Follow Us @farahzu

Wednesday, February 19, 2020

Mintalah Seseorang Sekali Saja


Aku mau sharing satu hal nih temans, bahwa dalam banyak contoh pergaulan sesama orang dewasa, kita hanya perlu meminta seseorang melakukan sesuatu itu, cukup satu kali saja. kalau mau nasihatin orang tuh, cukup sekali saja. Tak perlu lah diulang-ulang, mengulang sampai 2 kali itu sudah maksimal lah. Dalam hal orang itu normal ya, punya kecerdasan/IQ rata-rata atau lebih. Bisa terhadap pasangan, saudara, teman, atau orang lain pada umumnya. Kalau anak-anak? Ya tergantung sampai tahap mana kematangan akalnya. Hehehe…

Percaya deh, orang yang paham pembicaraan kita, maksud kita, keinginan kita, punya waktunya sendiri untuk berubah.

Baca Juga: People Change

Apa yang kita katakan atau kita inginkan dia berubah, pasti masuk ke pikirannya dia. Artinya, dia memikirkan hal itu. Tinggal terserah dianya mau mengikuti atau tidak, atau mengikutinya tapi nanti.
Kalau orang itu nampaknya tidak mau menurut atau mengikuti nasihat atau saran dari kita, santai dulu aja, kamu harus tetap waras. Berpikirlah begini, “Nanti juga kalau sudah dipikirkan dia akan tau saran/maksud kita baik”. Atau, “porsi saya hanya memberi saran/nasihat, kalau dia punya opsi lebih baik, itu pilihannya.”

Ga usah diulang-ulang untuk memastikan dia mengikuti yang kita inginkan. Jangan cerewet, nanti dia bisa ilfeel (ilang feeling). Bisa jadi, dia malah tidak mau melakukannya sama sekali.
Selain itu, memang ada orang yang templatenya nolak aja dulu. Mikir kemudian. Hahaha. Jadi jangan baper.
Kecuali, nasihat itu memang penting sehingga diperlukan internalisasi dengan mengulang-ulangnya. Mengulang boleh saja sih, yang jangan itu ‘mencecar’. Artinya, lebih baik mengulang pesan pada waktu-waktu yang berbeda, bukan berkali-kali mengulang pesan yang sama dalam 1 waktu atau kesempatan yang sama. Terkesan seperti mandor yang, ‘lakukan seperti ini, sekarang, saya awasi sampai benar’. Dan itu tidaklah nyaman apalagi bagi orang yang kedudukannya setara dengan kita atau di atas kita. Seperti digurui dan dimandori, seperti anak-anak saja. Tidak diakui harga dirinya, tentu saja membuat orang semakin kesal pada kita.

Jangan sampai kan, niat baik kita malah berbuah kekesalan orang yang dituju pada kita. Kalau sudah begitu akibatnya bisa makin parah, sudahlah dia tidak mau mengikuti permintaan kita, ditambah pula dia tidak menyukai kita. Ya makin tidak sampai lah pesan yang ingin kita berikan. Tul ga?

#30DWC #30DWCJilid22 #Day4

No comments:

Post a Comment