Follow Us @farahzu

Thursday, January 3, 2019

Dua Tipe Orang dalam Memperlakukan Barang Mahal



Barang mahal biasanya diapain sih? Dijaga, dirawat, dipakai, dinikmati? Setelah mengeluarkan efforts yang mungkin tidak mudah untuk mendapatkan sebuah barang mahal, saya menemukan dua jenis orang yang berbeda dalam menyikapinya. Mahal ini relatif ya, tapi yang dimaksud di artikel ini ya mahal secara subjektif saja.

Orang tipe pertama, adalah orang yang memaksimalkan penggunaan barang mahal ini. Ciri-cirinya sebagai berikut:
  1. Sering dipakai ke mana-mana, dinikmati keindahan dan terutama kenyamanan memakainya. Tapi tetap dirawat dan disayang hehe... Kalau ditanya, “Ga takut cepet rusak kalau dipakai terus?” Orang tipe ini akan menjawab, “Barang mahal kan kualitasnya bagus, jadi awet dan gak cepet rusak dong. Itulah kenapa saya beli yang mahal.”
  2. Berprinsip, kalau punya barang (apalagi mahal) ga dipake, nanti dosa, mubazir. Kalau dipakai kan bermanfaat.
  3. Cara mensyukuri nikmatnya dengan cara: memakai, menikmati, mensyukurinya.
Tipe kedua sebaliknya, yaitu orang yang sangat menjaga barang mahalnya tersebut. Ciri-cirinya sebagai berikut:
  1. Disayang-sayang, hanya dipakai di event tertentu saja. Kalau barangnya berbentuk sepatu, biasanya lebih parah lagi cuma boleh dipakai di dalam ruangan, biar ga cepet rusak karena gesekan dengan aspal (ya ampun 😁)
  2. Berprinsip, kalau punya barang mahal itu ­disyukuri, dirawat. Jangan sampai rusak!
  3. Cara mensyukuri nikmatnya dengan cara: menjaganya baik-baik, dirawat, jangan sampai ada rusak sedikitpun, dipandangi keindahannya, lalu disyukuri lagi.
Nah, kamu tipe yang pertama atau kedua nih? Atau ada tipe ketiga? Boleh-boleh aja sih, tapi jelasin ya kalau tipe ketiga tuh kayak gimana. Hehehe..
Setiap kita punya kecenderungan, dan kalau kamu merasa salah satu tipe itu sikapnya tidak tepat terhadap menyikapi nikmat Allah, hati-hati aja, karena tipe sebelah juga yakin dan keukeuh dengan argumennya sendiri, bahwa itu cara terbaik untuk mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Hahah, ya sudahlah. Senyumin aja dan hindari perdebatan wkwkwkwk.
Selama kita semua mensyukuri nikmat Allah, in sya Allah baik.
Bagaimanapun, saya tetap menutup artikel ini dengan harapan, semoga ada manfaat yang bisa diambil. Aamiin..
Baca Juga: Saksikan, Bahwa Aku Seorang Muslim (Book Review)

No comments:

Post a Comment