Follow Us @farahzu

Monday, December 30, 2019

Tentang Perempuan yang Memilih Tak Henti Berjuang

pejuang
photo was taken in 2008 maybe (lupa saking udah lamanya, maap)
Assalamualaikum Readers! Apa kabar? :)
Kali ini saya mau cerita tentang perjuangan beberapa perempuan yang saya kenal. Yang ketika menyimaknya saya merasa takjub, betapa kuatnya mereka, betapa kuatnya hati seorang perempuan Allah ciptakan. Dan betapa payahnya saya kalau melewati ujian yang tak seberapa saja banyak mengeluhnya.
Seorang perempuan yang saya kenal memang kuat sejak kuliah dulu, saat ini sedang berjuang dengan kesehatannya. Bayangkan, dia 5 kali punya tumor. Saya pernah punya sebuah tumor, itu rasanya sudah emejing pisaaaaan nahan sakitnya, bikin saya merasa jadi orang paling sakit di dunia. Bagaimana lelahnya menempuh pengobatan hingga selesai. Betapa traumanya. Takut sekali ada yang tumbuh lagi. Tapi saudari saya ini, dia mengalaminya 5 kali! Dan dia masih bisa bersikap santai, positif, bahkan masih bisa menginspirasi orang lain, di tengah rasa sakit yang menderanya. Bagaimanalah dia bisa sekuat itu? Teman-teman bisa mengunjungi ceritanya di sini dan sharingnya tentang tumor di sini.
Ah ya, saya baru ingat cerita seorang perempuan yang di tahun 2015 kalau tidak salah, sudah 9 kali mengidap kanker dan menjalani kemoterapi sampai selesai, berkali-kali. Orangnya santaaai sekali menjalaninya. Beliau pun menceritakan dengan penuh humor, tapi menggetarkan karena kami tertawa sambil menangis. Saya sampai tidak ingat namanya. Saya hanya ingat ia menyebut dirinya “Utik” alias Ustazah Matic. Kenapa matic? Karena sudah tidak punya gigi, efek kemoterapinya berkali-kali. Mau ketawa? Gakpapa, dia juga tertawa kok ketika cerita itu. Takdir Allah memang yang membuat tubuhnya kuat menjalani banyak sekali sakit dan kemo itu; artinya saya tidak memandang negatif orang yang tidak kuat dikemo atau meninggal dalam perjuangannya melawan kanker, sama sekali tidak. Semuanya Allah yang sudah tentukan. Namun bagaimana ia menerima dan menyikapi keadaannya, saya pikir ada banyak pelajaran yang bisa kita ambil.

Ada pula perempuan yang gigih sekali memperjuangkan nilai-nilainya. Nilai kebaikan yang ingin dia sebarkan, beserta orang-orang yang sangat ingin dia jangkau dengan kebaikan itu. Dia berjuang keras, bahkan menerima penolakan dan intrik-intrik menjatuhkan, itu sudah biasa. Berkali-kali ia berhenti untuk bernapas dan meluruskan niatnya kembali. Tidak jarang pula ia menangis. Tapi setelahnya, ia kembali maju. Berkali-kali pula ia berpikir untuk berhenti saja, namun cinta tak mengizinkannya pergi. Ia mencintai nilai-nilai kebaikan yang berusaha ia sebarkan itu. Ia mencintai orang-orang yang ingin ia jangkau itu. Maka ia melanjutkan perjuangannya.
Banyak juga perempuan yang berjuang untuk keluarganya, tak terhitung jumlahnya. Ada yang seorang diri membesarkan anak-anaknya, merawat anak/suami yang sakit parah, dan sebagainya. Bahkan perempuan yang berjuang melawan kezhaliman terhadap dirinya pun banyak. Mereka semua pahlawan, luar biasa kuatnya.
Cerita terakhir, ini bukan tentang manusia. Adalah seekor kucing betina yang selalu ‘menyatroni’ rumah saya. Kenapa menyatroni, karena saya terintimidasi dengan kehadiran binatang ini, apalagi dia. Namanya Buking (iBU KucING, karena seringnya dia hamil). Buking ini, nampak sekali perjuangannya untuk memberikan kenyamanan untuk anak-anaknya yang masih piyik-piyik itu (ini gue ngetik sambil merinding loh). Ia menempuh segala kesulitan; manjat pagar, kadang dalam keadaan hamil besar, nyolong ikan di rumah tetangga, berlari kencang dari ujung jalan ketika mendengar suara pintu terbuka, mengemis-ngemis makanan dan belaian. Iya, belaian, iyuuh. Meskipun saya gak suka kucing, apalagi Buking ini termasuk yang nakal dan keras kepala banget (udah kenal baik kayaknya Far?). Namun hikmah bisa datang dari siapa saja bukan?
Maka tidak heran ya kalau banyak jargon-jargon Perempuan hebat, perempuan kuat. Karena perempuan memang kuat. Secara lahir dan tampilan memang nampaknya dan umumnya tidak lebih kuat daripada lelaki. Namun secara batin, banyak sekali perempuan kuat di dunia ini, sejak dulu hingga kini. Bahkan sejarah telah banyak yang mencatatnya.

Baca Juga: Bank Kaum Miskin; Kisah Yunus dan Grameen Bank Memerangi Kemiskinan


No comments:

Post a Comment