keluarga, hingga ke surga. Lalu meminta seseorang untuk berbagi kesan, Bintang-Danus si PO Bedah Kampus. Tiga tahun ikut BEM UI, baru kali ini dia merasa begitu kehilangan. Jadi sedih. Tapi senang juga, berarti bermakna.

Tiba-tiba dari belakang kita ada teriakan, “BEM UI DUA RIBU SEMBILAAAANNN !!!” diikuti dengan munculnya kembang api warna-warni. Banyak. Semua terpana. Bertepuk tangan. Menyanyikan Mars BEM UI di kegelapan malam, sekali, dua kali, belum juga selesai. Pesta kembang api di dinginnya dermaga melengkapi keharuan kita malam itu…

Indah
Menutup akhir kebersamaan struktural kita
Harap,
Semoga kita dikumpulkan kembali di dalam
Surga-Nya
_________________________________________________________________________
Kamu sangat berarti istimewa di hati, slamanya rasa ini
Jika tua nanti kita t’lah hidup masing-masing,
Ingatlah hari ini

31 comments:

  1. saya? 2005..hhhooo..sudah tua...

    ReplyDelete
  2. hiks..hiks...

    lucu juga kata2 : Terutama sama staf-staf PSDM yang perempuan, tumpah deh semua air mata. PSDMers yang cowok, cuma ngeliatin aja, ikut haru, tapi tak mungkin ikut berpeluk kan? Hehee..

    ReplyDelete
  3. heheheheeee,,,, ketawa laahh... iya, di dermaga ketemu si abay, kayanya dia terharu juga. tapi dasar abay, dia tetep cengengesan sambil bilang, "sini, peluk". hahahahahaaa

    ReplyDelete
  4. Jurnalnya keren fars..

    *standing applause*

    ReplyDelete
  5. ngiri bgt,,kak farah ud nyobain snorkeling...

    ReplyDelete
  6. @ira:
    Jangan keseringan ngiri ra, sekali-kali nganan biar tetep lurus jalannya..
    Haha..

    ReplyDelete
  7. makasih kak... padahal saya pikir bakal ada yang komen, tulisannya kepanjangan, jadi males baca. hehee,., alhamdulillah..

    ReplyDelete
  8. ira: sepakat ama komennya ka iman ra! ^___^

    mendekati salah satu mimpi yang waktu itu kita tulis bareng-bareng di kamar aku ra.. =)

    ReplyDelete
  9. aduh saya malu sekali dengan paragraf pembukanya.itu kan pertanyaan aku ka!heheheh..

    momen BPH nyanyi di depan itu setelah sebelumnya bacain kata-kata pilihan masing-masing,memang momen paing mengharu biru di JAT..
    huhuuhu..^^

    ka,aku akan inget selalu kalau aku gak boleh bandingin bem 2009 sm bem 2010 nanti (tapi sebelumny doain dulu aku keterima bem 2010) heheh.. ^^

    ReplyDelete
  10. ngiri..dan ga mau nganan *apa deh XD~

    bner,kak..ngiri, karena bisa nge-rasain keakraban saat di JAT..
    itu krn Allah kn,kak? aku ngiri deh,ngiri dpt cahaya di hari kiamat *dpt ilmu abis mentoring

    [ngiri ama yg baik2 boleh kan,ka?]

    ReplyDelete
  11. JAT memang bikin perasaan ini campur aduk,,,
    kakak ga tau ya,,,ada satu momen lagi kak, buku lupus ayu yang ketinggalan di dermaga, trus untuk ngambil balik ke dermaga ayu ditemenin sama All PSDMers plus kak Fariz sosmas,,,,makasih banget temen-temen, itu semua membuktukan bahwa kita teruji saat senang maupun susah. Semangat! sampai ketemu di waktu yang telah ditentukan,,,2011^^

    ReplyDelete
  12. @rahayumulya i really love psdm.we are solid and proffesional,right?! :D
    insya allah kita ketemu lg d 2011 seperti yg sdh direncanakan ;D

    ReplyDelete
  13. rencana itu loh,,,
    apa ya kira2...
    ke kawinan kak Farah kali ya!!!!

    ReplyDelete
  14. hhmmm... kalo kawinan aku,,, kalo bisa 2010 kenapa mesti nunggu 2011?? ahahahahaaaa..... mudah2an 2011 yoga nikah dan gue dateng bawa gandengan, suami gue... aaamiinn.. (lhoh kok jadi itu??)

    biasa lah ga, yang waktu itu aku "melarikan diri" ke ayu sama kamu di mess,, ttg **** ber**** atau **** ber****. sukses!!

    ReplyDelete
  15. iyaa,,, sangat boleh ngiri untuk hal2 yg baik,,, aamiinn... kita berdoa sama-sama yaa,,,

    *kalo mau ngerasain JAT, lulus SMA dulu, masuk UI, trus masuk BEM UI deh ^_^

    ReplyDelete
  16. waahhh,, kalo aku jadi kamu,,, pasti akan terharu bangeeettt!!! alhamdulillah yaa,, kita dipertemukan dengan orang-orang baik,, karena Allah

    ReplyDelete
  17. waahhh,, kalo aku jadi kamu,,, pasti akan terharu bangeeettt!!! alhamdulillah yaa,, kita dipertemukan dengan orang-orang baik,, karena Allah

    ReplyDelete
  18. Kalo gw bs 2010,knp g 2010 aj haha..

    2010 kak?udah ada yg ngirim 'proposal' blm?hehe..

    ReplyDelete
  19. di 2010 ka farah mau skripsi dulu apa nikah dulu?heheheh

    ReplyDelete
  20. Yoga: prtanyaan kayak gitu mah ga boleh dijawab di sini tauuu... Iya deh ga.. Semoga yoga juga menikah di tahun 2010. Kasian ntar klo kelamaan, kunci motor atw hape bakal sering ktinggalan dah =D

    ReplyDelete
  21. Mimi: yang satu bukan merupakan syarat bagi yg lain koq mi.. wallahu a'lam

    ReplyDelete
  22. Hmm..knapa gak boleh dijawab disini?haha..
    Kak,mimi gak mensyaratkan,cuma nanya mau nya kak farah yang mana dluan,hoho..

    ReplyDelete
  23. Ralat ga: bahkan dikasih tau ke kamu juga ga boleh tau! =D

    ReplyDelete
  24. Ralat ga: bahkan dikasih tau ke kamu juga ga boleh, tau! =D

    ReplyDelete
  25. hmmm.... yang mana aja deh yang dateng duluan ^_^
    *duh, kenapa setiap ngomong sama kalian bahasannya kayak ginian mulu siihh???

    ReplyDelete
  26. ka farah mah emang udah pantes..(XDD~)

    ReplyDelete
  27. yaaah soalnya emang udah pada pengen nikah ka.haha

    ReplyDelete