Follow Us @farahzu

Tuesday, June 9, 2009

Satu Jam Menjadi Tuna Daksa

       Kemarin saya mengikuti pelatihan menjadi masyarakat inklusi, khususnya meningkatkan kepekaan terhadap penyandang disabilitas. Beberapa kawan yang disable turut hadir dan mengikuti pelatihan bersama kami. Ada yang tuna netra dan tuna daksa.
            Singkat cerita, sebelum waktu istirahat shalat dan makan siang, kami dibagikan permen dengan beberapa pilihan. Pilihan jenis permen tersebut akhirnya menentukan “nasib” kami. Ada yang menjadi tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, dan tuna daksa. Saya yang terakhir. Para penyandang “tuna netra” diberikan penutup mata seperti yang sering digunakan orang ketika kemping, yang “tuna rungu” diberi sumbat telinga, dan yang “tuna daksa”, tangan KANANnya diikat tali dan harus dimasukkan ke dalam kantong, “tidak dapat” digunakan selama 1 jam waktu istirahat kami, kecuali saat wudhu dan shalat.
            Awalnya saya senang karena bukan kaki kami yang “tidak berfungsi”. Tapi ternyata, hummm,, rasanya sediiiihhh sekali. Rasanya semuanya jadi sulit. Di kamar mandi, memakai jilbab setelah wudhu, memasang jam tangan, kaos kaki, semua dilakukan dengan 1 tangan, kiri pula. Untuk yang benar-benar sulit, seperti memasang peniti di jilbab, saya harus meminta tolong orang lain.
            Ketika shalat dan mengangkat kedua tangan saat takbir, tiba-tiba saya merasa bahagia sekali dan berharap shalat saya tidak pernah selesai. Bahagia karena mengetahui bahwa kedua tangan saya masih utuh!
            Rabbii, betapa selama ini kami lalai untuk bersyukur… astaghfirullah..
Depok, 8 Juni 2009

6 comments:

  1. Hiks..

    Jazakumullah Khairan For Sharing..

    ReplyDelete
  2. haduh..
    *rada sedih pas baca*

    banyak sekali memang ni'mat yg lupa kita syukuri dalam kehidupan ini..

    makasiih yaa kaaak udah ngingetin..^^

    ReplyDelete
  3. maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
    berasa banget pastinya yaa..

    ReplyDelete
  4. ka farah,aku jg pnah ikut acr yg hampir mirip kyk gitu... abis itu, iman aku yazid..

    jangan kyk aku,kak.. ujungnya yanqus juga ToT.. tapi smoga naik lagi..

    ReplyDelete
  5. hhhmmm... itu wajar kan, al-imaanu yazidu wa yanqus. *yang komen pertama namanya ka iman tuh =)* yang penting naiknya lebih banyak daripada turunnya.. saling mengingatkan yaa..

    ReplyDelete