Follow Us @farahzu

Thursday, February 25, 2010

Mengapa perempuan itu sering geer?

           Mungkin tidak semua perempuan, tapi, begitulah (kebanyakan) perempuan. Dalam perjalanan yang indah di suatu Jumat pagi dengan seorang teman kosan, seperti normalnya perempuan, kami pun bercerita. Tentang… apapun. FYI, itu pertama kalinya kami jalan bareng. Tak heran pembicaraan pun menyerempet ke hal-hal yang sebenarnya wajar pada tugas perkembangan kami. Tapi dari keseluruhan pembicaraan dalam perjalanan selama 3-4 jam pagi itu, aku menyimpulkan, “Iya ya, perempuan tuh cepet banget geer”. Sedangkan temanku itu bilang, “Para pria tuh, demen banget bikin cewek geer”. Hahah…
Di suatu saat yang lain, ketika sedang berenang-renang di Pulau Air waktu JAT, saya, seorang teman perempuan, dan seorang lagi teman laki-laki mengobrol. Si teman laki-laki saya itu memang terkenal gombal, terutama di kalangan anak-anak BEM. Maka pada kesempatan kali itu, saya dan teman saya itu (sebut saja Hawa) mengutarakan isi hati kegerahan kami pada para ‘pria penggombal’, terutama dia.
“Kenapa sih, para pria itu suka sekali menggombal?” 
“Hah, gombal? Gombal gimana? Emangnya saya suka gombal ya??” heran temanku itu (sebut saja Idris, tapi bukan Idris BWB) balik bertanya. 
Saya dan Hawa pun berpandangan, ‘jah, bahkan si raja gombal ini tidak menyadari bahwa dirinya gombal’, lalu mengiyakan, 
“Iyaa!! Ga nyadar lagi!”. Idris semakin bingung, lalu saya memberi contoh salah satu kegombalannya yang pernah mengenai saya. Saya beruntung karena saya memang sudah tahu kalau dia itu memang gombal, jadi saya tidak geer. Idris kaget, 
“Loh, memangnya itu gombal ya? Saya ga bermaksud padahal. Serius deh, ga maksud. Masa sih kayak gitu aja dibilang gombal?”

Ya. Dia tidak bermaksud. Menurutnya itu sangat biasa. Tapi bagi perempuan yang menerimanya, itu bisa jadi luar biasa. Karena, dia perempuan (?!@#@!??*&^%&((%). Perempuan itu mudah geer, gede rasa. Tersanjung. Lalu malu-malu kucing (halah, apa sih). Kenapa?
(ini sih hanya pemikiran saya saja, belum teruji secara ilmiah. Tapi alamiah ^_^)
Pertama, karena perempuan itu perasa. Dalam beberapa kasus, sangat perasa. Dikasih perhatian sedikit, berpikirnya bisa jauuuuuuhhhh ke sebab-sebab, alasan, latar belakang, pendahuluan, landasan teori, lalu dikaitkan dengan bukti-bukti di lapangan, analisis.… *kok, seperti skripsi ya?* Atau, kenapa gak begitu, kenapa dia begini… Kalau sudah begitu, ya itu, dia terindikasi geer. Padahal mungkin bagi yang memberi perhatian itu biasa saja. Seperti contoh Idris di atas.
Alasan kedua (menurut saya), karena perempuan itu teramat sangat cerdas dalam membuat hubungan-hubungan dan asosiasi. Apa yang ia dapatkan dari ‘orang lain’, dikaitkanlah dengan faktor situasi saat itu, kemarin, kemarin-kemarinnya lagi, dan seterusnya. Juga seringkali dihubungkan dengan takdir yang ia yakini, ‘tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua pasti sudah tertulis di dalam lauhul mahfuzh’. 
Ya, memang tidak ada yang namanya kebetulan. Tapi, ada begitu banyak alasan dan sebab yang bisa menjelaskan mengapa seseorang berbuat a, berbuat b, tidak berbuat c, dan seterusnya. Dan seringkali yang dipercaya oleh perempuan adalah bahwa semuanya terkait dengan dirinya. Selanjutnya dengan malu-malu ia bertanya pada dirinya sendiri, “apakah ini takdir?”
Seorang senior pernah mengomentari tulisan saya, “Seseorang mendengar apa yang dia rasakan", dan saya menambahkan, "dan apa yang ingin dia dengar”. Ha, begitulah mungkin.
*Saya sok tau bener ya… Akhir kata, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada para perempuan yang membaca dan yang merasa dirinya tidak seperti yang tertulis di sini. Tulisan ini hanya berdasarkan bincang-bincang dengan banyak perempuan yang saya kenal, jadi mungkin ada error dalam generalisasi. Peace! ^_^v *
                                                                                           24 Februari, 2010.

