Follow Us @farahzu

Wednesday, June 3, 2009

Aku dan Dirinya

Gadis mamaku, senangnya berorganisasi. Demonstrasi, bersosialisasi, nambah jaringan, bahkan dulu senang sekali berhubungan dengan dunia sosial dan politik. Sekarang mah sudah ogah. Hehehee.. Oh iya, juga bela diri (karate), olahraga, hiking, dan kegiatan-kegiatan fisik lainnya. Sebenarnya ia suka kegiatan-kegiatan kewanitaan, seperti merajut, menjahit, desain interior, memasak…. Suka, ya. Tapi ia butuh usaha sangat keras untuk bisa “mempelajarinya”. Bahkan untuk sekedar “melakukannya”.
 Perjaka-nya mamaku, memang atlet karate tingkat nasional. Medali emasnya banyak, dipajang tergantung-gantung terpaku di dinding kamarnya.  Belum lagi yang selain emas. Ia juga jago renang, basket, dan satu lagi: ahli reparasi apapun. Cowok banget dah! Ganteng lagi. Hehehe… Tapi, ia sangat pandai memasak, rapi dalam menjahit, desain interior… Sebaliknya lagi, ia tidak cukup suka beraktivitas organisasi dan dinamika-dinamika di dalamnya.
 Bila ayahku menelepon anak gadisnya, “Di mana Dek?” Tidak peduli pagi, siang, sore, maghrib, ba’da maghrib bahkan, jawabannya sama, “Hehee, di kampus Yah…”
Sangat berbeda ketika anak laki-lakinya yang ditelepon, “Di mana Kak?” Hampir selalu, “Di kosan Yah…”
 Rasanya, hampir semua yang ada pada mamaku menurun pada anak laki-lakinya. Dan yang ada pada ayahku, menurun pada anak perempuannya. Dari wajah, keahlian, sifat… Untungnya badan nggak.. Tapi sifat keras kepala, keduanya dapat. Mamaku jago masak, cuek, tidak romantis apalagi puitis, kepribadian tipe B (let all flow..); menurun pada anak lelakinya. Sedangkan ayahku cukup puitis dan nyastra, tidak pernah melewatkan hal-hal sekecil apapun (detailer), berkepribadian tipe A (semua serba terencana, tepat waktu), senang organisasi, bakat leader; menurun pada anak gadisnya. Seeeemuanya.
 Hwaaahh,, teman.. Itulah anugrah. Terserah Tuhan dong, mau ngasih apa pada siapa. Toh Dia yang Maha segala… Tak perlu mempedulikan apalagi harus mengikuti stereotype masyarakat mengenai peran gender dan harapan-harapan untuk keduanya.
 Mungkin, ladang-ladang pahala untuk belajar itu sengaja Allah bukakan untuk kami, agar jadi manusia yang ‘lebih’. Alhamdulillah =)
Bekasi dan Depok,
June 3rd, 2009

4 comments:

  1. Wah, gitu ya..
    Semoga apapun tipenya, kalian bisa berbakti kepada orang tua dng baik..

    ReplyDelete
  2. ckckcck.. farah
    ternyataaa... hehehe :P

    ReplyDelete
  3. hihihi, kak farah, meletnya nggak nahan tuh!! :P

    ReplyDelete
  4. jadi kakakku yang cantik ini punya bakat leader ^^ tepat waktu pula..
    hmm.. patut diteladani-lah...

    ReplyDelete