Follow Us @farahzu

Thursday, March 5, 2020

Seberapa Sih Kita Harus Sadar Kalau Punya Masalah?

Namanya orang hidup, pasti ada aja masalahnya kan ya? Mau sederhana atau pelik, ya ada aja. Wajar kok. Dulu, guru saya pernah bilang, bahwa hidup itu sebenarnya hanya perpindahan dari satu masalah ke masalah lainnya. Tinggal bagaimana kita menyikapi dan menghadapinya. Karena dalam setiap masalah, ada ujian untuk kita naik kelas, atau penghapusan dosa-dosa kita. Hhmm... ngomong dan nulis sih gampang emang ye.. tapi kesadaran akan hal ini semoga bisa membantu melegakan hati ya Guys. Aamiinn. 

Kalau seseorang sadar dia punya masalah, itu bagus. Artinya dia tau apa yang perlu diusahakan untuk menyelesaikannya, lalu beranjak mencari solusi. Namun pada tahap tertentu ketika orang terlalu sadar dengan masalah, malah bisa menghambat lho. Dia jadi teringat terus akan masalah, akhirnya pikiran dan hidupnya jadi fokusnya ke masalah, bukan ke tujuannya. Padahal masalah akan selalu mengiringi setiap tujuan yang ingin dicapai kan? Efeknya banyak, bisa membuat orang mumet, sedih dan tertekan, susah bersyukur, mengabaikan orang dan hal-hal baik di sekitarnya, dan tentu saja, sulit bahagia ðŸ˜–

Nah, bagaimana kalau orang merasa tidak punya masalah yang berat? Ada yang bilang, “Justru itu masalahnya (kamu tidak sadar kalau kamu punya masalah).” Haduh, jleb deh mbacanya... Hhhmmm... menurut saya sih itu tidak selalu tepat ya. 

Kalau kita tidak merasa punya masalah yang berarti, ya gakpapa. Harusnya bersyukur sih, bukan malah mencari-cari masalah untuk dipusingkan biar sama kek orang-orang. Dengan catatan, selama orang lain tidak terganggu dengan kita. Ya mungkin punya sih masalah mah, tapi tidak sampai menjadikan kita pusing atau mumet atau sedih apalagi sampai mengganggu fungsi sehari-hari. Everything is under control lah istilahnya. Kalau begitu, ya tidak ada yang lebih layak selain bersyukur. Juga harus bersabar dengan nikmat itu, agar tidak lupa diri. 
Happiness

Tapi kalau orang lain terganggu dengan kita sedangkan kita merasa baik-baik saja dan tidak punya masalah, ya itu berarti masalahnya memang ada, tapi tidak mau mengakui. Kalau itu baru berarti tidak sadar kalau punya masalah. Yang seperti ini yang perlu diselesaikan, apakah melalui introspeksi, diskusi, konsultasi, atau konseling.

Jadi, tidak selalu merasa tidak punya masalah, itu masalah ya. Salah satu patokannya adalah fungsi sosial, apakah orang lain sampai terganggu atau tidak. Terima lah bahwa Allah memberikan ujian kepada hamba-Nya itu berbeda-beda. Gak usah iri-irian, Allah lebih tau ujian apa yang paling cocok buat kita. Cyeilee, cocok. 

Semoga bermanfaat yaa! 

#30dwc #30dwcjilid22 #day19
*Terinspirasi dari Penjelasan tentang Konseling dari Coach &Counsellor Angesty Putri

No comments:

Post a Comment