53 comments:

  1. Haha.. Bener kok far. Kebanyakan emang gitu. GR.

    Pernah nonton film Hum Tum. Ttg pria n wanita gitu. Kata pria: itulah mengapa pria tdk suka mjadikan wanita teman krn stelah berteman, mereka bicara cinta (mungkin krn byk keGRan yg drasanya :D)

    ReplyDelete
  2. iya benar n seepakt...prnah juga menjumpai kasus ini

    ReplyDelete
  3. Wah, ternyata non farah geeran niy. Ba.ha.ya kalo begituh.. :D

    ReplyDelete
  4. ituLah diantara perbedaan "permainan emosional" antara perempuan & laki2, namun bKn b'arti tuk dipermainkan...&**%@#$

    ReplyDelete
  5. ng... okelah,bisa diterima..meskipun ga sepenuhnya..

    ReplyDelete
  6. Mb farah,salam kenal?tp jangan salah lo mb,cy udah pernah diceritain oleh beberapa temen cowok...ternyata mereka juga gampak GeEeran tUch...

    ReplyDelete
  7. Tambahan dari seorang ustadz bilang kalo wanita hatinya lebih dekat dengan telinganya daripada matanya, oleh karena itu jika ada ucapan pria yang sedikit gombal maka wanita akan berbunga-bunga....

    ReplyDelete
  8. knp kok hatinya lebih deket ke telinga drpd ke mata? emang jarak hati pria ke telinga pria itu ga sama kayak jarak hati prempuan ke telinga perempuan??

    ReplyDelete
  9. karena secara anatomis, otak perempuan dan laki2 memang berbeda, salah satu'a berimplikasi kepada emosional yag kecendrungan'a pada perempuan lebih besar daripada laki2...^^

    ReplyDelete
  10. gimana caranya biar cepet ge er yah??
    ehehe

    ReplyDelete
  11. hehe
    *dyas termasuk cewek anti digombali
    habis... selalu 'kecelup' di tempat cowok doang, si

    ReplyDelete
  12. oh,,aneh yah..
    saya hampir matirasa soalnya,,hehe

    Alhamdulillahnya,,masih hampir
    hehe

    ReplyDelete
  13. waah,, iya ya emang..? film apa tuh ai? mau dong aku..

    ReplyDelete
  14. saya sering.. makanya nulis ginian =)

    ReplyDelete
  15. karena sekarang udah tau, jadi (mudah-mudahan) gak geeran.
    eh, ka iman kok ngikutin gaya saya sih?? ba.ha.ya.

    ReplyDelete
  16. ayo dong,, alasannya.. bikin tulisan sendiri kalo bisa ^_&

    ReplyDelete
  17. oh ya?? waahh,, hahahahahaa...
    eh cy, kamu kan udah pernah bilang 'lam kenal juga ama aku.. lupa yaa? hehe

    ReplyDelete
  18. iya, iya, maksudnya apa tuh mbak?

    ReplyDelete
  19. iya, iya, maksudnya apa tuh mbak?

    ReplyDelete
  20. sekali lagi ini menurut saya ya,, memang belum teruji secara ilmiah, tapi alamiah ^_^
    *maksa

    ReplyDelete
  21. mungkin maksudnya "biar gak geeran" kali?

    ReplyDelete
  22. aku juga ah. xixixixixii.. hehehehehee...
    (perempuan itu lucu yah)

    ReplyDelete
  23. laki-laki juga lucu *maksa.multiply.com

    ReplyDelete
  24. Ngikutin gak bayar ini.. :p

    Yap, mudah2an non farah gak ge.er.ran lagi. Jangan mau di-gom.bal-in, ba.ha.ya..

    *maksa.com*

    ReplyDelete
  25. Wah. Tapi saya suka dibilang tukang gombal tuh.masa jeruk makan jeruk :D

    ReplyDelete
  26. kayaknya saya tau siapa "idris" itu...ha,,ha,,

    ReplyDelete
  27. wah banyaknya yg re Post...Apa sih Resepnya ??

    ReplyDelete
  28. Sakha: resepnya...buat tulisan2 yg kayak gini2 nih. Biasanya tulisan ttg perempuan lebih laku dibaca drpd ttg laki2 =D atw sesuatu ttg nikah,apa kek yg mnjurus2 k situ. Biasanya laku tuh di mp.hehehe...

    ReplyDelete
  29. Nanda: sepertinya si idris itu ingin berbicara tentang lo ya nan.

    ReplyDelete
  30. wah ko gt ya? hmm...padahal sangat bermanfaat ya, kalau ttg sejarah, politik, pengetahuan, Iptek dll...tapi yaa...namanya juga MP kan ajang narsis juga.,..ehehhe

    ReplyDelete
  31. ahahahahahaaa.. emang jangan percaya sepenuhnya lah. itu mah resep kacrut. hehehee...

    ReplyDelete
  32. sering-sering aja komen ditempat orang lain.. insyaallah mereka juga bakal baca-baca ditempat sakha140887 (id nya susah, hehe)

    ReplyDelete
  33. ahahahaha....
    baru baca kak fars...
    keknya aku tau siapa raja gombal yang kak fars maksud..
    :D

    kasian juga dia, padahal kadang2 kuliat dia lagi serus, eh malah tetep dianggep gombal juga. emang ud nasib..hehe...

    ReplyDelete
  34. waaaahh.. kok kamu tau dek irs?? hehheee..

    ReplyDelete
  35. eh, teman yang diajak jalan pagi-pagi baru dateng.. makasih ya atas inspirasinya ^_^

    ReplyDelete