Follow Us @farahzu

Saturday, July 10, 2010

Semakin pekat malam, artinya fajar semakin dekat

Buat saudara-saudariku yang sedang diuji kesabarannya, yang sedang diuji cintanya oleh Allah, maupun yang sedang berjibaku dengan segudang amanah.
Yakinlah, bahwa semakin pekat malam, artinya fajar semakin dekat. Semakin puncak kelelahanmu, artinya fajar keberhasilan itu semakin dekat…
Semakin pekat sedihmu, artinya senyum kemenangan itu juga semakin dekat… yakinlah…
Kadang Allah sengaja menguji kita dengan kepenatan, kelelahan, kejenuhan, kebingungan, supaya kita makin mendekat pada-Nya.
Kawan, ustadz saya pernah bilang, Allah itu suka dirayu… karena Allah itu, suka diminta. Teramat sayang Ia pada hamba-Nya, hingga Dia sangat ingin sang hamba mendekat, terus mendekati-Nya.
Layaknya kita biasa menggoda anak kecil yang menginginkan sesuatu, begitulah Allah pada hamba-Nya yang meminta, terkadang. Sering kita menarik dulu sesuatu yang diinginkan anak kecil itu, menyembunyikannya, menyebutnya tidak ada, sampai anak itu hampir menangis (atau sampai menangis), baru lah kita kasih keinginannya itu. Kenapa? Karena kita senang anak kecil itu bermanja dan merayu kita bukankah? Yah, sedikit-banyak seperti itulah. Allah senang kita bermanja dan merayu pada-Nya…
Karenanya tidak setiap keinginan kita dikabulkan saat itu juga. Saabaarr…
Kawan, hidup ini amanah. Beserta seluruh yang tercakup dalam kata “hidup”; amanah. Akan ada ganjarannya dari Allah. Yakin saja.
Jangan pernah jemu meminta. Jangan pernah henti berharap melantun doa.
Hanya, kawan…
Hanya pada Allah. 

*memurnikan ketaatan

28 comments:

  1. Ya akhi!! Shabran!! Inna ba'dallayl, fajran...

    ReplyDelete
  2. "...the darkest part of the night is just before the dawn..."

    ReplyDelete
  3. yg blg kt2 itu bwt farah sypa? itu kan cm kutipan yg sy ambil dr jaket yg prnh sy liat... :p

    ReplyDelete
  4. hehe...
    kupikir...
    gak ada tanda kutipnya soalnya...

    ReplyDelete
  5. @rangdut
    Bener kn apa yg pernah gw blg di status gw wkt itu. Ukhti farah ini tulisannya fresh terus.. :)

    ReplyDelete
  6. "...dan tak ada yang menjamin kita masih hidup ketika fajar itu tiba.."

    ReplyDelete
  7. trimakasih kelik, kau masih ingat kalau aku ukhti... :D

    ReplyDelete
  8. yap, itu inggrisnya yah? bagus.. ;p

    ReplyDelete
  9. ngellleeessss ajaaa... :D
    udah ngutip, dari jaket orang, ga pake tanda petik lagi...
    ckck, bung s.sos ini... ;) pis bang!

    ReplyDelete
  10. eh, ada adi.. selamat datang kembali... :D ayo isi lagi jurnal multiply-nya,,, supaya bisa dibaca anak-cucu kelak. hehe...

    *senangnya masih ada ikhwan di antara "kalian" yang menyebut gw dg 'ukhti'. haha,
    lebayjujur mode: ON

    ReplyDelete
  11. sudaaahh... :D
    *dia ga tau aja sekarang aku emang lagi "kerja" di multiply inc. hehe

    ReplyDelete
  12. eh, iya juga ya.. karena itu ada bait, "hidup ini amanah, dan semua yang terangkum dalam kata "hidup"; amanah. pasti ada ganjarannya. yakin saja..." *semoga cukup 'mengakomodir'

    *tapi, kenapa nulisnya pakai tanda petik ka iman?

    ReplyDelete
  13. kok ukhti farah ngmg bgtu? aku kan emg ngliat di jaket dan emg bkn bwt ukhti komen itu...


    *"ukhti"?? wkwkwk... lidah gw keseleo deh nih... hehe..

    ReplyDelete
  14. oh. bole juga kak ims.. trimakasih lhoo... ^_^

    ReplyDelete
  15. kamu, dia, dia, dia, dia, dia, dia....
    *males ah ngitungin

    ReplyDelete