Follow Us @farahzu

Sunday, December 1, 2013

Suara Senyuman


Jujur saja, saya ini masih sering seperti anak kecil. Masih hobi ngambek. Hehehe… Apalagi kalau udah janjian sama suami terus tiba-tiba batal gara-gara dia ada agenda mendadak dan mendesak. Biasanya bikin janji makan siang bareng atau pulang bareng, terus ga jadi tiba-tiba. Ugh.

Walaupun via telfon, kerasa kan yah kalau orang yang sedang bicara di seberang sana sedang tidak enak hati. Apalagi kalau sampai bibirnya manyun, hihihi, pasti kerasa dan sangat dapat diprediksi. Maka itu, selalu sebelum telepon pemberi kabar batal ditutup, suami saya selalu minta, “Senyum dulu dong…”. Karena dia tau saya pasti lagi manyun. Meski seringkali harus dirayu beberapa kali dulu, entah bagaimana akhirnya saya selalu mulai mesem lalu tersenyum. Tinggal bilang, “Udah”, sambil malu-malu imut lalu selanjutnya..sensor. haha, telfon doang inih… Pun obrolan-obrolan kami via chatting, berlaku hal yang sama. Padahal hanya melalui tulisan, bukan objek yang terlihat atau terdengar. Tapi terasa.

Kami baik-baik kembali dan alhamdulillah hati lebih lapang. Suami juga lega karena istrinya sudah nyaman dan ga manyun lagi, jadi yakin kalau langkahnya telah disertai oleh doa istri. Hhhmmmm hhhmmmmm… saya jadi pengen nyengir :D

Melihat senyum dapat melegakan hati yang sempit dan pikiran yang mumet. Namun ketika tak terlihat, senyum pun dapat terdengar. Untuk selanjutnya dapat terasa =)

No comments:

Post a Comment