Follow Us @farahzu

Thursday, January 31, 2013

Muhammad

Sekali waktu saya tersentak saat dia akhirnya bosan dengan romantisme saya yang berlebihan dengan teman-teman di Jawa. 
Teman-teman kamu itu belum tentu ada yang mikirin masa depan kamu.
 Iyap betul sekali. Bukan maksud saya mengenyampingkan sahabat-sahabat saya yang sudah sangat baik banget sama saya. Tapi memang, mereka tidak memiliki tanggung jawab apapun mengenai kehidupan dan masa depan saya. Mereka juga tentunya memiliki kehidupannya masing-masing.


Mungkin ia cemburu. Mungkin yang tampak adalah aku "terlalu kehilangan" yang telah lalu sehingga lupa akan kebahagiaan yang kini dan akan ia berikan. Berikut segala peluhnya, hanya untuk istri.

Tidak, Mohammadku. Dan ya, kau benar. Harusnya aku lebih banyak bersyukur karena kau miliki dan memilikimu. Terlalu bersyukur bahkan. Sampai kata-kataku habis.

Tinggal doa, semoga Allah senantiasa menjaga dan meluruskan hatimu agar semakin cinta pada-Nya.


Untuk Mohammadku,
Aidil Miladika, ya Habibi
Makassar, 31 Januari 2013

No comments:

Post a Comment