Follow Us @farahzu

Monday, March 16, 2009

Masih Di Sore yang Sama Ketika Aku Mendapatkan Jawabannya

Awalnya pertanyaanku tentang kenapa semua orang suka pelangi berbalas istilah, “Tau istilah rumput tetangga lebih hijau dari rumput rumah sendiri?”. Tau, meski rumahku hampir tak berumput.
“Itulah mengapa kita menyukai pelangi, coz we don’t have it… Mobil mewah jika telah kita miliki maka akan terlihat biasa-biasa aja… Tau rasanya ketemu orang yang jarang lu temuin?” katanya.
“Tergantung. Kalo gw ‘suka’ org itu, ya pastinya seneng bgt. Iya ya, seperti pelangi. Ih, pintar! Tapi lain lagi kalo orang itu ga gw sukain. Yupz, trims masukannya, sudut pandang yang unik”, balasku.
“Sebagian keindahan dunia terletak pada warna.. Birunya laut, hijaunya gunung, kuning jaket UI, dll. Hampir semua terangkum di pelangi.”
“Betul… Tapi yang jadi +adalah:
 +Ternyata keindahan pelangi itu universal, ga peduli selera dan karakter orang yang beda-beda.
+Keterpesonaan orang pada pelangi selalu melibatkan emosi, ya ga?” Tanyaku memperjelas pertanyaan.
“Yup, sama spt terpesonanya manusia pada surga.. Slalu mengandung emosi.. Keduanya dpt membuat manusia terharu, senang, bahkan menangis.”
“Iya kali ya..pelangi bawa-bawa bau surga jg. Tha’s why lagu anak-anak ttg pelangi blg, ‘alangkah indahmu…Pelukismu Agung, siapa gerangan’. Pantes aja, ‘ciptaan Tuhan’….” Akhirnya aku menarik kesimpulannya sendiri…
            Nah, bagaimana dengan anda, sudah bisa menyimpulkan kan?!
            Lalu temanku itu bertanya, “Far, kenapa pelangi itu datangnya setelah hujan?”
            Kubalas dengan sms temanku 085691xxxxxx. Tapi dia malah ngejayuz, “Bukan, jawabannya sebagai pelipur lara orang yang kebanjiran…” halaaahh…
Bekasi, 15 Maret 2009

2 comments:

  1. sebagai pelipur lara org yg kebanjiran?
    nice try...
    [pengakuan seorang mantan korban banjir beneran yg gak kedapetan liat pelangi]

    ReplyDelete