Follow Us @farahzu

Sunday, February 16, 2020

Dipaksa Diri Sendiri Itu Seringkali Menyenangkan

Assalamualaikum Guys!
Menurut Kamu, seberapa penting sih punya komunitas? Komunitas apapun ya, dari yang resmi dan legal sampai sekedar punya komunitas pertemanan. Dari yang mengemban misi mulia, maupun sekedar geng untuk diskusi atau jalan bareng. Kalau bagi saya sih, penting banget.

Berkumpulnya kita dengan orang-orang yang punya tujuan sama, buat saya sangat membantu untuk mencapai tujuan itu. Kita bisa saling memotivasi, mengingatkan, atau bahkan memaksa; Ayo lakukan! Hahah, yang terakhir ini sebenarnya yang paling efektif buat saya. Jadi, yang paling ngena buat saya dari tergabung dalam komunitas, adalah adanya rasa malu kalau saya kalah sendiri. ‘Kalau yang lain bisa menyelesaikan challenge yang disepakati, kenapa saya engga?’ Yap, saya membuat paksaan untuk diri saya sendiri dengan menggabungkan diri dalam challenge komunitas.

Nah, berhubung saya suka dipaksa (termasuk dipaksa makan, dipaksa liburan, dipaksa beli gadget baru, seriously), saya akhirnya memaksakan diri ikut 30Days Writing Challenge (30DWC) yang sudah masuk angkatan ke 22 ini. Tidak seperti tantangan menulis selama 30 hari lainnya, 30DWC ini berbayar serta punya sistem dan aturan yang ketat. In sya Allah semua yang tergabung akan merasa sayang kalau sampai tidak menyelesaikan challenge yang diberikan. Pesertanya dari seluruh Indonesia, tergabung dalam grup yang terpantau. Selain itu pesertanya juga beragam, dari yang baru mau belajar nulis, sampai yang sudah menerbitkan banyak buku. Pokoknya di situ in sya Allah kamu gak bakal ngerasa sombong dan minder sekaligus deh. Ketje khaann?

Tertarik buat ikutan? Sabar ya, tunggu angkatan/jilid ke-23 dibuka hehehe.. Tinggalkan jejak saja di kolom komentar biar nanti in sya Allah saya informasikan. Terima kasih 😊  

Mudah-mudahan dengan mengikuti dan menyelesaikan challenge ini, saya jadi makin rajin dan berkomitmen untuk membuat tulisan yang bermanfaat ya. Mohon doanya Teman-teman. Karena bagi saya, menulis adalah proses mendokumentasikan pemikiran, sekaligus proses berpikir itu sendiri.

Baca Juga: Kepantasan

Farah Hasan, Squad 5 30DWC Jilid 22
farahzu.com
#Day1jilid22 #Squad5 #30dwcjilid22 #deklarasi

2 comments: